Berita Jakarta

Penggunaan Teknologi AI Urai Kemacetan di Jakarta Dikritik, Khawatir Angka Pengangguran Bertambah

Penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau artifical intelligence (AI) oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mengurai kemacetan menuai kritik.

Istimewa
Ketua DPD Partai NasDem Jakarta Timur Abdul Canter Sangaji menyebutkan penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau artifical intelligence (AI) oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mengurai kemacetan menuai kritik. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau artifical intelligence (AI) yang dilakukan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mengurai kemacetan rupanya menuai kritik.

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Jakarta Timur khawatir, penggunaan teknologi itu bisa mengancam tenaga kerja anak muda sehingga jumlah pengangguran berpotensi bertambah.

Ketua DPD Partai NasDem Jakarta Timur Abdul Canter Sangaji mewanti-wanti Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono soal penggunaan teknologi AI.

Mantan anggota DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019 ini menyarankan untuk memperbanyak tenaga manusia dibanding pemanfaatan AI.

“Saya terus terang agak khawatir dengan langkah Pj Gubernur dengan pemanfaatan AI di lingkungan Pemerintah DKI,” ujar Canter pada Selasa (25/7/2023).

Baca juga: 20 Simpang Kemacetan di Ibu Kota Dipasangi Teknologi AI, Dishub DKI Jakarta Ungkap Daftarnya

Canter mengaku, sebagai anak muda tentu saja dia khawatir, bukan dalam uraian macetnya. Kata dia, langkah Pemda memanfaatkan AI akan berimbas di beberapa sektor angkatan kerja.

“Semoga hanya dalam sektor atasi macet saja, yang sebenernya saya lebih suka memperbanyak tenaga harian kontrak ketimbang AI ini dalam mengurai macet,” kata Canter.

Menurutnya, saat ini dunia dirundung kegelisahan dengan adanya AI.

Meski kehadiran teknologi ini dapat mempermudah pekerjaan, namun dibalik itu bisa menggerus lapangan pekerjaan dan manipulasi informasi yang dapat merugikan masyarakat.

“Lambat laun akan menggeser peran manusia, di Jakarta pengangguran cukup banyak. Semoga ada desain terbaik dalam menampung anak-anak Jakarta kerja, ketimbang memperbayak beli program AI,” jelas Canter.

Lampu merah di Jalan S. Parman - Jalan KS. Tubun-Jalan Gatot Subroto (Slipi) yang disebut Kadishub Syafrin Liputo sudah dipasang teknologi AI.
Lampu merah di Jalan S. Parman - Jalan KS. Tubun-Jalan Gatot Subroto (Slipi) yang disebut Kadishub Syafrin Liputo sudah dipasang teknologi AI. (Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah)

Dia mengungkapkan, beberapa dunia ada yang mengurangi penggunaan AI. Bahkan lembaga dunia juga banyak mengancam agar berhenti gunakan AI pada aktivitas sosial.

“AI ini lebih tepat di hal-hal pabrik besar namun juga harus berpikir jangan kurangi peran manusia. Jujur saja saya khawatir takut kebablasan makanya sebagai anak muda wajar saya minta pak Pj Gubernur Heru memperbanyak tenaga harian kontrak saja,” jelasnya.

Meski kali ini pendapatnya berseberangan dengan Heru, namun ada kebijakan Heru yang sepaham dengannya.

Salah satunya adalah pemanfaatan lahan kosong milik DKI sebagai daerah penghijauan dan resapan air.

“Dalam hal lain saya banyak setuju dengan Pak Heru, di Jaktim banyak lahan-lahan kosong diubah jadi tanaman-tanaman produktif, itu keren. Namun kami ingatkan Pak Pj Heru agar hati-hati gunakan AI, jangan sampai kebablasan,” pungkasnya.

Baca juga: Teknologi AI di Lampu Lalu Lintas Jakarta Tidak Efektif, Pengamat: Mending Fokus Angkutan Umum

Diberitakan sebelumnya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta memasang teknologi artifical intelligence (AI) atau teknologi kecerdasan di 20 simpang sejak April 2023.

Kehadiran teknologi ini diharapkan dapat mengatasi kemacetan di Ibu Kota.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, teknologi ini cukup berpengaruh, terutama dalam penyesuaian lampu lalu lintas (traffic light).

Jika di suatu titik terdapat kepadatan maka lampu lalu lintas secara otomatis bisa memberikan prioritas lampu hijau untuk mengurai kemacetan.

“Jadi ada 20 simpang yang sudah menerapkan prinsip AI di sistem traffic light,” ujar Syafrin pada Minggu (2/7/2023).

Baca juga: Dishub Pasangi Teknologi AI di Lampu Lalu Lintas, Warga Tak Rasakan Perubahan: Tetap Macet !

Menurut dia, selama ini pengaturan lampu lalu lintas dilakukan secara manual atau lewat ruang kontrol petugas di Network Operation Center (NOC).

Kini, pengaturan lampu lalu lintas dapat dilakukan di tempat secara otomatis.

“Misalnya di sisi utara-selatan yang paginya di sisi selatan padat maka otomatis sistem akan menghitung memberikan waktu paling panjang di sisi selatan karena titiknya menuju ke arah sana,” katanya.

“Demikian sore hari misalnya, ternyata dari utara yang padat menuju selatan maka simpang sisi utara akan diberikan waktu lebih panjang, sehingga antrean di simpang bisa dihindari,” katanya. (faf)

Adapun 20 titik persimpangan lampu merah yang menggunakan AI di antaranya:

1. Jalan Jembatan 2 Raya - Jalan Tubagus Angke

2. Jalan Kyai Tapa - Jalan Daan Mogot (Grogol)

3. Jalan S Parman - Jalan Tomang Raya

4. Jalan S. Parman - Jalan KS. Tubun-Jalan Gatot Subroto (Slipi)

5. Jalan Gatot Subroto - Jalan Rasuna Said (Kuningan)

6. Jalan Gatot Subroto - Jalan Supomo (Pancoran)

7. Jalan MT haryono - Jalan Sutoyo (Cawang Uki)

8. Jalan DI Panjaitan - Jalan Kalimalang

9. Jalan Ahmad Yani - Jalan Utan Kayu (Rawamangun)

10. Jalan Ahmad Yani - Jalan Pemuda-Jalan Pramuka

11. Jalan Ahmad Yani - Jalan H. Ten

12. Jalan Perintis Kemerdekaan - Jalan Letjen Suprapto

13. Jalan Senen Raya - Jalan Kwitang (Senen)

14. Jalan Gunung Sahari - Jalan Wahidin

15. Jalan Gunung Sahari - Jalan Dokter Sutomo (MBAL)

16. Jalan Gunung Sahari - Jalan Angkasa-Jalan Samanhudi

17. Jalan Gunung Sahari - Jalan Mangga Besar (Kartini)

18. Jalan Gunung Sahari - Jalan Pangeran Jayakarta

19. Jalan Gunung Sahari - Jalan Mangga Dua

20. Jalan Perniagaan Raya - Jalan Pasar Pagi Flyover (Jembatan Lima).  (faf)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved