Kembangkan Artificial Intelegence, Jatis Mobile Jadikan Milenial Jajaran Manajemen

generasi milenial biasanya memiliki karakter yang fleksibel, mudah beradaptasi, dan tech-savvy (melek teknologi), kaum milenial juga menawarkan banyak

Editor: Ahmad Sabran
Warta Kota
Direksi Jatis Mobile ditemui media di kantornya, Mampangprapatan, Jakarta Selatan, Selasa (16/5/2023) 

WARTAKOTALIVE.COM, MAMPANGPRAPATAN -  Sebagai perusahaan teknologi penyedia solusi perpesanan, Jatis Mobile sedang mengembangkan pasar Small Medium Business, atau klien-klien dari bisnis kecil (UMKM) dan menengah. 

Perusahaan yang baru melantai di bursa ini pun menjadikan generasi milenial sebagai roda penggerak yang signifikan bagi pertumbuhan perusahaan.

Direktur Utama Jatis Mobile, Erik Rivai Ridzal mengatakan, generasi milenial biasanya memiliki karakter yang fleksibel, mudah beradaptasi, dan tech-savvy (melek teknologi), kaum milenial juga menawarkan banyak hal dalam lingkungan kerja, sehingga generasi yang lebih tua harus banyak belajar dari generasi muda.

"Direktur IT, Direktur Keuangan, CEO AI & Omni Business, dan CEO Enterprise Business kami adalah kalangan milenial," ujarnya di kawasan Mampangprapatan, Jakarta Selatan, Selasa (16/5/2023).

Dikatakan Erik, perusahannya bukanlah startup, melainkan perseroan yang sudah berdiri selama 20 tahun dan memberikan solusi teknologi untuk para pelanggan dengan total portofolio lebih dari 500 klien korporat dan lebih dari 12.000 merchants Small Medium Business.

Baca juga: Bareskrim Polri Bongkar 25 Orang WNI Korban TPPO Myanmar, Andri dan Anita Jadi Tersangka

Dikatakannya, Jatis memiliki lebih dari 200 karyawan bertalenta dan dipimpin oleh jajaran direksi yang terdiri dari gabungan kepemimpinan senior dan generasi muda sehingga dapat menjadikan kaum milenial sebagai pendamping maupun mentor bagi para pemimpin senior.

"Hal inilah yang kemudian disebut dengan reverse mentoring. Terdapat beberapa manfaat dari program ini, beberapa diantaranya adalah menanamkan perspektif yang lebih kritis mengenai pemikiran strategis, kepemimpinan, pola pikir, dan nilai-nilai di tempat kerja," jelasnya.

Metode reverse mentoring terbukti tepat dengan menempatkan kaum milenial dalam jajaran manajemen, sehingga semua departemen mampu mendapatkan berbagai capaian yang berhasil membawa Perseroan hingga mencatatkan saham perdana (listing) atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada awal bulan Mei.

Baca juga: Tak Hadir di Acara Konsolidasi Pemenangan Ganjar Pranowo, Tri Adhianto Terancam Sanksi

Bahkan pencapaian di bursa menyentuh Auto Reject Atas (ARA) sebesar Rp135 per lembar atau naik sebesar 35 persen dari harga awal Rp100 per lembar.

"Semua antusiasme yang besar ini berkat rekam jejak pertumbuhan revenue (46 % YoY) dan pertumbuhan laba (76 % YoY) yang baik Perseroan, maupun fundamental yang kuat dari jajaran direksi dan manajemen tim yang telah berdedikasi dan ahli di bidangnya. Hal ini sesuai dengan visi Perseroan untuk menjadi pemimpin pasar yang dominan dan berkelanjutan untuk solusi perpesanan, pengembangan aplikasi, dan distribusi digital di Asia Tenggara," jelas Erik lagi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved