Bayi Tertukar

Tak Percaya RS Sentosa Bogor, Orangtua Bayi Tertukar Tes DNA Pekan Depan di RSCM

Orangtua D, yang diduga bayinya tertukar, akhirnya mau tes DNA pekan depan. Tapi di RSCM, bukan di RS Sentosa Bogor.

Editor: Valentino Verry
Antara
Ilustrasi - Kasus Bayi tertukar di RS Sentosa Bogor temukan titik terang, pekan depan orangtua D bersedia tes DNA di RSCM. 

WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - Kasus bayi tertukar di RS Sentosa Bogor, Jawa Barat, menemukan titik terang.

Orangtua berinisial D, warga Tajur Halang, Kabupaten Bogor, akhirnya mau tes DNA.

Sebelumnya, dia bersikukuh bahwa bayi yang kini berusia satu tahun padanya adalah anak kandungnya.

Namun, Siti Mauliah, warga Ciseeng, yang merasa bayinya tertukar terus berjuang keras.

Orangtua D harus merelakan bayi yang kini dipegangnya, jika pada tes DNA nanti hasilnya tak sesuai harapan.

Kasi Humas Polres Bogor, Iptu Desi Triana, membeberkan D bakal menjalani tes DNA pekan depan.

"Dari upaya Polres Bogor yang sudah dilakukan di mana pihak kepolisian kepada ibu D dan pihak rumah sakit akan segera mau dites DNA," kata Iptu Desi Triana saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Selasa (15/8/2023).

Kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho, membenarkan hal tersebut.

Pihaknya berharap D segera melakukan tes DNA agar semuanya menjadi jelas.

"Ya saya kira lebih cepat lebih bagus ya agar semuanya cepat terang benderang," ungkap Rusdy.

Baca juga: Ibu dari Bayi Tertukar di Bogor Sudah Tes DNA, Polisi akan Panggil RS Sentosa untuk Klarifikasi

Meski demikian, D ternyata tak bersedia menjalani tes DNA di RS Sentosa Bogor.

Ia ingin melakukan tes DNA di RSCM, Jakarta, pada pekan depan.

"Sudah dikabarkan juga kepada saya akan dilakukan di RSCM. Kalau surat yang masuk kepada kami, itu (tes DNA) tanggal 21," tandas Rusdy.

Siti Mauliah Ingin Tetap Berhubungan dengan D

Siti Mauliah mengaku ingin tetap menjalin silaturahmi dengan D seandainya benar anak mereka tertukar.

Baca juga: Ibu dari Bayi Tertukar di Bogor Sudah Tes DNA, Polisi akan Panggil RS Sentosa untuk Klarifikasi

Alasannya, Siti merasa ia dan D sudah benar-benar tulus merawat anak mereka yang tertukar.

Karena itu, Siti berharap bisa menjalin hubungan kekeluargaan dengan D.

"Kalau misalnya ini bener anak kita ketuker, kita kan udah saling urus bayi masing-masing, mudah-mudahan kita ke depan saling bersilaturahmi jadi saling kunjung mengunjung."

"Kita menyambungkan untuk kekeluargaan jadi saudara lah selamanya," urainya, Selasa (15/8/2023).

Mengenai D yang akhirnya bersedia menjalani tes DNA, Siti mengaku bersyukur.

"Alhamdulillah kata saya Allah sudah membukakan hatinya pasien B, semoga lah biar cepet dilaksanakan," katanya.

Siti Mauliah, ibu yang menjadi korban bayi tertukar (kedua dari kiri) dan kuasa hukumnya Rusdy Ridho (pegang mic) mendatangi Polres Bogor, Cibinong, Jumat (11/8/2023).
Siti Mauliah, ibu yang menjadi korban bayi tertukar (kedua dari kiri) dan kuasa hukumnya Rusdy Ridho (pegang mic) mendatangi Polres Bogor, Cibinong, Jumat (11/8/2023). (Wartakotalive/Hironimus Rama)

Sebelumnya, Siti dan D sama-sama melahirkan bayi laki-laki di RS Sentosa Bogor pada 18 Juli 2022.

Namun, saat Siti menerima anaknya, di gelang bayi tertuliskan nama D.

Karena merasa janggal, Siti kemudian bertanya pada pihak rumah sakit, namun dibantah.

Menurut perawat yang berjaga kala itu, hanya gelang yang tertukar, bukan bayinya.

Respons Plt Bupati Bogor

Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan minta kasus bayi tertukar yang menimpa warganya ditangani serius.

Politisi Partai Gerindra itu memerintahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk segera mencari solusi.

Seperti diketahui, saat ini publik dihebohkan oleh berita bayi tertukar yang menimpa Siti Mauliah (37), warga Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Dia sedang berjuang mendapatkan anak kandungnya, setelah setahun terpisah.

Menurut Iwan, solusi atas kasus bayi yang tertukar ini adalah penukaran bayi kepada masing-masing orangtua.

"Ini urusan biologis, tidak bisa saling ngotot dan saling keukeuh mempertahankan," kata Iwan, Sabtu (12/8/2023).

Jika ada orangtua yang tak yakin, maka harus didasarkan pada tes medis.

"Harus ada tes DNA. Kalau memang jelas terduga ya artinya harus ditukar, dengan kami sebagai penengah," lanjutnya.

Terkait sanksi pada RS Sentosa Bogor, tempat para ibu itu melahirkan, Iwan belum tahu.

"Mungkin ada sanksi, kalau menurut saya, karena ini kelalaian yang berdampak cukup luar biasa," ucapnya.

Pada 18 Juli 2022, Siti Mauliah (37 tahun) menjalani persalinan dengan operasi sesar di RS Sentosa Bogor yang beralamat di Jalan Baru Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Siti berjuang seorang diri mendatangi suster RS kemudian ke rumah ibu yang diduga membawa bayinya yang sesungguhnya, namun upaya itu belum berhasil.

Pihak RS Sentosa Bogor menjelaskan, peristiwa tertukarnya bayi pasien mereka setahun yang lalu atau 18 Juli 2022.

Seperti diketahui, keluarga dari pasangan suami istri M Thabrani (52) dan Siti Maulia (37) melaporkan pihak rumah sakit ke polisi atas kasus bayi tertukar itu.

Juru bicara RS Sentosa, Gregg Djako mengatakan, peristiwa tersebut baru diketahui secara resmi oleh rumah sakit pada Mei 2023 atau 11 bulan setelah kejadian.

"Jadi informasi ini baru ketahuan setelah ibu Siti datang bertemu dengan manajemen bulan Mei di 2023," ujarnya, Sabtu (12/8/2023).

"Setelah itu, kami mengadakan rapat dan hari berikutnya memanggil Ibu Siti untuk kemudian didengarkan informasinya," imbuhnya.

Menurut Gregg, pihak rumah sakit tidak tinggal diam.

Mereka langsung menelusuri, memeriksa dokumen data bayi yang lahir dan dirawat setahun yang lalu itu.

Gregg menyebut, pihaknya kemudian mencocokkan data administrasi dengan bayi pasangan suami istri Thabrani dan Siti warga Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Menurut Gregg, berdasarkan data administrasi dan rekam medis, memang saat itu ada dua bayi laki-laki yang baru dilahirkan, Senin (18/7/2022).

Sehingga, kedua ibu dari dua bayi laki-laki ini langsung ditelusuri dan ditemukan pasien B yang diduga kuat bahwa bayinya tertukar dengan bayi dari Ibu Siti.

Kedua perempuan yang bayinya tertukar itu akhirnya dipanggil untuk dilakukan tes DNA.

Pihak RS memfasilitasi tes itu untuk diuji di laboratorium di Jakarta.

Namun, kata Gregg, yang bersedia untuk tes DNA hanyalah bayi dari Ibu Siti Mauliah.

Sedangkan pasien B warga Tajur Halang, Kabupaten Bogor, tidak pernah mau datang dan tidak bersedia untuk tes DNA.

RS memfasilitasi tes darah dan ternyata identik lalu dilanjutkan menfasilitasi tes DNA.

Hasilnya, bayi tersebut tidak identik atau bukan anak dari Ibu Siti Mauliah.

"Keyakinan pihak RS itu bayi Ibu Siti tertukar dengan ibu pasien B. Kan bayi laki-laki (dilahirkan), cuma ada dua di rumah sakit ini," ucapnya.

"Jadi kita pastikan ada bayi tertukar setelah hasil tes DNA keluar. Ternyata, itu bukan bayinya ibu S," lanjutnya.

Setelah tes itu, pihak RS kemudian membacakan hasilnya di hadapan kedua ibu dari bayi yang tertukar, baik itu ibu atau pasien B dan keluarga ibu A atau ibu Siti Mauliah.

Dalam pertemuan terbuka itu, hasil tes DNA disampaikan secara terang benderang.

Saat ditanya kenapa pasien B menolak untuk tes, Gregg tak mengetahui pasti alasannya.

Yang jelas, RS sudah bersurat sebanyak dua kali kepada ibu atau pasien B tersebut. Namun, kedua surat itu tidak dijawab.

Belakangan, pasien B yang diwakili pengacaranya menyatakan belum bersedia tes DNA.

"Dan hari ini, kami tetap meminta ibu pasien B menunjuk lembaga laboratorium tes DNA-nya," ucapnya.

"Nanti RS akan memfasilitasi semua. Kita proaktif, tidak mendiamkan, tidak menutupi dan kemudian menginginkan agar kasus seperti ini harus diselesaikan," terangnya.

Kini, RS sedang berupaya menelusuri bagaimana bayi tersebut bisa tertukar dan tertukar dengan siapa.

"RS akan melakukan tes secara silang untuk mengetahui hasil mumpuni, baru nanti kita memikirkan langkah selanjutnya seperti apa karena ini menyangkut manusia," ucapnya.

"Tapi kemudian yang jadi kendala adalah pasien B menyatakan secara mental dan psikologis dia belum siap. Kami menghargai itu," jelasnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved