Viral Media Sosial

Diremehkan, JIS Rupanya Masuk 10 Stadion Termegah di Dunia-Ungguli Tottenham Hotspurs & West Ham

Tak Hanya Ungguli Stadion Tottenham Hotspurs & West Ham, JIS Terima 3 Rekor Muri, Rumputnya Pakai Teknologi hybrid turf Sesuai Standar FIFA

Editor: Dwi Rizki
Dok Pemprov DKI Jakarta/Jakpro
Jakarta International Stadium (JIS) di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

“Kami terakhir desain Tottenham Hotspurs cuma 60 ribu kapasitas, stadion yang dipakai West Ham itu 70 ribu, ini (JIS) sudah mencapai 80 ribu baik untuk Final World Cup, itu juga dengan monitor dan lainnya, itu semua standar FIFA dan pengembangan kawasan lainnya berstandar internasional,” ujarnya Country Manager Buro Happold for Indonesia and South East Asia tersebut.

Buro Happold Akui Pembangunan Stadion Tak Sesuai Panduan, PDIP Gercep Ajukan Pembentukan Pansus

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Polemik Jakarta International Stadium (JIS) jelang Piala Dunia U17 terus menyeret nama Anies Baswedan, Jakpro hingga Buro Happold.

Perusahaan jasa desain, rekayasa, dan konsultasi asal Inggris itu bahkan menghapus JIS dari daftar portfolio mereka.

Bersamaan dengan hal tersebut, Buro Happold pun menerbitkan klarifikasi yang menegaskan JIS dibangun tidak sesuai dengan panduan.

Terkait hal tersebut, Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo angkat bicara.

Dirinya menduga ada prosedur yang tidak sesuai dalam perencanaan dan pembangunan JIS.

Rio pun pun menegaskan PDIP akan mengusulkan pembentukan Pansus JIS dalam waktu dekat.

Baca juga: Polemik JIS Sampai ke Luar Negeri, Buro Happold Akui Pembangunan Stadion Tak Sesuai Panduan

Baca juga: Penjelasan Ustazah Aisyah Dahlan Soal Istri Tak Boleh Pegang Semua Gaji Suami, Dampaknya Bisa Bahaya

Jakarta International Stadium (JIS) di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Jakarta International Stadium (JIS) di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. (Dok Pemprov DKI Jakarta/Jakpro)

"Bentuk Pansus JIS jika dipandang perlu. apalagi ini sudah menggunakan banyak uang rakyat kan, sekitar Rp4,4 triliun dari PEN dan APBD DKI," kata Rio dikutip dari Kompas.com pada Senin (10/7/2023)

"Ini menegaskan bahwa ada malapraktik dalam perencanaan dan pembangunan stadion JIS," ujar jelasnya.

Menurut Dwi Rio, Buro Happold yang ditunjuk membuat panduan desain untuk pembangunan JIS, seharusnya sudah sesuai dengan standar internasional.

Atas dasar itu, Dwi Rio tidak heran JIS masih jauh dari standar stadion internasional, apabila pembangunannya melenceng dari panduan yang diberikan.

"Tidak mengherankan jika banyak sekali kekurangan fasilitas stadion JIS dan jauh dari standar internasional sebagaimana mestinya," kata Dwi Rio.

Buro Happold Akui Pembangunan JIS Tak Sesuai Panduan

Pernyataan Dwi Rio Sambodo merujuk klarifikasi yang disampaikan Buro Happold.

Dalam klarifikasinya, Buro Happold menyatakan sejumlah aspek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) tidak sesuai panduan.

Baca juga: Penjelasan Ustazah Aisyah Dahlan Soal Istri Tak Boleh Pegang Semua Gaji Suami, Dampaknya Bisa Bahaya

Baca juga: Ustazah Aisyah Dahlan Ungkap Dampak Berbahaya Bila Semua Gaji Suami Dipegang Istri: Bisa Jadi Gay

Penampakan sisi timur JIS yang nantinya direncanakan akan dibangun akses keluar masuk pengunjung, Selasa (4/7/2023).
Penampakan sisi timur JIS yang nantinya direncanakan akan dibangun akses keluar masuk pengunjung, Selasa (4/7/2023). (Warta Kota/M Rifqi Ibnumasy)

"Hasil tinjauan perusahaan mengidentifikasi beberapa aspek yang ternyata tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinal dari Buro Happold. Temuan ini telah disampaikan oleh Buro Happold dalam surat terpisah," beber Buro Happold dalam pernyataan klarifikasi dikutip dari Kompas.com pada Minggu (9/7/2023).

Dalam keterangan resmi tersebut juga diketahui bahwa Buro Happold mengaku tidak diminta untuk mendesain stadion JIS, sehingga tidak pernah pula merancangnya.

Selain itu, perusahaan juga tidak terlibat dalam pekerjaan konstruksi apapun yang dilakukan selanjutnya.

"Pihak PT Jakarta Konsultindo (Jakkon) meminta Buro Happold untuk membuat panduan desain (design guidelines) serta memberikan jasa konsultasi, mulai Desember 2018 hingga Maret 2019," tulisnya.

Lingkup pekerjaan Buro Happold mencakup persiapan untuk pembuatan panduan desain (preparation of concept design guide), penilaian untuk soal teknis dan komersial (technical and commercial assessment), konsep rencana induk untuk area di sekitar stadion (concept masterplan for the surrounding area), serta peta jalan implementasi proyek (implementation roadmap).

Selama masa pembuatan panduan itu, perusahaan mengaku telah memastikan agar seluruh aspek desain yang berkaitan dengan standar FIFA terpenuhi.

Lalu setelah rangkaian pekerjaan di atas selesai, Buro Happold diminta untuk meninjau konsep desain yang dipersiapkan oleh pihak lain, alias konsultan yang ditunjuk Jakkon.

JIS Dihapus dari Portfolio Buro Happold

JIS terus menjadi perbincangan hangat, mulai dari awal pembangunannya hingga dikabarkan akan direnovasi.

Nama JIS kembali mencuat setelah pengguna media sosial Twitter @RidhaIntifadha mendapati JIS hilang dari daftar portofolio Buro Happold.

"Informasi tentang JIS beneran hilang dari website Buro Happold ya? Gokil. Wakakaka," tulis @RidhaIntifadha dalam cuitannya.

Dikutip dari Kompas.com, Buro Happold adalah konsultan desain dan arsitek dari Inggris yang berpengalaman merancang stadion sepak bola kelas dunia.

Perusahaan ini juga memiliki pengalaman dalam merancang Stadion Piala Dunia Qatar 2022.

Terkait JIS, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengajak Buro Happold bekerja sama untuk membangun stadion yang sempat disebut berstandar FIFA tersebut.

Sementara tertulis dalam laman resmi Buro Happold "The page you require is currently not available, please contact one of our specialists on this page for more information," soal tautan JIS.

Sedangkan jejak profil JIS sebagai portofolio Buro Happold masih terekam dan tercantum dalam laman https://web.archive.org/ hingga artikel ini dimuat.

Seiring dengan dikeluarkannya pernyataan klarifikasi tersebut, kini proyek JIS telah kembali tertera di dalam laman resmi perusahaan itu.

"Merujuk pada perkembangan situasi, Buro Happold merasa perlu untuk memberikan penjelasan lebih detil di laman resmi perusahaan mengenai ruang lingkup pekerjaan dalam Proyek JIS guna menghindari kesalahan informasi dan persepsi," tulisnya.

Jelasnya, tulisan yang telah diperbarui tersebut dimaksudkan agar publik memahami secara utuh dan tepat mengenai peran Buro Happold.

Buro Happold Banggakan JIS

Jauh sebelumnya, Buro Happold lewat akun twitternya sempat membagakan JIS.

Dalam kicauannya, JIS disebut sebagai stadion kelas dunia. 

Stadion itu katanya bertujuan untuk menghidupkan kembali komunitas lokal, sekaligus menjadi ruang publik yang berkonsep berkelanjutan.

"#Jakarta Internasional #Stadium ditugaskan oleh @jakprogroup untuk menyediakan #city dengan kelas dunia #multipurpose #performance #venue. Proyek ini bertujuan untuk menghidupkan kembali lokal #community, mempromosikan #social kohesi & membina #sustainable #UrbanDevelopment," tulis admin Buro Happold.

JIS Dipolitisasi?

Polemik JIS bermula dari rencana Pemerintah soal renovasi JIS untuk menyambut ajang Piala Dunia U-17 pada akhir tahun 2023.

Pasalnya, label stadion berstandar FIFA yang disematkan di JIS kembali dipertanyakan.

Padahal, pemegang lisensi Safety and Security FIFA, Nugroho Setiawan menyampaikan, JIS dirancang sesuai pedoman FIFA Stadium Technical Recommendation.

"Memang JIS dirancang dengan pedoman FIFA Stadium Technical Recommendation, tetapi belum diverifikasi oleh Tim Kompetisi FIFA," ujarnya dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Dia menjelaskan, sebuah stadion dapat dikatakan sesuai standar FIFA apabila sudah diverifikasi oleh induk sepak bola dunia tersebut.

"Sebuah stadion baru bisa disebut sesuai standar FIFA apabila sudah diverifikasi tim FIFA sesuai checklist event-nya, FIFA akan datang untuk itu. Tiap event pasti beda checklist dan prioritasnya. Beda lagi nanti kalau untuk Piala Dunia senior," bebernya.

Sudut Pandang PKS Soal Klarifikasi Burro Happold

Berbeda dengan PDIP, PKS justru membela.

JIS yang disebut melenceng dari panduan Buro Happold disebut bukan infrastruktur bangunan dan area lapangan.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS, M Taufik Zulkifli mengaku sudah bertanya dengan Jakpro terskait klarifkasi Buro Happold tersebut.

"Saya tanya Jakpro, yang dimaksud dengan tidak sesuai dengan desain awal itu bukan si gedungnya atau stadionnya. Tapi memang hal-hal yang melingkupi yang menjadi tanggung jawab dari Buro Happold," ujar Taufik saat dihubungi, Senin (10/7/2023).

Sebagai contohnya, menurut Taufik, ialah bagaimana menghadirkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dimiliki atau atau dikelola oleh masyarakat sekitar JIS.

Hal itu yang kemudian disebut melenceng.

Sebab, menurut Taufik, upaya menghadirkan UMKM masih dalam tahap persiapan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku badan usaha milik daerah (BUMD) yang bertugas sebagai pengelola JIS.

"Jawaban dari Jakpro memang itu belum selesai. Karena ini sekarang masih ke intinya, yaitu dia (JIS) sebagai stadion. Tapi kemudian yang tentang bagaimana interaksi dengan masyarakat sekitar, itu memang akan dikerjakan," kata Taufik.

Baca Berita Warta Kota lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved