Berita Nasional

Terbang dari Puncak Gunung Rinjani, Satya Winnie Sidabutar Juarai Video Red Bull

Terbang Dari Ketinggian 3.700 Meter di Gunung Rinjani, Atlet Paralayang Asal Bali Ini Raih Juara Video Red Bull

Penulis: Nurmahadi | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Satya Winnie Sidabutar, pemenang kompetisi video "Red Bull Break the Limit Challenge" saat diwawancarai di kawasan SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/7/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU - Seorang wanita asal Bali bernama Satya Winnie Sidabutar, raih juara kompetisi video "Red Bull Break the Limit", usai dirinya melalukan olahraga ekstrem, dengan cara memanjat gunung Rinjani, dan terbang dari ketinggian 3.700 meter.

Persiapan yang dilakukannya selama satu bulan penuh itu terbayar tuntas, saat dirinya berhasil mengalahkan ratusan peserta lainnya, yang juga mengirimkan video olahraga ekstrem.

Wanita kelahiran Sumatera Utara itu, memang kerap melakukan olahraga ekstrem paralayang.

Terbaru, dirinya melakukan olahraga ekstrem tersebut, dari gunung Rinjani, Lombok.

Atas pencapaiannya, Satya pun diganjar hadiah utama, yakni uang tunai sebesar Rp 40 juta.

Saat ditemui di kawasan SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/7/2023), Satya mengatakan, olahrga ekstrem tentunya sangat membuka peluang bagi anak-anak muda Indonesia, sebagai profesi mereka nantinya.

"Redbull Indonesia mengadakan acara seperti ini untuk anak-anak muda, supaya mereka termotivasi bahwa selain berprestasi di bidang akademik, mereka juga bisa berprestasi di jalur sport, yang sebenarnya menarik untuk ditekuni, dan mereka bisa juga menjadikan itu profesi seperti yang saya lakukan sekarang," katanya. 

Baca juga: Kisah Kaburnya Megawati, Kesal Suami Tukang Selingkuh hingga Ribut dengan Ibu Mertua Soal Salon

Baca juga: Kabur di Pesta Pernikahan, Megawati Bikin Malu Marga Siburian, Keluarga Sihombing Tuntut Ganti Rugi

Dalam melakukan paralayang dari ketinggian ribuan meter, Satya mengaku membutuhkan persiapan yang cukup panjang.

Untuk persiapan dari gunung Rinjani, dia mengatakan membutuhkan persiapan hingga satu bulan, sejak diumumkan lolos menjadi finalis.

"Kita diberikan waktu satu bulan sampai 30 Juni untuk submit video final kita, yang memang harus sama dengan video yang kita submit di sesi pertama," ungkapnya.

Sementara itu, untuk terbang dari puncak Gunung Rinjani, Satya mengatakan membutuhkan waktu hingga dua pekan.

Selain persiapan mental, dia mengaku aspek cuaca juga perlu dipertimbangkan.

"Karena belum tentu walaupun cuaca cerah bisa terbang dari puncaknya, dan kebetulan waktu itu dapat di tanggal 18 Juni, jadi langsung dilakukan," kata Satya.

Dengan adanya kompetensi olahraga ekstrem ini, Satya berharap pemerintah dapat memperhatikan dan mewadahi para atlet menggelar event olahraga ekstrem di Indonesia.

"Kita berharap ada banyak lagi event-event yang mewadahi olahraga ekstrem seperti ini, meski tidak sepopuler olahraga lainnya, namun olahraga ini juga sama serunya, tentunya lebih menantang," ujarnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved