Pelecehan Verbal

Tangis Jurnalis Perempuan dan Perasaan Campur Aduk, Kala Pelecehan Verbal Dilakukan Pegawai KPK

Seorang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga telah melakukan pelecehan secara verbal kepada sejumlah wartawan perempuan

|
Kompas.com
Pegawai KPK diduga melakukan pelecehan verbal terhadap jurnalis perempuan yang melakukan peliputan usai pemeriksaan Mentan Syahrul Yasin Limpo di Gedung KPK, Selasa (20/6/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Seorang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga telah melakukan pelecehan secara verbal kepada sejumlah wartawan perempuan yang meliput peristiwa pemeriksaan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, di Gedung KPK, Senin (19/6/2023).

Pelecehan verbal itu terjadi ketika Syahrul Yasin Limpo keluar meninggalkan Gedung ACLC atau Kantor KPK lama yang berada di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, sekitar pukul 13.00 WIB.

Puluhan awak media mulai dari media online, cetak, hingga televisi berupaya melakukan doorstop untuk mewawancarai Syahrul Yasin Limpo.

Syahrul kemudian menyampaikan beberapa hal terkait permintaan keterangan oleh tim penyelidik KPK.

Setelah itu, Syahrul berjalan menuju mobilnya dibantu ajudan dan petugas Komisi Antirasuhan yang membukakan jalan sesak.

Sebagai catatan, kondisi berdesakan semacam ini biasa terjadi ketika awak meliput sosok atau tokoh yang dipanggil KPK.

Baca juga: Pengakuan Mengejutkan Finalis Abang None Jakbar, Pernah Menjadi Korban Pelecehan Seksual

Desak-desakan pun terjadi hingga Syahrul akhirnya berhasil masuk ke mobil.

Namun, seorang pria yang kemudian diketahui sebagai petugas keamanan di KPK melontarkan kalimat yang tidak pantas saat tengah berdesakan.

"Wah ini cewek semua enak e," ujar pria tersebut sembari berjalan meninggalkan mobil yang ditumpangi Syahrul.

Pernyataan petugas itu terdengar oleh awak media di lokasi. Bahkan, ucapan tersebut juga terekam video.

Sejumlah jurnallis pria yang mendengar ucapan itu bahkan sempat menoleh ke arah petugas tersebut.

Salah satu awak media yang mendengar, jurnalis perempuan Kompas.com merasa tidak terima.

Usai Syahrul meninggalkan lokasi, petugas keamanan itu pun ditegur.

“Maksudnya apa? Enggak boleh kayak gitu, Bang,” kata jurnalis tersebut dengan marah.

Namun dengan nada membentak petugas tersebut justru membantah melontarkan kalimat tak pantas itu.

Baca juga: Politisi NasDem Sugeng Suparwoto Tersandung Pelecehan Seksual Verbal, Pengamat: Lawan Politik Untung

"Bukan gua!" kelit petugas berbadan tegap yang memakai kemeja biru gelap lengan pendek itu.

Petugas tersebut kemudian mendapat perlawanan dari jurnalis yang mengerumuninya.

“Lu ngomong (kalimat tak pantas),” kata wartawan lainnya. Namun, petugas itu justru kembali berkilah.

Ia justru mengatakan hal itu biasa di KPK. "Hei kalau sudah di KPK sudah biasa," katanya.

Jurnalis Kompas.com itu pun berkali-kali menangis dan merasa begitu emosi.

Wartawan yang lain pun menenangkan dan memberi dukungan karena sudah berani bersuara.

Salah satu fotografer pun ikut marah dan meneriaki petugas tersebut. Keributan hampir terjadi namun dilerai.

Namun, petugas itu justru terkesan tidak menunjukkan rasa bersalah bahkan seperti menantang, alih-alih meminta maaf.

Baca juga: 100 Petugas Frontliners Kereta Commuter Indonesia Ikuti Pelatihan Pencegahan Pelecehan Seksual

Selang beberapa jam kemudian, Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengatakan, pihaknya meminta maaf kepada para wartawan.

Ali juga menyatakan, KPK akan menggelar pertemuan, mempertemukan para awak media dengan petugas tersebut.

“Pada prinsipnya kami meminta maaf kepada teman-teman, kalau kemudian ada kejadian di luar yang tidak dimungkinkan,” ujar Ali.

“Setelah ini kami akan melakukan pertemuan dengan teman-teman jurnalis, kemudian dengan petugas KPK itu sendiri,” tambahnya.

Dihubungi terpisah, jurnalis Kompas.com itu menyesalkan tindakan itu. Ia juga meminta agar KPK dapat menjatuhkan tindakan tegas kepada petugas tersebut.

Tangis dan Perasaan Campur Aduk

Video journalist (VJ) Kompas.com mengungkapkan perasaannya yang campur aduk saat memutuskan melawan pernyataan tidak pantas petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dugaan pelecehan seksual verbal itu dilontarkan petugas saat puluhan wartawan di gedung lama KPK berdesakan mengejar Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Selasa (19/6/2023), yang baru saja diperiksa penyidik.

Petugas itu baru saja selesai mengantar Syahrul masuk ke mobil. Sambil berbalik, dia melontarkan celetukan.

“Wah ini cewek semua enak e,” katanya terdengar jelas oleh para wartawan yang ada.

Kemudian, seorang VJ Kompas.com menyahut celetukan bernada melecehkan itu.

Baca juga: Kao Indonesia Buka Suara Dugaan Karyawati Alami Pelecehan Seksual di Lingkungan Kerja

Dia melawan dan memprotes keras petugas KPK yang melontarkan kalimat seksis itu.

Debat panas pun terjadi karena sang petugas sempat mengelak.

Para wartawan laki-laki yang lain dari fotografer sampai jurnalis televisi mendesak petugas itu untuk mengaku karena mereka mendengar sendiri celetukan tersebut.

VJ Kompas.com menceritakan, saat itu ia tengah berdesak-desakan dengan puluhan orang demi melaksanakan tugasnya sebagai jurnalis.

Namun, ia justru mendengar kalimat tidak pantas dari petugas pengawal tahanan KPK.

“Aku kaget dan marah banget. Aku desak-desakan demi kerjaan terus ada orang yang dengan gampangnya ngomong hal negatif kayak begitu,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/6/2023).

Emosinya tidak begitu saja selesai setelah memutuskan untuk bersuara dan melawan laki-laki tersebut bersama wartawan lainnya.

Ia sempat menangis beberapa kali dan ditenangkan jurnalis lain di lokasi.

Perasaannya tak karuan. Sedih, bingung, dan takut.

Baca juga: LPSK Telaah Laporan Karyawati Korban Staycation, Edwin Partogi: Terindikasi Pelecehan Seksual

VJ itu takut jika petugas KPK tersebut "menandainya" karena memutuskan berani bersuara.

“Aku takut banget kalau malah aku yang ditandain sama si pelaku,” tuturnya.

VJ tersebut berharap KPK melakukan tindakan tegas dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada wartawan, terutama perempuan.

Ia juga berharap peristiwa semacam ini tidak lagi terulang di mana pun. “Semoga ada tindakan tegas, yang bersangkutan minta maaf langsung ke wartawan-wartawan, terutama yang perempuan,” tuturnya.

Selang beberapa jam kemudian, Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri mengatakan, pihaknya meminta maaf kepada para wartawan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved