Ranjau Paku

Waspada Lewat Jalan Pemuda Rawamangun, Begal Diduga Sebar Ranjau Paku, Tukang Tambal Ban juga Ngeri

Bagi pengendara mobl dan motor waspada saat lewat Jalan Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur, karena rawan ranjau paku, yang disebar komplotan begal.

Editor: Valentino Verry
Istimewa
Ilustrasi - Satpol PP sedang membersihkan jalan dari ranjau paku. Aktivitas seperti ini perlu digencarkan untuk beberapa wilayah yang rawan begal. 

Sebab, sebelumnya Indra tidak pernah menerima pelanggan dengan keluhan ban bocor akibat ranjau paku.

Sejak Juni, tempat usaha tambal ban Indra ramai melayani penambalan ban.

Ranjau paku yang ditemukan di Jalan Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur.
Ranjau paku yang ditemukan di Jalan Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur. (kompas.com)

Namun, tak sedikit yang curiga dan menegurnya, menyebar ranjau paku.

Indra pun bereaksi, dan mengatakan bukan dia yang menyebar.

Indra juga menyatakan bahwa dia sendiri khawatir setiap pulang kerja terkena ranjau paku itu.

"Penyebaran baru Juni, cuma waktu itu belum terlalu viral dan masuk Instagram kayak sekarang. Belum nyebar ke mana-mana informasinya," terang dia.

Indra menuturkan, ada dua kemungkinan terkait pelaku penyebar ranjau paku, yakni begal dan tukang tambal ban.

Untuk begal, ada kemungkinan mereka sengaja menyebarnya untuk memudahkan mereka melakukan penjambretan.

Sementara untuk tukang tambal ban, mereka mungkin menyebarnya untuk meraup keuntungan.

"Tapi saya enggak tahu juga. Orang kan bisa saja pakai pakaian rapi, lewat sini, enggak tahu niatnya apa, lalu sengaja sebar ranjau," kata Indra.

"Kalau tukang tambal ban yang nyebar ranjau, sama saja kayak matiin bisnis sendiri. Yang seharusnya bukan rezekinya, (rezeki) malah datang, tapi dengan cara dia melakukan kejahatan," imbuh dia.

Indra berharap penyebar ranjau paku lekas ditangkap.

Jika dibiarkan berlarut-larut, ia khawatir tukang tambal ban di sepanjang Jalan Pemuda dicurigai dan saling tuduh, terutama mereka yang terbukti tidak menyebarnya.

"Semoga cepat dapat siapa yang berulah biar enggak semakin parah urusannya. Takutnya, sesama profesi tambal ban bukannya bersahabat malah saling tuduh, padahal sama-sama cari makan di sini," pungkas Indra.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved