Viral Medsos

Viral! Pengusaha di Arab Saudi Ini Bakar Buku-buku Berisi Catatan Utang Pelanggannya, Netizen Takjub

Warganet soroti aksi Salim bin Fadghan Al Rashidi, seorang pengusaha di Arab Saudi yang membakar sejumlah buku yang berisi catatan utang pelanggannya.

Editor: PanjiBaskhara
Instagram @salaf_tv
Aksi Salim bin Fadghan Al Rashidi, seorang pengusaha di Arab Saudi yang membakar sejumlah buku yang berisi catatan utang pelanggannya viral di media sosial (Medsos). 

WARTAKOTALIVE.COM - Seorang pengusaha di Arab Saudi membuat heboh warganet di media sosial (Medsos).

Diketahui, pengusaha di Arab Saudi yang menjadi sorotan tersebut bernama lengkap Salim bin Fadghan Al Rashidi.

Warganet soroti aksi Salim bin Fadghan Al Rashidi membakar buku-buku berisikan catatan utang pelanggannya.

Dikutip Wartakotalive.com, Senin (3/7/2023), aksi Salim bin Fadghan Al Rashidi tersebut terekam dalam format video dan diunggah oleh akun Instagram @salaf_tv.

Baca juga: Sandiaga Uno Perkenalkan Ganjar kepada Pejabat Kerajaan Arab Saudi: Insya Allah The Next President

Baca juga: Viral Pecatan TNI di Tambora Ancam Hancurkan Musala dan Bakar Alquran, Begini Kesaksian Tetangga

Baca juga: Pertemuan Hangat Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno di Ruang Tunggu Bandara Arab Saudi

Dalam unggahannya disebut Salim bin Fadghan Al Rashidi membakar buku utang dan memaafkan para pelanggannya yang hingga saat ini belum membayar utang kepadanya.

"Seorang pengusaha Arab Saudi bernama Salim bin Fadghan Al Rashidi menghebohkan publik setelah ia membakar buku catatan utang para pelanggannya.

Dari keterangan, Salim melakukannya dalam rangka menyambut idul adha 1444 H.

Dalam video yang diunggah akun ruhaily_a di Twitter pada selasa (25/6/2023), Salinm bin Fadghan Al Rashidi mengungkapkan, "ini adalah buku utang, dan klaim untuk bengkel saya, dan semua orang dimaafkan."

#iduladha" tulis akun @salaf_tv.

Aksi yang dilakukannya pun membuat warganet bereaksi.

@r.a_dar: Sudah sewajarnya islam dimulai dari negeri arab, nabinya dari arab karena sejatinya orang⊃2; arab memang memiliki jiwa⊃2; penghuni surga ..

@herlianahartanti: ما شاء الله تبارك الله

@zhiii25: Jika orang yang menghutangkan mengikhlaskan apakah tanggungan di akhirat juga dihapuskan?

@dapoerummuhana: Allaahumma baarik lahu

@abdillah_asysyidiqi: Masya allah imannya diatas rata2

Aksi Bakar Al Quran Terjadi di Tengah Perayaan Idul Adha di Swedia

Aksi pembakan Al Quran terjadi di Swedia.

Aksi tersebut dilakukan di tengah umat muslim sedang merayakan Idul Adha.

Ironisnya, aksi kali dilakukan di depan masjid di Stockholm.

Sempat memberikan larangan, polisi Swedia akhirnya mengizinkan aksi tersebut dilakukan.

 

Seperti apa kisah lengkapnya?

Aksi bakar Al Quran oleh Salwan Momika di Swedia.
Aksi bakar Al Quran oleh Salwan Momika di Swedia.

 

Polisi Swedia mengatakan telah memberikan izin untuk penyelenggaraan sebuah protes yang pelakunya berencana membakar Al Quran di luar masjid utama Stockholm pada Rabu (28/6/2023).

Insiden itu nyatanya terjadi saat umat Islam di berbagai belahan dunia memperingati hari raya Idul Adha dan saat ibadah haji tahunan ke Mekkah di Arab Saudi hampir berakhir.

Pelaku pembakaran Al Quran di Swedia kali ini diidentifikasi sebagai Salwan Momika (37). Dia adalah warga Irak yang melarikan diri ke Swedai beberapa tahun lalu.

Sebagaimana dikutip dari AFP, Salwan Momika pada Rabu menginjak Al Quran sebelum kemudian membakar beberapa halaman kitab suci umat Islam tersebut di depan masjid.

Izin dari Polisi Swedia datang dua minggu setelah pengadilan banding negara itu menolak keputusan polisi untuk menolak izin dua demonstrasi di Stockholm yang mencakup pembakaran Al Quran.

 

Polisi pada saat itu mengutip masalah keamanan, menyusul pembakaran kitab suci umat Islam itu di luar Kantor Kedutaan Besar Turkiye pada Januari.

Aksi itu diketahui sampai menyebabkan pecahnya protes selama berminggu-minggu, seruan boikot barang-barang Swedia, dan selanjutnya menghalangi permohonan keanggotaan NATO Swedia.

Turkiye sangat tersinggung karena polisi telah mengizinkan demonstrasi pada Januari itu.

Polisi kemudian melarang dua permintaan berikutnya untuk protes yang melibatkan pembakaran Al Quran. Satu protes rencannya dilakukan oleh individu pribadi dan lainnya oleh organisasi, di luar kedutaan Turkiye dan Irak di Stockholm pada Februari.

Pengadilan banding pada pertengahan Juni memutuskan bahwa polisi salah karena melarang protes-protes itu.

Pengadilan menyatakan, masalah ketertiban dan keamanan yang dirujuk oleh polisi Swedia tidak memiliki hubungan yang cukup jelas dengan acara yang direncanakan atau wilayah sekitarnya.

Permintaan demonstrasi pada Rabu kemarin diketahui diajukan oleh individu yang permohonan sebelumnya ditolak.

"Saya ingin protes di depan masjid besar di Stockholm, dan saya ingin mengungkapkan pendapat saya tentang Alquran... Saya akan merobek Alquran dan membakarnya," tulis Salwan Momika, 37, dalam salinan permohonan izinnya yang diperoleh AFP.

Polisi mengatakan pada Rabu bahwa mereka telah memanggil bala bantuan dari seluruh negeri untuk menjaga ketertiban.

Seorang koresponden AFP melaporkan, beberapa mobil polisi sudah diparkir di dekat masjid pada Rabu pagi, sebelum protes berlangsung.

Para politisi Swedia mengkritik pembakaran Al-Qur'an, tetapi juga dengan gigih membela hak kebebasan berekspresi.

Banjir kecaman

Irak, Iran, Arab Saudi, dan negara-negara Timur Tengah lainnya pada Kamis (29/6/2023) mengutuk aksi pembakaran Al Quran di Swedia.

Mereka memperingatkan tindakan semacam itu "mengobarkan" perasaan umat Islam di seluruh dunia.

Irak mengutuk keputusan otoritas Swedia untuk memberikan izin "ekstremis" untuk membakar Al Quran.

"Peristiwa ini mengobarkan perasaan umat Islam di seluruh dunia dan merupakan provokasi berbahaya bagi mereka," kata Kementerian Luar Negeri Irak di Baghdad.

Iran bergabung dalam kecaman itu. Iran menyebut pembakaran Al Quran tersebut sebagai tindakan provokatif dan tidak dapat diterima.

"Pemerintah dan rakyat Republik Islam Iran tidak mentolerir penghinaan seperti itu dan mengutuk keras itu," kata juru bicara kementerian luar negeri Iran, Nasser Kanani.

“Pemerintah Swedia diharapkan serius mempertimbangkan prinsip tanggung jawab dan akuntabilitas dalam hal ini, sekaligus mencegah terulangnya penghinaan terhadap tempat suci,” tambahnya.

Arab Saudi, yang menampung sekitar 1,8 juta jemaah haji tahun ini, juga mengecam pembakaran Al Quran di Swedia.

"Tindakan penuh kebencian dan berulang ini tidak dapat diterima dengan alasan apa pun," kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.

(Wartakotalive.com/SerambiNews.com/Kompas.com/ Irawan Sapto Adhi)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved