Peristiwa

Pelaku Penembakan di Gedung MUI yang Mati Misterius Selesai di Otopsi

Kepala Rumah Sakit Polri enggan membocorkan hasil otopsi penyebab kematian Mustopa. Sebab, itu merupakan kewenangan penyidik.

Editor: Rusna Djanur Buana
Tribunnews.com/Istimewa
Pelaku penembakan di kantor MUI ditangkap 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Jenazah pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Mustopa (60), selesai diotopsi oleh Rumah Sakit (RS) Polri , Kramatjati, Jakarta Timur.

Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Brigjen Hariyanto mengungkapkan, jasad Mustopa sudah selesai diotopsi sejak Selasa (2/5/2023) malam.

"Iya sudah selesai," ujar Hariyanto saat dihubungi, Rabu (3/5/2023).

Namun, Hariyanto enggan membocorkan hasil otopsi penyebab kematian Mustopa. Sebab, itu merupakan kewenangan penyidik.

Hariyanto mengatakan, RS Polri baru boleh mengungkapkan hasil otopsi apabila diminta untuk menjelaskannya dalam konferensi pers.

"Intinya permintaannya itu oleh penyidik, dan kemudian kita ngomong diperintah oleh penyidik juga.

Baca juga: Pelaku Penembakan Kantor MUI Datang Pakai Taksi Online, Ini Kronologis Lengkapnya!

Jadi tidak bisa kita ngomong (kalau) penyidik belum tahu," katanya.

Untuk diketahui, penembakan terjadi di Kantor MUI Pusat di Jl. Proklamasi No 51, RT 011/RW 002, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa, sekitar pukul 11.24 WIB.

Pelaku yang bernama Mustopa menembakkan senjata airsoft gun dan menyebabkan satu korban tertembak pada bagian punggung.

Sementara korban yang lain terkena serpihan kaca yang pecah akibat peluru hingga terluka.

Korban kemudian dibawa ke RS Agung Manggarai untuk mendapatkan perawatan.

Di sisi lain, pelaku pingsan dan dibawa ke Puskesmas Menteng setelah diamankan oleh Polsek Menteng.

Pada saat diperiksa oleh dokter, pelaku dinyatakan meninggal dunia.

Namun, belum diketahui apa penyebab pasti kematian pelaku penembakan di Kantor Pusat MUI tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, Mustopa, pria usia 60 tahun asal Lampung terindentifikasi sebagai pelaku penembakan di kantor pusat MUI Jakarta pada Selasa (2/5/2023) kemarin.

Sebelum melakukan aksinya di Jakarta, Mustopa pernah bermimpi menjadi nabi.

Hal tersebut diungkapkan oleh sepupu pelaku, Zakwan Sapili, Rabu (3/5/2023), saat diwawancarai di kediamannya di Desa Sukajaya, Kecamatan Way Khilau, Pesawaran Lampung.

Baca juga: Ketua MUI Ungkap Kronologi Teror Mustofa, Pernah Datangi Kantor MUI Tahun 2014-Tapi Tak Digubris


Sapili menjelaskan bahwa Mustopa (60) selalu mengaku bermimpi dan menerima wahyu untuk menjadi nabi.

Wahyu yang dikatakan pelaku kepadanya tersebut adalah sebagai maksud untuk memperjuangkan risalah kenabian setelah Nabi Muhammad.

Sapili memaparkan apa yang dilakukan oleh Mustopa yang mengaku nabi tersebut adalah sulit diterima dengan akal.

Karumkit Bhayangkara Polri Brigjen Pol Hariyanto
Karumkit Bhayangkara Polri Brigjen Pol Hariyanto di RS Polri Kramatjati,

Pasalnya, pengakuan pelaku atas kenabiannya tersebut bahkan sampai membuat tindakan yang di luar batas.

Bahkan sampai melakukan penembakan kepada gedung MUI pusat di Jakarta Pusat pada Selasa (2/5/2023) pagi.

Sapili memaparkan pernah berbicara kepada pelaku agar tidak lagi melakukan hal tersebut.

Bahkan, melakukan perjuangan-perjuangan terkait meminta pengakuannya atas menjadi nabi.

“Dia bilang akan meneruskan perjuangan dan mimpinya,” kata dia.

Meski begitu pelaku tidak minta orang lain untuk menjadi pengikutnya.

“Dia cuma hanya ingin diakui bahwa dia nabi dan saat ini tengah meneruskan risalah kenabian,” jelasnya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved