Berita Jakarta
Kisah Pilu Azriel Ilhami, Pengidap Celebral Palsy di Jagakarsa yang Tak Mampu Beli Kursi Roda Khusus
Azriel Ilhami, remaja pengidap celebral palsy dari keluarga kurang mampu yang tidak dapat membeli kursi roda khusus CP bagi anaknya
Penulis: Nurmahadi | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Air mata Herna Susilawati (42) tak berhenti menetes saat menceritakan kisah pilu anaknya, Azriel Ilhami (16), yang mengidap celebral palsy atau lumpuh otak.
Perjuangan Herna Susilawati dalam menyembuhkan anaknya, tentu saja tak bisa dipandang sebelah mata.
Hidup di sebuah kontrakan kecil berkelir ungu di kawasan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Herna bersama suaminya, Syahrul Bahrudin (44) bahu membahu dan tak kenal lelah mengurus dan merawat Azriel Ilhami.
Herna mengaku, Azriel divonis dokter mengidap celebral palsy saat usianya menginjak dua tahun.
Rasa sedih, kaget, dan terguncang dirasakan Herna, kala mengetahui anak sulungnya mengidap kelumpuhan jaringan otak.
Tak banyak yang bisa Herna lakukan saat itu.
Baca juga: Hari Kursi Roda Sedunia, Komnas HAM Dukung Kemandirian Kelompok Disabilitas
Dia hanya sanggup menatap tubuh mungil Azriel, sambil menguatkan hati bahwa cobaan ini dapat dilalui.
"Memang sejak dia umur satu tahun, saya sudah lihat ada perbedaan dengan anak seusianya. Pertumbuhannya lambat, tangannya terus mengepal, saya kasih barang pun dia (Azriel) enggak respon," kata Herna saat ditemui Wartakotalive.com di kediamannya, Senin (19/6/2023).
Berbekal Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), Azriel pun mulai menjalani berbagai terapi di RS Fatmawati.
Sejak Azriel berusia dua tahun, Herna harus mengantarkan Azriel ke rumah sakit, setidaknya dua kali dalam seminggu.
Aktivitas itu terus Herna lakukan, selama lima tahun, hingga Azriel tepat berusia tujuh tahun.
Rasa sedih, fisik yang letih, selalu Herna rasakan, saat dia menggendong Azriel ke rumah sakit.
Bahkan, Herna mengaku pernah tak dapat tempat duduk, ketika menaiki bus Koperasi Angkutan Lintas Bis Madya (Koantas Bima), untuk mengantarkan Azriel ke RS Fatmawati.
Baca juga: Rajin Mengaji dan Hafal Alquran, Ganjar Pranowo Beri Kursi Roda Elektrik ke Difabel Berusia 12 Tahun
"Sempet saya enggak dapat tempat duduk pas naik Koantas Bima, padahal saya sambil gendong Azriel, yang duduk di bangku penumpang masih anak muda, tapi enggak mau mengalah," ucap dia.
Wanita yang tinggal di Tanjung Barat, Jagakarsa itu juga mengatakan dirinya sempat disangka sebagai pengemis, saat menyebarangi jalan di Pasar Rebo, usai mengantar Azriel ke rumah sakit.
Meski hal tersebut kerap kali dirasakan, Herna menuturkan tak pernah patah semangat untuk menyembuhkan Azriel.
Proses pengobatan Azriel akhirnya berhenti saat usianya menginjak tujuh tahun.
Kala itu, Azriel tak sengaja melihat sang ibu menitikkan air mata saat menunggu antrean terapi yang cukup panjang.
Herna mengatakan, dirinya tak sengaja berlinang air mata, lantaran merasa lelah bertahun-tahun harus bolak-balik mengantar Azriel ke rumah sakit.
Melihat ibunya menangis, Azriel tak mau lagi melakukan proses terapi,
Meski mengalami keterbatasan berbicara, namun Herna memahami jika Azriel sudah tak mau lagi membebani sang ibu.
"Posisi lagi ngantri, saya enggak sengaja menangis, Azriel ini lihat saya menangis, besoknya pas saya ajak terapi lagi, dia udah enggak mau, sampai sekarang Azriel di rumah aja, saya terapi motorik seadanya, sesuai anjuran dokter," ujar Herna.
Baca juga: Mantan TKW Siti Harus Rogoh Rp 3 Juta untuk Pengeluaran Anak Disabilitas dari Taiwan Dibuang Ibunya
Meski geraknya terbatas, Azriel ternyata masih sanggup melakukan beberapa aktivitas.
Seperti mengoperasikan hanpdhone, bermain game, hingga mengirim pesan singkat melalui WhatsApp.
Selain itu, Herna mengatakan Azriel beberapa kali mendapat bantuan, baik itu yang bersifat konsumtif, maupun bantuan kursi roda dari Pemda DKI Jakarta.
Namun, Herna mengatakan kursi roda tersebut tak bisa digunakan Azriel, karena tak memiliki penyangga di bagian dada, dan kakinya.
Baca juga: Aiptu Kokoh, Anggota Polsek Jagakarsa Rela Curahkan Tenaga Demi Bantu Anak Disabilitas
Sehingga, Azriel kerap kali terjatuh saat menggunakan kursi roda tersebut.
"Kemarin alhamdulillah dapet kursi roda dari Pemda DKI Jakarta, tapi karena bukan khusus buat penderita Celebral Palsy, jadi Azriel ini sering jatuh dari kursi rodanya," ucap Herna.
Herna menuturkan sangat menginginkan kursi roda Celebral Palsy, sehingga Azriel bisa ia bawa bermain di luar rumah, tanpa takut anaknya terjatuh.
Namun, hal itu belum bisa diwujudkan Herna dan suaminya, lantaran terbentur biaya.
"Cuma pengen kursi roda Celebral Palsy, tapi karena harganya cukup mahal ya. Jadi saya sama suami belum bisa membeli itu, di sisi lain yang paling saya inginkan, yang penting saya dan Azriel sehat," katanya. (m41)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
| Foto-foto Gubernur Pramono Tinjau Pelayanan dan Fasilitas RSUD Cengkareng |
|
|---|
| Ribuan Orang Hadiri Tabligh Akbar Alhabib Umar Bin Hafidz di Monas, Polisi Kerahkan 495 Personel |
|
|---|
| Pria Depresi di Pasar Rebo Jaktim Sandera Dua Anak Kandungnya di Ruko |
|
|---|
| Car Free Day Jakarta Ditiadakan pada 26 Oktober, Dishub: Ada Jakarta Running Festival |
|
|---|
| Polisi Ungkap Terapis yang Tewas di Lahan kosong Gunakan KTP Kerabat untuk Lamar Pekerjaan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.