Berita Jakarta

Pemkot Jakarta Timur Kerahkan Personel untuk Jauhkan LGBT dari Hutan Kota Makasar

Wali Kota Administrasi Jakarta Timur Muhamad Anwar tidak ingin fasos dan fasum di Jakarta Timur digunakan untuk tempat 'nongkrong' kaum LGBT.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
Discovertheforest
Ilustrasi hutan kota. 

Hal itu diungkapkan Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina saat membacakan kompilasi hasil kegiatan reses ke-2 tahun 2023 di ruang rapat paripurna pada Selasa (18/7/2023).

Menurut Wa Ode, hasil reses ini merupakan aspirasi masyarakat yang harus ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah.

“Merupakan kewajiban anggota dewan untuk menyerap aspirasi masyarakat maka penting bagi anggota dewan untuk turun langsung menemui warga masyarakat dalam rangka menjaring aspirasi dan hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat,” kata Wa Ode berdasarkan keterangannya pada Selasa (25/7/2023).

Wa Ode berujar bahwa DPRD meminta Pemprov DKI memperketat pengawasan hutan dan taman kota dari aksi kriminalitas dan perbuatan negatif lainnya.

Hal ini merupakan aspirasi masyarakat di bidang pemerintahan, pertanahan, dan ketertiban umum.

“Dewan mengharapkan eksekutif melakukan pengawasan dan pengamanan terutama di area hutan kota dan taman kota mengingat sering terjadi tindak kriminalitas di hutan kota contohnya di hutan kota Jalan Perindustrian dan menjadi tempat berkumpulnya kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT),” jelas Wa Ode.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved