Viral Media Sosial

Viral Abah Aos Sebut Anies Baswedan Ibarat Imam Mahdi, Jansen Sitindaon Kutip Pesan Tan Malaka

Viral Abah Aos Sebut Anies Baswedan Ibarat Imam Mahdi, Jansen Sitindaon: Hal-hal Begini Salah Satu Penyakit Bangsa Sejak Dulu

|
Editor: Dwi Rizki
Instagram @aniesbaswedan
Bacapres Anies Baswedan (Kanan) unggah foto kebersamaannya dengan Bacapres Ganjar Pranowo (Kiri) di akun Instagram pribadinya di @aniesbaswedan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jagat media sosial dihebohkan dengan viralnya ceramah mursyid Thoriqoh Naqsabandiyah Ponpes Suryalaya silsilah ke 38, Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul atau Abah Aos.

Dalam ceramahnya, Abah Aos mengibaratkan Anies Baswedan seperti Imam Mahdi saat manaqib Syekh Abdul Qodir Jaelani di Masjid Agung Cimahi Jawa Barat pada Sabtu, 15 Juli 2023.

Beragam tanggapan pun disampaikan masyarakat soal video tersebut.

Para pendukung Anies sepakat dengan pernyataan Abah Aos.

Sedangkan sebagian lainnya menilai video tersebut hoaks.

Siapa sosok Abah Aos sebenarnya ? 

Video tersebut diedit sedemikian rupa, sehingga seakan-akan Abah Aos mendukung Anies dalam Pilpres 2024.

Padahal senyatanya Abah Aos tengah menjelaskan soal Dajjal dan Imam Mahdi.

Baca juga: Rezim Dipegang Jokowi, Waskita Berdarah-darah, Utang Bengkak dari Rp 3 Triliun Jadi Rp 84 Triliun

Baca juga: Video Detik-detik Jelang Mahasiswa UI Bunuh Juniornya Viral, Korban Terlihat Peluk Jaket Kuning UI

Viralnya video Abah Aos pun ditanggapi Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon.

Sebagai pimpinan partai pendukung Anies dalam Pilpres 2024 itu, Jansen mengaku tidak mengerti soal Imam Mahdi, termasuk Anies yang digadang sebagai Imam Mahdi.

Menurutnya, syarat seorang menjadi pemimpin harus didasarkan kepada ide dan gagasan serta mengerti persoalan dalam menghadapi tantangan bangsa di masa depan.  

"Aduhhh ampunnn, aku gak ngerti-ngerti soal Imam Mahdi ya. Yg aku tahu melalui pemilu, kita mau milih pemimpin bangsa ini," tulis Jansen lewat status twitternya @jansen_jsp pada Senin (7/8/2023).

"Syaratnya menurutku dia harus punya ide-gagasan, pintar, ngerti persoalan yg akan dihadapi dan harus diselesaikan dibangsa kita yg sangat besar, komunal dan beragam ini dll," jelasnya.

Oleh karena itu, narasi-narsi tersebut diungkapkannya tidak perlu digaungkan untuk menguatkan tokoh-tokoh yang diusung. 

"Utk itu jikapun harus menilai seseorang pantas tidak jadi pemimpin, kita pakai 'parameter dunia' sajalah, yg terukur, terlihat dan bisa dinilai. Tidak perlu pakai 'parameter langit' segala-lah dgn berbagai istilah dan julukan yg aneh-aneh," ungkap Jansen.

"Titisan dewalah, titisan inilah dll, Titisan imam inilah, imam itulah dll yg tidak bisa diverifikasi. Seperti tidak ada lagi saja yg bisa dijual dari kandidat yg kita dukung itu. Aku pribadi tidak setuju dan melarang hal-hal yg beginian," bebernya.

Mengutip pernyataan Tan Malaka, Jansen mengungkapkan hal-hal klenik telah menjadi kekurangan bangsa Indonesia sejak lama.

Hal-hal mistis itu katanya menjadi salah satu penghambat Indonesia dalam meraih kemerdekaan.

"Kalau kata Datuk Tan Malaka dulu, percaya pada hal-hal beginilah salah satu penyakit dibangsa kita sejak dulu. Termasuk jadi penghambat Indonesia Merdeka. 'Logika Mistika' kalau kata Tan percaya pada hal-hal mistik. Secara gamblang Tan menyebut, bangsa kita ini sejak dulu percaya dgn berbagai macam takhayul, hantu, jin, kesaktian gaib, batu keramat dll. Segala hal yg berhubungan dgn mistik/klenik," ungkap Jansen.

"Itu maka kemudian Tan tidak membatasi, merdeka 'hanya' dalam pengertian kita mengusir penjajah Belanda saja, namun juga merdeka menyangkut logika berpikir pada warga bangsa ini. Sehingga tidak lahir lagi logika2 irasional termasuk dalam hal memilih pemimpin," bebernya.

"Utk itu mari dalam memilih pemimpin apalagi di era yg sudah sangat maju saat ini, kita jauhkanlah parameter2 yg gaib-gaib, takhayul dll. Ukuran kita memilih pemimpin skrg yg rasional-rasional sajalah yg bisa diukur," jelas Jansen.

Siapa Imam Mahdi?

Dikutip dari Wikipedia, Imam Mahdi adalah julukan yang disebutkan Nabi Muhammad di dalam hadis untuk Khalifah akhir Zaman, sebagaimana halnya dengan gelar khalifah, amirul mukminin dan sebagainya.

Imam Mahdi dapat diartikan secara bebas bermakna "Pemimpin yang diberi petunjuk".

Dalam bahasa Arab, kata Imam berarti "pemimpin", sedangkan Mahdi berarti "orang yang mendapat petunjuk".

Dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Mimpi seorang mukmin adalah 1 dari 46 bagian kenabian.” (HR. Bukhari 6987, Muslim 6043 dan yang lainnya). Itu artinya Imam Mahdi bisa memperoleh petunjuk lewat mimpi.

Nama Imam Mahdi yang sebenarnya seperti yang disebutkan dalam hadist, ia bernama Muhammad / Ahmad/ Qasim (serupa dengan nama Nabi Muhammad), nama ayahnya pun serupa maknanya dengan nama ayah rasulullah yaitu Abdullah(Hamba Allah) /Abdul Karim (Hamba yang Maha Pemurah).

Jadi nama Imam Mahdi bisa Muhammad bin Abdullah / Ahmad bin Abdul Karim / Qasim bin Abdullah / Qasim bin Abdul Karim.

Ciri-ciri Imam Mahdi

Menurut penjelasan rasulullah,[5] yang Rasulullah terima melalui wahyu (petunjuk Allah) bahwa Imam Mahdi dikatakan berasal dari umat Nabi Muhammad, memiliki kening lebar sebagian ulama mengatakan agak botak, berhidung panjang dan mancung, dan masa kekhalifahannya berumur tujuh tahun dan ia masih keturunan dari anak cucu Nabi Muhammad.

Ciri fisik dari Imam Mahdi dihimpun dari hadits-hadits al Mahdiyyah. Warna kulit Imam Mahdi seperti kulit bangsa Arab dan bentuk tubuhnya seperti tubuh Bani Israil.

Kemudian tubuhnya dideskripsikan tidak tinggi dan tidak pula pendek serta tidak kurus dan tidak juga gemuk.

Sementara wajahnya berseri-seri seperti kaukab durriy atau bintang yang bercahaya, kedua matanya bercelak karena kelopak matanya berwarna hitam, berjanggut tebal, dan pada pipi kanannya ada tahi lalat berwarna hitam.

"Di kedua belikatnya (Imam Mahdi) tercantum tanda seperti yang ada pada belikat Rasulullah yang besarnya seperti telur burung dara,"

Kemunculan Imam Mahdi

Kemunculan Imam Mahdi bukan karena kemauan Imam Mahdi itu sendiri melainkan karena takdir Allah yang pasti berlaku.

Bahkan ia sendiri tidak menyadari bahwa dirinya adalah Imam Mahdi melainkan setelah Allah mengislahkannya dalam satu malam, seperti yang dikatakan dalam sebuah hadist berikut:

“Al-Mahdi berasal dari umatku, yang akan diislahkan oleh Allah dalam satu malam. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)"

Kemunculan Imam Mahdi akan didahului oleh beberapa tanda-tanda sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadist:

  • Mahdi akan muncul ketika banyak perselisihan antar manusia dan banyaknya gempa.
  • Baitullah akan diserang oleh suatu pasukan, tetapi bagian tengah pasukan tersebut akan ditelan bumi.
  • Seseorang akan dibaiat di antara maqam Ibrahim dengan sudut Kabah.
  • Suatu pasukan yang datang dari negeri Syam menuju Baitullah untuk mengejar seorang lelaki yang dilindungi oleh Allah.

Kepemimpinan

Dalam hadist yang disebutkan di atas Imam Mahdi akan memimpin selama 7 atau 8 tahun.

Semasa kepemimpinannya Imam Mahdi akan membawa kaum muslimin untuk memerangi kezaliman, hingga satu demi satu kedzaliman akan tumbang takluk di bawah kekuasaanya.

Kemenangan demi kemenangan yang diraih Imam Mahdi dan pasukannya akan membuat murka Dajjal, sehingga membuatnya keluar dari persembunyian, dan berusaha membunuh Imam Mahdi serta pengikutnya.

Maka Allah akan menurunkan Nabi Isa dari langit yang bertugas membunuh Dajjal.

Imam Mahdi dan Nabi Isa akan bersama-sama memerangi Dajjal dan pengikutnya, hingga Dajjal mati ditombak oleh Nabi Isa di "Pintu Lud" dalam kompleks masjid Al-Aqsa.

Baca Berita Warta Kota lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved