Pilgub DKI

PSI Siapkan 9 Kandidat Calon Gubernur DKI, Ada Grace Natalie, Fadil Imran, Dudung hingga Gibran

PSI DKI Jakarta menyodorkan sembilan kandidat calon Gubernur DKI Jakarta yang potensial untuk ajang Pilkada 2024

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
Ist
PSI mengumumkan sembilan nama kandidat potensial calon gubernur DKI 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta menyodorkan sembilan kandidat calon Gubernur DKI Jakarta yang potensial untuk ajang Pilkada 2024 mendatang.

Sembilan kandidat itu dimunculkan lewat platform ‘Rembuk Rakyat Jakarta’ yang dapat diakses melalui bit.ly/rembukrakyatdki.

Ketua DPW PSI DKI Jakarta Elva Qolbina, mengungkapkan, platform inovatif ini bisa menjadi wadah untuk mengajak masyarakat Jakarta berpartisipasi dalam menentukan calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024 mendatang.

Elva mengingatkan, pentingnya partisipasi aktif masyarakat Jakarta dalam menentukan arah politik di Ibu Kota.

Kata dia, PSI sangat bersemangat menghadirkan Rembuk Rakyat Jakarta sebagai wujud nyata dari komitmen PSI dalam mendorong partisipasi publik yang lebih besar.

“Kami ingin memberikan kesempatan kepada masyarakat Jakarta untuk memiliki peran yang lebih signifikan dalam memilih calon gubernur yang akan memimpin kota ini,” kata Elva saat jumpa pers di kantornya, Jalan KH Wahid Hasyim, Kelurahan Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu (17/5/2023).

Baca juga: Raja Juli Antoni tak Nyaleg Bersama PSI di Pemilu 2024, Giring Ganesha: Fokus Sertifikasi Tanah

Melalui platform ini, kata dia, masyarakat Jakarta dapat menjagokan salah satu dari sembilan bakal calon gubernur yang telah melalui seleksi ketat oleh PSI. Elva menekankan, proses seleksi dilakukan dengan penuh transparansi dan objektivitas.

“Kami telah menetapkan kriteria yang komprehensif untuk memastikan bahwa calon gubernur yang dipilih memiliki integritas, kompetensi, dan visi yang kuat untuk memajukan Jakarta,” imbuh Elva.

Selain itu, Elva juga menjelaskan upaya PSI dalam memastikan keberagaman dan keadilan dalam calon yang dipilih. Elva mengklaim, PSI sangat memperhatikan keberagaman sebagai aspek penting dalam kepemimpinan Jakarta.

“Oleh karena itu, proses seleksi dilakukan dengan mempertimbangkan latar belakang dan pengalaman yang beragam dari para calon. Kami ingin memastikan bahwa suara semua masyarakat Jakarta, tanpa memandang latar belakang mereka, didengar dan diwakili dengan baik,” jelasnya.

Baca juga: Sempat Dukung Ganjar Pranowo, Giring Sebut Deklarasi Capres PSI Tunggu Kisi-kisi dari Jokowi

PSI mengundang seluruh masyarakat Jakarta untuk mengunjungi dan menggunakan platform Rembuk Rakyat Jakarta yang dapat diakses melalui situs web resmi PSI.

Dengan platform ini, PSI berharap masyarakat Jakarta dapat berpartisipasi secara aktif dan memberikan kontribusi nyata dalam menentukan arah politik ibu kota.

“PSI berkomitmen untuk menjaga integritas dan transparansi dalam menjalankan proses ini. Kami akan memastikan bahwa suara dan aspirasi masyarakat Jakarta yang diungkapkan melalui Rembuk Rakyat Jakarta akan menjadi acuan utama bagi PSI dalam menentukan dukungan terhadap salah satu calon Gubernur,” ungkapnya.

Rembuk Rakyat Jakarta akan dibuka hingga tanggal 22 Juni. Masayarakat DKI Jakarta dapat mengakses dan memilih calon Gubernur terbaik mereka dengan mengakses link Bit.ly/rembukrakyatdki.

Rembuk Rakyat Jakarta menghadirkan sembilan kandidat terbaik yang terdiri dari: Grace Natalie (Ketua Dewan Pembina Partai PSI), Gibran Rakabuming (Walikota Solo), Heru Budi Hartono (Pj. Gubernur DKI Jakarta).

Kemudian ada Tri Rismaharini (Menteri Sosial), Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Bima Arya (Walikota Bogor), Dudung Abdurachman (Kepala Staf TNI Angkatan Darat), Ahmad Zaki Iskandar (Bupati Tangerang) dan Muhammad Fadil Imran (Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri). 

Pengamat: Peluang Gibran Rakabuming Maju di Pilgub DKI Berat

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka masuk radar sebagai calon gubernur (Cagub) DKI Jakarta dari PDI Perjuangan pada Pilkada 2024 mendatang.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengaku tidak heran apabila Gibran masuk dalam radar tersebut.

"Saya sih tidak heran ya. Bahkan nanti juga mungkin bisa masuk jadi radar Cagub Jawa Tengah. Karena kan ayahnya presiden. Tentu potensi menangnya kuat," ujar Ujang saat dihubungi, Selasa (21/2/2023).

Namun demikian, harus diingat bahwa Presiden Jokowi selesai bertugas pada Oktober 2024. Sedangkan Pilkada berlangsung November 2024.

Ujang menyebutkan kunci pentingnya ada di pengganti Presiden Jokowi nantinya. Apabila penggantinya adalah orang yang didukung oleh Presiden Jokowi, maka posisi Gibran aman.

Baca juga: Solo Dikepung Banjir, Gibran Rakabuming Semprot BBWSBS hingga Salahkan Limpahan Air dari Wonogiri

Sebaliknya, kalau yang menggantikan Presiden Jokowi adalah orang yang berseberangan, maka potensi Gibran untuk menang akan kecil.

"Kalau yang menang nanti adalah dari kekuatan oposisi misalnya Anies Baswedan, ya Gibran kecil sekali kemungkinan untuk menang," ucap Ujang.

Ujang menjelaskan alasan Gibran akan sulit maju untuk menjadi Cagub di DKI Jakarta atau Jawa Tengah apabila Anies yang menggantikan Presiden Jokowi.

Hal tersebut karena dikhawatirkan tidak ada yang membela, mengkondisikan, dan mengamankan posisi Gibran.

Baca juga: Kerap Dicitrakan Merakyat seperti Jokowi,Gibran Diminta Tonjolkan Sisi Lain untuk Bersaing di Pilgub

"Orang-orang nanti pasti akan kabur dan lari. Dan saya yakin tidak ada yang mendukung lagi, kecuali dari PDIP itu sendiri," kata Ujang.

"Ketika orangtuanya jadi presiden, pasti akan mudah untuk menang. Namun apabila sudah tidak jadi presiden, dan penerusnya adalah Anies, Gibran akan sulit untuk memang," lanjutnya.

Ujang memprediksikan yang akan dimenangkan untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta atau Jawa Tengah adalah orang-orang yang mendukung Anies.

Hal tersebut dapat terjadi apabila Anies menjadi pengganti Presiden Jokowi untuk memimpin Indonesia. 

Gibran diminta tonjolkan sisi lain untuk bersaing di Pilgub

Sementara itu, diberitakan Warta Kota sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka diminta untuk tidak hanya menonjolkan citra merakyat untuk bersaing dalam kostestasi politik yang lebih tinggi.

Gibran Rakabuming diketahui disebut-sebut sebagai sosok potensial calon gubernur di Jawa Tengah maupun di DKI Jakarta.

Dalam survei Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Kota Solo, menunjukkan bila Gibran Rakabuming Raka dipersepsikan masyarakat sebagai sosok yang merakyat. 

Hal tersebut didasarkan survei terhadap 560 responden dalam kurun waktu 10 hari yakni 1 sampai 10 Februari 2023.

Survei menunjukkan 162 responden menilai sangat merakyat, 393 responden menilai merakyat, dan 5 responden kurang merakyat. 

Sosok merakyat ini dirasa bisa menjadi modal politik Gibran ketika ingin naik ke tingkat yang lebih tinggi dari sekarang. 

Terlebih, dia saat ini tengah dikaitkan dengan Pilgub DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

Itu kemudian diperkuat dengan tingkat kepuasan masyarakat yang menyentuh angka 96 persen. 

Faktor-faktor tersebut kemudian bisa mempengaruhi tingkat populasi, akseptabilitas, dan elektabilitas. 

"Tentu bisa jadi modal naik ke atas," kata Ketua Prodi MAP Unisri Kota Solo, Suwardi, Rabu (15/2/2023).

Baca juga: Survei Pilgub Jateng Terbaru Periode Januari 2023, Gibran Tertinggi, Namun Elektabilitas Menurun

Kendati demikian, Gibran lebih baik tidak hanya bergantung pada persepsi warga terkait dirinya yang sosok merakyat. 

Terlebih, sejumlah tokoh juga kini tengah membangun pesona tersebut.

Tokoh-tokoh, diantaranya Erick Thohir, dan Muhaimin Iskandar coba membangun diri sebagai sosok yang merakyat.

Oleh karenanya, Gibran perlu memikirkan kekuatan apa yang ingin dibangunnya bila kelak maju dalam pemilihan.

"Hati hati juga, karena yang merakyat juga tidak hanya Jokowi dan Gibran, (tokoh-tokoh diantaranya) Erick Thohir dan Muhaimin Iskandar juga merakyat," ujar dia.

"Senjata politik paling ampuh, menurut saya masih yakin sosok yang merakyat, merakyat itu semacam cundo manik, kalau dalam pewayangan," tambahnya.

Gibran Rakabuming soal pasangan di Pilkada 2024

Sebelumnya diberitakan, Gibran Rakabuming terbuka pada siapa saja yang nantinya akan dipasangkan parpol untuk Pilkada 2024.

Terbaru, Gibran dipasangkan dengan Bupati Kendal Dico Ganinduto pada pemilihan gubernur (Pilgub) mendatang.

Wacana duet Gibran dan Dico muncul ke permukaan setelah sebuah lembaga survei memasangakan keduanya untuk diproyeksikan maju di Pilkada Jawa Tengah.

Wacana tersebut, muncul menjelang Pilkada 2024. Menanggapi hal itu, Gibran menjawabnya secara santai.

Menurut putra sulung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini, ia merasa cocok dengan siapa saja jika nantinya dicalonkan sebagai gubernur.

"Aku karo kabeh cocok (saya sama semua cocok)," ucapnya dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Jumat (10/2/2023).

Meski demikian, Gibran mengaku, saat ini masih fokus menjalankan tugasnya di Solo.

Sebab, menurutnya, belum ada proses lebih lanjut terkait pemilihan gubernur.

"Belum ada pembicaraan, belum tahu juga. Aku ra ning ngendi-ngendi. Iki ngrampungke iki (tidak kemana-mana, ini menyelesaikan ini (tugasnya di Solo)," ungkapnya.

"Ini sudah bukan masalah umur, sudah tua, yang penting kinerja, yang namanya kinerja yang menilai warga," imbuh Gibran.

Sementara itu, Bupati Kendal, Dico Ganinduto, mengatakan masih fokus dulu menyelesaikan masalah di daerahnya.

"Alhamdulillah, aamin ya rabbal aalamiin. Tapi prosesnya masih panjang, saya juga masih fokus membenahi Kendal," terangnya.

Sebelumnya, kedekatan antara Gibran dan Dico pernah terlihat saat pertemuan kepala daerah di Sentul Bogor, beberapa waktu lalu.

Kedekatan mereka, diunggah Dico melalui akun Instagram pribadinya.

Dico membagikan momennya bersama Gibran dengan caption "sehari jadi tukang foto".

Dalam video unggahannya, tampak warga di Bogor meminta Dico menjadi fotografer dadakan memfoto warga bersama Gibran.

"Jadi Bupati harus serba bisa, Alhamdullilah kemaren Jadi tukang fotonya mas @gibran_rakabuming saat kegiatan rakornas beberapa waktu lalu. Sekalinya nanya ke orang, dia juga gak tau, apalah saya... Panjenengan kalau ketemu, masih mau selfie kan?," tulis @dicoganinduto.

Selain itu, dalam unggahan video lainnya, suami dari Chacha Federica ini juga mengunggah momen dirinya makan bakso dan siomay bersama di acara yang sama.

Dikutip dari Tribun Jateng, sebelum momen makan di sebuah warung siomay yang bersebelahan dengan warung bakso di dekat lokasi acara itu, Dico mengajak Gibran untuk sarapan.

"Pada saat itu, Mas Gibran duduk di depan lalu saya temui dan bertanya 'sudah sarapan apa belum' kebetulan belum, akhirnya kita sarapan berdua saat itu," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dico tak memungkiri adanya obrolan politik dengan Gibran.

Pasalnya, keduanya juga merupakan politisi yang juga saat ini sama-sama menjadi kepala daerah.

"Kalau obrolan politik secara umum pasti ya. Namanya kita juga politisi kan, tentunya kita juga bicara dengan politik yang lagi berkembang, tahun 2023 ini sudah mulai tahun politik. Kita diskusi biasa aja, layaknya politisi," jelasnya.

Dico menegaskan, ia dengan Gibran tidak pernah bicara politik secara spesifik atau detail.

Hanya terkait politik yang umum, yakni mengenai pandangannya dengan Gibran terkait tahun politik saat ini.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved