Pilpres 2024

Bergerak Dalam Diam, Tim Delapan KPP Sudah Punya Lima Kandidat Pendamping Anies Baswedan

Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) punya batas waktu. Paling telat Juli sudah harus selesai dan kami harus declare.

Editor: Rusna Djanur Buana
wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti
Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan menggelar pertemuan dengan tim kecil atau tim delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan di Sekretariat Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mengklaim telah memiliki lima bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan.

Meski belum ada pembicaraan formal, KKP melalui Tim Delapan telah melakukan pendekatan informal terhadap lima orang tersebut.

Koalisi KPP terdiri dari PKS, Partai Nasdem dan Partai Demokrat.

Hal tersebut diungkapkan oleh anggota Tim Delapan Willy Aditya.

Namun Willy enggan mengungkap siapa nama lima calon tersebut.

VIDEO Anies Baswedan Bertemu Tim Kecil Koalisi Perubahan, Cawapres Masih Digodok

Menurut rencana pendamping Anies akan diumumkan pada awal Juli mendatang.

"Kami tentu punya batas waktu. Paling telat Juli sudah harus selesai dan kami harus declare," ungkap Willy di Kantor Sekretariat Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2023).

Soal lima kandidat cawapres Anies, hal ini sebelumnya juga sudah disampaikan oleh Ketua DPP Partai Nasdem, Sugeng Suparwoto, Kamis (4/5/2023).

Hanya saja, ia mengaku, tak dapat membocorkan siapa nama-nama yang dimaksud.

Sebab, hal itu merupakan bagian dari strategi KPP sekaligus untuk melihat peluang apakah ada tokoh lain yang berpotensi untuk menjadi kandidat cawapres Anies.

Baca juga: PKS Mengaku Setia Dukung Bacapres Anies Baswedan, Muhammad Sohibul Iman: Kita Semua Kuat Iman

Hal yang sama pun disampaikan oleh Willy. Dalam menentukan sosok bakal cawapres Anies, pihaknya tidak hanya sekedar mempertimbangkan aspek elektabilitas semata.

Selain itu, pihaknya juga masih membuka komunikasi dengan pihak lain, di luar lima sosok yang telah berkomunikasi secara informal dengan KPK.

Salah satunya dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Namun, Willy menyebutkan, bagi KPP saat ini, tak mungkin figur cawapres dipilih dari eksternal koalisi.

"Kan enggak mungkin ada nama di luar lingkaran. Terus kalau Pak Airlangga mau (jadi cawapres), ya masuk (KPP) dulu.

Perundingannya bisa berubah lagi, jadi kami membuka diri, kan belum final. Berarti kuncinya belum kunci mati," imbuh dia.

Sementara itu, Anies yang mengadakan pertemuan dengan Tim Delapan KPP, menyampaikan sejumlah capaian kinerja yang telah dilakukan koalisinya menjelang Pemilu 2024.

Baca juga: Begini Respons Anies Baswedan saat Dapat Laporan Rencana Deklarasi Relawan di Senayan Disabotase

Ia mengklaim, koalisi yang diisi oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera itu lebih banyak bekerja dalam diam, bila dibandingkan dengan koalisi lain.

Alasannya, KPP tak ingin membuat kegaduhan publik jelang kontestasi pemilihan presiden (pilpres) mendatang.

“Ini bukan main-main, ini bicara tentang bangsa, bicara tentang negara, dan arah kita ke depan.

Bukan atraksi-atraksi sekedar untuk menjadi percakapan,” tutur Anies.

Ia menyatakan KPP lebih memilih untuk langsung menyapa masyarakat dan menangkap keresahan yang dialami saat ini.

Ada tiga hal yang kemudian bakal diperjuangkan oleh KPP ke depan, yaitu, kemiskinan, minimnya lapangan pekerjaan, dan harga bahan pokok yang tinggi.

Terlalu banyak gimmick politik, lanjut Anies, tak terlalu penting karena justru akan memicu keresahan publik.

"Jadi tidak menimbulkan spekulasi, tidak menimbulkan percakapan-percakapan yang tidak produktif," ucap dia.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved