Breaking News

Ganjar Tanggapi Curhat Petani Grobogan Soal Langkanya Pupuk ke Anies Baswedan

Tanggapan Ganjar Soal Curhat Petani Grobogan ke Anies Soal Langkanya Pupuk, Bupati Grobogan: Tak Ada Kelangkaan Pupuk di Daerahnya

Penulis: Joanita Ary | Editor: Joanita Ary
Dok. Kompas TV
Tanggapan Ganjar Soal Curhat Petani Grobogan ke Anies Soal Langkanya Pupuk, Bupati Grobogan: Tak Ada Kelangkaan Pupuk di Daerahnya 

WARTAKOTALIVECOM, Grobogan – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi  soal keluhan petani mengenai kelangkaan pupuk di Kabupaten Grobogan.

Keluhan pupuk itu disampaikan warga Grobogan kepada Anies Baswedan dalam kunjungannya belum lama ini.

Anies sendiri menceritakannya saat menghadiri acara puncak Milad ke-21 PKS beberapa waktu lalu.

"Pupuk itu paling mahal, mau beli pupuk tidak ada subsidi, tidak seperti zaman sebelumnya. Zaman dulu tinggal ke warung bawa ember bisa beli pupuk. Sekarang mau ke warung ditanyakan, subsidi atau bukan subsidi," cerita Anies.

Kemudian Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah meminta kepada para petani Jawa Tengah agar langsung melaporkan keluhan pupuk kepadanya.

"Laporkan ke saya langsung pakai lapor ke Laporgub atau suruh WhatsApp saya biar tak telepon, tak beresi," kata Ganjar Pranowo usai menghadiri acara di Gedung Serba Guna Dewi Sri, Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Selasa (23/5/2023).

Selanjutnya Bupati Grobogan Sri Sumarni saat ditanya hal serupa menyatakan, menurutnya bila ada kelangkaan pupuk sudah akan mencuat dalam beberapa waktu belakangan.

”Pupuk subsidi Pusri, kuotanya hampir 85 ribu ton, yang pupuk Phonska hampir 70 ribu ton. Kalau pupuk langka, sudah mencuat kemarin-kemarin.

Dari kelompok tani selalu koordinasi dengan KPL (Kios Pupuk Lengkap),” ujar Bupati.

Sumarni menceritakan saat terjadi kelangkaan pupuk para kelompok tani pun menurutnya akan selalu berkoordinasi dengan Dinas Pertanian (Dispertan) setempat.

Ia pun dengan tegas membantah terjadi kelangkaan pupuk di daerah yang dipimpinnya.

”Kelompok tani, kalau ada kelangkaan langsung berkoordinasi dengan Dinas Pertanian. Itu bisa dicek di lapangan. Tidak benar (kelangkaan pupuk),” tegasnya.

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved