Sekjen PDIP Sindir Kader yang Termakan Bujuk Rayu Kekuasaan dari Lawan

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sindir kader yang terkena bujuk rayu kekuasaan lawan dalam Pilpres 2024.

Hal itu diungkapkan Hasto di sela Rakerda III DPD PDIP Kalimantan Timur, Minggu (20/8/2023) seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Pada Rakerda III DPD PDIP Kalimantan Timur, Hasto membahas kasus pembajakan Budiman Sudjatmiko oleh kubu Prabowo Subianto.

Kata Hasto tindakan tersebut merupakan politik adu domba yang dipakai seperti zaman penjajahan Hindia Belanda.

Di mana kubu lawan memakai bujuk rayu kekuasaan untuk bertindak tidak etis.

“Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide at impera," kata Hasto.

Meski begitu kata Hasto dengan melakukan politik devide et impera hal itu menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak lawan.

“Meskipun sebelumnya telah mencoba mengeroyok Pak Ganjar Pranowo, sehingga langkah langkah itu malah akan menghasilkan suatu energi positif bagi pergerakan seluruh kader PDI Perjuangan," sambung Hasto.

Baca juga: VIDEO Jokowi Sikat BalikSekjen PDIP, Hasto Kristiyanto soal Food Estate

Hasto juga memberi catatan soal lokasi deklarasi dukungan di Provinsi Jawa Tengah.

Hasto menerangkan tindakan yang dilakukan Budiman dan Prabowo di Semarang, justru akan membuat kader PDIP di Jawa Tengah semakin solid.

Tindakan seperti ini justru akan membuat semangat kader Banteng semakin bergelora. Kejadian yang mirip pernah terjadi ketika Pemilu 2019 lalu.

Diketahui, Budiman mendeklarasikan relawan Prabowo Subianto yakni Prabowo-Budiman (Prabu) di Semarang, pada Jumat (18/82023) lalu.

Meski begitu hingga kini Budiman Sudjatmiko masih menjadi kader aktif PDIP.

(Wartakotalive.com/DES/Tribunnews.com)