Bogor Healing

Revitalisasi Jembatan Otista Kota Bogor, Komisi IV DPRD Kota Bogor Berharap Ada Kajian Ekonomis

Revitalisasi Jembatan di Jalan Otista Kota Bogor berdampak terhadap perubahan arus lalu lintas, tetapi juga berdampak terhadap para pelaku usaha UMKM

Penulis: Cahya Nugraha | Editor: Dian Anditya Mutiara
Istimewa
Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bahkri 

WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - Revitalisasi jembatan Otista di Kota Bogor yang saat ini tengah berlangsung dan ditargetkan akan rampung pada Desember 2023 mendatang.

Revitalisasi ini tidak hanya berdampak terhadap perubahan arus lalu lintas, tetapi juga berdampak terhadap para pelaku usaha UMKM yang berlokasi di sekitar jembatan Otista.

Sebab itu, Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor menggelar rapat kerja dengan Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Diskopukmdagin) Kota Bogor beberapa waktu lalu. 

"Kami ingin mengetahui, apakah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait sudah melakukan pendataan bagi pelaku usaha UMKM dan berapa jumlah pelaku usaha yang terdampak dan potensi kerugian mereka dari pembangunan jembatan otista " Ujar Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bahkri saat dimintai keterangan terkait Rapat Dengar Pendapat

Baca juga: Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Segera Pindahkan Pipa untuk Dukung Revitalisasi Jembatan Otista

Komisi IV DPRD Kota Bogor berharap agar Pemerintah Kota Bogor tidak hanya fokus pada kajian teknis semata.

Namun, Pemerintah Kota Bogor pun harus mengkaji dampak ekonomis para pelaku usaha bukan hanya di Jalan Otista saja

Kajian ekonomis nantinya diharapkan menjadi acuan dalam mengambil langkah dan rencana strategis dari mulai pemetaan, relokasi dan evaluasi dari dampak pembangunan jembatan Otista

“Kami ingin memastikan, upaya dan langkah apa saja yg dilakukan Pemkot Bogor. Karena, ada dampak kerugian yang diterima oleh para pelaku usaha. Apakah, dengan cara merelokasi atau memberikan bantuan untuk pelaku UMKM. Jangan sampai, pelaku usaha khususnya UMKM sampai gulung tikar" tegas pria yang akrab disapa Gus M. 

Politisi dari Fraksi PPP ini mengatakan selain berpengaruh bagi pelaku usaha UMKM, Penurunan okupansi hotel di Kota Bogor juga harus menjadi perhatian Pemkot Bogor. 

 "Dari penyampaian yg disampaikan OPD terkait, dampak ekonomi di Minggu pertama pembangunan pelaku usaha memgalami penurunan omset hampir 60 persen. Namun, seiring adanya rekayasa lalin dan solusi lainnya angka ini terus menurun " jelas ASB.

Baca juga: Pemkot Bogor Bangun Jembatan Otista Guna Atasi Macet, Bima Arya: Kami Pasang CCTV agar Beres On time

Komisi VI DPRD Kota Bogor pun meminta Pemerintah Kota Bogor untuk mengambil langkah cepat dan strategis serta solutif dalam persoalan ini. 

"Kami kuatir, jika hal ini dibiarkan dapat berpengaruh kepada APBD Kota Bogor yang selama ini ditunjang dari pajak hotel, restoran dan hiburan di Kota Bogor " ucap Gus M. 

" Harapan kami, jangan sampai berpengaruh dan terdampak juga terhadap APBD Kota Bogor. Ingat loh, bukan hanya jalan otista yg terdampak jalan Pajajaran, Sudirman dan ruas jalannya lainya juga harus dikaji dampak ekonomisnya," sambungnya. 

Maka dari itu, Komisi IV meminta Pemkot Bogor untuk menyiapkan skenario untuk menjaga stabilitas perekonomian dan pemulihan ekonomi pasca pendemi dua tahun silam. 

 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

 

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved