Kecelakaan

Tsalisa Tuntut Keadilan, Suami Tewas Kecelakaan, Uang Kompensasi Raib, Ini Kronologinya

Tsalisa Nur Aini, mengalami nasib nahas. Suami ditabrak hingga tewas, sementara uang kompensasi dibwa kabur ayah sopir.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Valentino Verry
cruzfirm.com
ILUSTRASI - Achmad Fauzan Anggara (39) menjadi korban tewas atas kelalaian sopir mobil boks. Kini uang kompensasi justru dibawa kabur oleh ayah sang sopir. Sang istri pun menuntut keadilan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Achmad Fauzan Anggara (39) menjadi korban tewas atas kelalaian sopir mobil boks ekspedisi, di Jalan Kemanggisan Raya dekat Pom Bensin Shell, Palmerah, Jakarta Barat, 25 April 2023.

Nahasnya, pelaku bernama Sukron hingga kini masih berkeliaran dan uang kompensasi kematian korban dari perusahaan senilai Rp 10 juta justru dibawa kabur ayah pelaku.

Diketahui, Achmad yang sehari-hari berprofesi sebagai Kepala Patroli Marga Lintas Jakarta itu, mengalami kecelakaan saat dirinya hendak berangkat kerja dari Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan menuju Meruya.

Istri korban, Tsalisa Nur Aini (35) mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 05.15 WIB.

Di mana, mobil boks yang dikendarai Sukron tiba-tiba masuk ke jalur yang berlawanan dan menabrak kendaraan lain di sekitarnya.

"Dia hilang kendali, sopirnya bilang ke kami remnya blong tapi belum bisa dibuktikan. Diduga kan ini rem blong," ujar Tsalisa kepada wartawan, Senin (29/5/2023).

Menurut dia, saat itu suaminya masih dalam kondisi sadar.

Baca juga: Viral Penumpang Pesawat Diperas Sopir Taksi Bandara Soetta, Polisi Periksa 2 Orang

Bahkan, sang sopir sempat membawanya ke Rumah Sakit (RS) Pelni agar Achmad mendapatkan perawatan lantaran luka-luka di sekujur tubuhnya.

"Ketika suami saya ditabrak, suami saya masih sadar. Masih sempat bilang, 'Bawa ke rumah sakit, saya patah-patah'," ucap Tsalisa.

Benar saja, saat dirinya dihubungi pihak rumah sakit pukul 09.00 WIB, suaminya itu sudah dipasangi gips.

Namun, pada 17.58 WIB pihak rumah sakit menyatakan jika Achmad meninggal dunia.

Baca juga: Ribuan Ikan Laut Penuhi Ruas Tol Japek Jatibening, Truk Pengangkut Terguling Tabrak Mobil Boks

"Saat itu sopir masih ada, saya masih ngobrol sama sopir di IGD," ujarnya.

"Sopir masih minta maaf dan juga datang ke rumah, nyelawat, nguburin, dan datang ke pemakaman," imbuhnya.

Bahkan di tengah duka tersebut, bukan hanya Sukron yang datang tetapi juga ayahnya.

Mulanya, dirinya memang tak ada niatan untuk melanjutkan proses hukum tersebut ke pihak kepolosian.

Namun, seminggu berselang usai kematian suaminya, Sukron datang bersama ayahnya dan menawari uang kompensasi sebesar Rp 10 juta.

"Datang pihak perusahaan dengan membawa uang Rp 10 juta. Dia bilang, Bu ini dari perusahaan biar cepat aja bu prosesnya tolong diterima'," ucapnya.

"Terus aku jawab, 'Ini apa-apaan enggak sopan' aku bilang. Anda harus mikirin anak tiga kami, pokoknya nanti kami ngobrol-ngobrol sama pengacara saya," tegas Tsalisa.

Alih-alih mengobrol lebih lanjut, uang kompensasi itu justru dibawa kabur oleh ayah Sukron.

"Ternyata ayah Sukron (ayah sopir mobil boks) itu bawa duit kabur, katanya polisi, kabur entah ke mana, dicari KTP-nya, rumahnya, ternyata dia udah kabur. Udah enggak ada katanya orang-orang pergi ke Bogor kali, soalnya sering ke Bogor," ucapnya.

"Aku WhatsApp udah diblokir semuanya, tadinya kan kami sempat berhubungan sama si Sukron. Jadi Sukron sama sekali tidak ditahan oleh polisi, karena polisi ngiranya Sukron kooperatif mau ke rumah, terus mau bantuin korban karena dia nganterin ke rumah sakit," lanjutnya.

Atas kejadian itu, Tsalisa telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

Ia berharap agar pelaku segera ditangkap sehingga kasus tersebut mendapat kejelasan.

"Aku belum pernah bermasalah dengan hukum atau kejadian seperti ini," ujarnya.

"Aku cuma pengen sopirnya ketemu aja dulu terus diproses hukum, terus bisa ke pengadilan dengan aku berharap banget aku bisa mendapatkan hak-hak aku, ganti rugilah dengan adil," ucapnya.

Untuk informasi, Tsalisa telah melayangkan laporan atas kelalaian berujung maut itu kepada pihak kepolisian sejak 25 April 2023 lalu.

Polisi sudah mengeluarkan surat DPO sebagai upaya pencarian pelaku, namun hingga kini pelaku belum dapat ditemukan.

Sementara itu, Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Barat AKP Agus Suwito belum memberikan keterangan apapun terkait peristiwa nahas tersebut.

Baca berita WArtakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved