Berita Jakarta
Pemprov DKI Jakarta Sebut Konsep Ekonomi Sirkular Bisa Mengurangi Beban Sampah di Ibu Kota
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta Afan Adriansyah mengatakan konsep ekonomi sirkular bisa mengurangi beban sampah ibu kota.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: PanjiBaskhara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Konsep ekonomi sirkular sampah dianggap mampu mengurangi beban sampah di Ibu Kota.
Hal ini berkaca dari total sampah yang diproduksi warga Ibu Kota ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi mencapai 7.800 ton per hari.
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta Afan Adriansyah mengatakan, ekonomi sirkular adalah pendekatan ekonomi yang bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan nilai produk, bahan, dan sumber daya selama mungkin.
Dalam konteks pengelolaan sampah, praktik sirkular ekonomi bisa diwujudkan melalui praktik pengurangan sampah, desain ulang, penggunaan kembali, dan daur ulang.
Jika diimplementasikan dengan baik, kata dia, praktik ini dapat membantu mengurangi volume sampah dan mengurangi tekanan pada sumber daya alam. Soalnya, sampah dapat dijadikan sebagai bahan baku daur ulang.
"Kalau kita lihat kebijakan dari Dinas Lingkungan Hidup, di mana kami mengelola sampah yang 7.800 ton tadi. Jadi se per empatnya itu kami upayakan dengan mengurangi sampah di sumber" kata Afan saat membuka Festival Ekonomi Sirkular 2023 di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2023).
Menurut dia, cara ini bisa dikatakan berhasil jika mendapat dukungan dari semua pihak, terutama masyarakat Jakarta.
Afan sendiri mengapresiasi adanya pendirian Bank Sampah, para pegiat maggot dan sebagainya.
"Itu sangat amat berkontribusi mengurangi sampah sekitar 25 persen tadi. Kalau dulu kami mengolah sampah jadi pupuk kompos, tapi jujur saja memang tidak terlalu laku karena begitu dipakai tidak terlalu efektif menyuburkan tanaman" jelasnya.
Afan mengatakan, pertumbuhan pembangunan di Jakarta cukup baik, namun faktanya pertumbuhan ini berbanding terbalik dengan kualitas lingkungan.
Hal ini terjadi karena aktivitas ekonomi yang cenderung mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan serta mencemari lingkungan.
"Pertumbuhan ekonomi memang perlu didorong secara cepat, tapi ada hal yang perlu kita ingat, ini harus selaras dengan upaya kita untuk menjaga kelestarian lingkungan,” ucapnya.
"Sedangkan kita tahu bahwa lingkungan merupakan komponen penting dalam keberlangsungan hidup manusia yang perlu dijaga dan dilestarikan."
"Karena bukan apa-apa, kalau kita mau berkelanjutan otomatis bahwa lingkungan hidup harus dijaga kelestariannya" sambung Afan.
Menurut dia, hal ini tidak hanya terjadi di Jakarta saja tapi hampir di seluruh daerah.
Apalagi kontribusi Jakarta terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) nasional mencapai 17 persen.
"Bahkan kalau kita bergabung dengan Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan lainnya yang di daerah tetangga DKI maka total kontribusi Jakarta terhadap PDRB nasional mencapai 24 persen" pungkasnya.
(Wartakotalive.com)
Presiden Prabowo Didesak Copot Kapolri Jika Kasus Kematian Ojol Affan Kurniawan Tidak Diusut Tuntas |
![]() |
---|
Demo Semakin Rusuh, Halte TransJakarta di Depan Polda Metro Jaya Hangus Dibakar Massa |
![]() |
---|
Pramono Diminta Revisi Pergub KJMU untuk Jangkau Mahasiswa dari Kampus Akreditasi B dan C |
![]() |
---|
Kebutuhan Mendesak, Golkar DKI Jakarta Dukung Pembangunan RS Royal Batavia Cakung |
![]() |
---|
Meninggal Dilindas Rantis Brimob, Cerita Affan Kurniawan Tinggal di Balik Megahnya Gedung Jakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.