Advertorial
Penggemukan Kepiting di Kawasan Hutan Bakau Tangkolak, Tingkatkan Ekonomi Warga Desa Sukakerta
Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) lakukan penerapan uji coba penggemukkan kepiting di kawasan hutan bakau Dusun Tangkolak, Desa Sukakerta.
WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG - Pada Agustus 2023, Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Kegiatan pengabdian ini mengangkat judul Pemberdayaan Kelompok Tani Hutan Mangrove Melalui Konsep Silvofishery Penggemukan Kepiting Untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Dusun Tangkolak, Desa Sukakerta.
Sebagai dasar hukum kegiatan pengabdian ini adalah Kontrak Pendanaan antara Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi dengan Universitas Singaperbangsa Karawang. Nomor kontrak 052/E5/PG.02.00.PM/2023 tanggal 19 Juni 2023.
Kegiatan ini dilakukan oleh Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang, diketuai oleh Dr. Ir. Mohamad Sam’un, wakil ketua: Dr. Ekalia Yusiana, S.P., M.Sc. dibantu oleh tiga orang mahasiswa Prodi Agribisnis Adifa Kania Putri, Dhafa HaryoWaskito dan Cita Wulan Dari.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu wujud nyata Tridharma Perguruan Tinggi.
Tridharma Perguruan Tinggi adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Pasal 1 Ayat 9 UU No.12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi).
Makna pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dijelaskan pada pasal 1, pasal 10, dan pasal 11 UU No.12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencanan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Pasal 1 Ayat 1).
Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pamahaman dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi (Pasal 1 Ayat 10).
Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa (Pasal 1 Ayat 11).
Selanjutnya, Ketua tim menjelaskan bahwa sebelumnya telah dilakukan penelitian terkait pengelolaan kawasan hutan mangrove di tangkolak.
Model pengelolaan ekosistem kawasan hutan mangrove di Dusun Tangkolak adalah model konservasi, model ekowisata bahari ekosistem mangrove, dan model laboratorium alam.
Model pengelolaan silvofishery belum diterapkan oleh masyarakat setempat. Permasalahan yang ada berupa ketiga model pengelolaan di atas dilakukan masih sangat terbatas.
Model pengelolaan silvofishery belum pernah dilakukan karena terbentur sumber daya modal. Model pengelolaan silvofishery ini belum dilakukan baik oleh pihak pemerintah, swasta dan masyarakat.
Oleh karena itu tim dari prodi agribisnis merasa tertantang dengan potensi yang dimiliki Dusun Tangkolak untuk menerapkan model silvofishery.
Salah satu tema yang diusung adalah usaha penggemukan kepiting di kawasan hutan bakau.
Penerapan uji coba model pengelolaan silvofishery ini merupakan program kerja sama antara Unsika dengan Kementerian Penididikan dan Kebudayaan Ristek dikti RI.
Disamping pemanfaatan potensi yang belum tergali, pemikiran ini didasari oleh setelah pandemi Covid -19 berakhir, masyarakat perlu diberdayakan untuk meningkatkan perekonomian rumah tangganya.
Judul yang diambil adalah Pemberdayaan Kelompok Tani Hutan Mangrove Melalui Konsep Silvofishery Penggemukan Kepiting Untuk Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Dusun Tangkolak, Desa Sukakerta.
Pada awal Agustus 2023 telah dilakukan acara launching dan sosialisasi kegiatan di kawasan hutan mangrove Tangkolak.

Isi sosialisasi pentingnya pengelolaan kawasan mangrove agar tetap lestari salah satunya dengan menerapkan konsep budidaya silvofishery yaitu penggemukan kepiting.
Pemberian materi teknis budidaya penggemukan kepiting di kawasan hutan mangrove ini membangkitkan motivasi implementasi usaha budidaya penggemukan kepiting sebagai salah satu mata pencaharian masyarakat setempat.
Adapun tempat kegiatan pengabdian dilakukan di kawasan hutan mangrove Dusun Tangkolak Desa Sukakerta Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang.
Sasaran kegiatan adalah KUB Kreasi Alam Bahari dengan jumlah anggota 20 orang. Para peserta mendapat sosialisasi, pembinaan dan pelatihan penggemukan kepiting di lahan tambak dalam kawasan hutan mangrove.
Dengan kegiatan ini, peserta merasa terpacu untuk lebih meningkatkan upaya pelestarian kawasan hutan mangrove, termotivasi dan berminat untuk mengimplementasikan usaha tani silvofishery budidaya penggemukan kepiting.
Output kegiatan sosialisasi pada pengabdian kepada masyarakat ini berupa peningkatan pemahaman anggota KUB Kreasi Alam Bahari terhadap pentingnya menjaga kelestarian ekosistem hutan mangrove dan pemahaman metode teknis pengelolaan silvofishery.
Uji coba penggemukan kepiting dilakukan di areal tambak dalam kawasan hutan mangrove di Dusun Tangkolak.
Benih kepiting yang dibudidayakan (penggemukan) berasal dari alam dengan ukuran berkisar 200-250 gram per ekor. Harga benih kepiting ukuran ini berkisar antara Rp 75.000 - 90.000 per kg.
Diharapkan dapat dipelihara atau digemukkan selama kuarang lebih 1,5 – 2 bulan untuk mencapai ukuran minimal 3-2 ekor per kg atau 5-7 ekor per kg, sesuai dengan kebutuhan pasar.
Harganya saat ini bisa dibandrol pada sekitar Rp 150.000 - 175.000 per kg untuk kepiting jantan atau kepiting betina yang tidak bertelur.
Sedangkan untuk kepiting betina bertelurnya dapat mencapai harga Rp 220.000-an. Pemberian pakan dilakukan dengan ikan rucah.
Model bentuk tambak budidaya dilengkapi dengan pagar bambu agar kepiting tidak keluar lahan pemeliharaan. Bentuk pagar mengelilingi tambak untuk budidaya kepiting.

Untuk kegiatan pelatihan kepada anggota KUB Kreasi Alam Bahari meliputi:
- Teknik budidaya penggemukkan kepiting pola silvofishery.
- Manajemen usaha tani budidaya kepiting.
- Digital marketing kepiting.
Ketua KUB, Tayanto mengatakan, dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakar ini, masyarakat Tangkolak termotivasi untuk menjadikan usaha penggemukkan kepiting sebagai salah satu mata pencaharian kini, mendatang dan masa depan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.