Penembakan
Ketua MUI Ungkap Kronologi Teror Mustofa, Pernah Datangi Kantor MUI Tahun 2014-Tapi Tak Digubris
Ketua MUI Ungkap Kronologi Teror Mustofa, Pernah Datangi Kantor MUI Tahun 2014-Tapi Tak Digubris
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Teror yang dilakukan Mustofa (60) pelaku penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengejutkan banyak pihak.
Termasuk, Ketua Ketua Bidang Dakwah dan Ukhwah MUI Pusat, Cholil Nafis.
Lewat status instagramnya @cholilnafis pada Selasa (2/5/2023) malam, Ra'is Syuriah PBNU itu mengungkapkan teror penembakan di Kantor MUI berawal dari seorang tamu bernama Mustafa NR.
Mustofa diungkapkannya sudah pernah mengirim surat ke MUI Pusat pada tahun 2014.
Dalam suratnya, Mustofa minta pengakuan sebagai utusan Allah dan Rasul-Nya untuk menyatukan dunia Islam dan umat.
"Tanpa jelas apa yg mau di satukan dan metodenya. Tapi meminta MUI mempercayainya sbg utusan Allah," jelasnya.
Selanjutnya, Mustofa pernah mengirim surat kepada Ketua MUI dan menyebut nama KH Cholil Nafis untuk bisa bertemu dan mengakuinya sebagai utusan Allah pada tanggal 25 Juli 2022.
"Nah, surat itu didisposisi ke komisi Kajian. Namun hemat komisi kajian surat itu tak perlu ditanggapi oleh MUI secara organisasi. Di akhir Desember muncul surat ancaman berupa sumpah akan membunuh penguasa dan utamanha pengurus MUI," jelasnya.
Tepat pada hari pertama masuk kantor, yakni Selasa, 2 Mei 2023 Mustofa NR diungkapkannya datang ke kantor MUI langsung ke lobi.
Kepada pegawai MUI, Mustofa minta ketemu dengan ketua MUI.
Ketika itu, Pimpinan MUI sedang rapat di lantai 4.
Pelaku katanya kemudian, keluar pintu dan masuk kemudian menembakan peluru Air Soft Gun ke pintu kaca arah belakang MUI sehingga kaca pecah.
Pelurunya pun memantul mengenai punggung kanan staf MUI dan kaca pecah kena tangan staf dan security MUI.
"Walhamdulillah semua pelaku bisa langsung dibekuk dan diborgor lalu segera dibawa ke kantor Polsek. Ternyata pelaku meninggal sebelum dilakukan pemeriksaan," ungkap Cholil.
"Walhamdulillah korban luka staf MUI sudah divisum dan dinyatakan sehat dan aman. Sebagian staf MUI lainnya dimintai keteranga oleh polisi," jelasnya.
Belum diketahui motif pelaku, tetapi dari catatan aksinya diindikasikan terkena paham agama yang salah dan cenderung halusinasi.
"Pertanyaannya, mengapa dia menyasar MUI dan dari mana ia mendapatkan pistol itu meskipun bukan senjata api. Minimal itu pistol club keterampilan menembak," ungkap Cholil.
"Kami percayakan kepada aparat soal motif penembakan dan dari mana pelaku mendapatkan pistol itu. Lalu meninggalnya pelakuk karena apa?," tanyanya.
"Insya Allah MUI akan lebih meningkatkan pengamanan dan tak akan surut berjuang dan terus berjuanh melayani umat dan bermitra dengan pemerintah utk kemajuan bangsa dn negara," ujarnya berharap.
Isi Surat Kedua Mustofa
Pasca ditangkap usai mengumbar tembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), pihak Kepolisian mengamankan Mustofa (60) berikut sejumlah barang yang dibawanya.
Di antaranya sepucuk pistol air softgun serta secarik surat yang disimpan dalam tas.
Dalam surat tersebut terkuak alasan Mustofa melakukan teror di kantor MUI.
Surat bernada ancaman yang diketahui ditujukan kepada Kapolda Metro Jaya dan Ketua MUI itu dituliskan dengan judul 'Sumpah yang Kedua' tertanggal 25 Juli 2022.
Ini isi Surat Mustofa-Pelaku Penembakan Kantor MUI:
Kepada Bapak Pimpinan Kapolda Metro Jaya yang terhormat.
Setelah saya membawa pisau ke kantor bapak, tetap saya tidak mendapat hak saya, yaitu keadilan.
Juga bapak tidak mempertemukan saya dengan Ketua MUI Republik Indonesia.
Saya mohon kepada Bapak selaku penegak hukum supaya saya dipenjarakan seumur hidup/tembak mati kalau tidak bapak lakukan.
Saya bersumpah atas nama Allah dan Rasul, saya akan cari senjata api, saya akan tembak Penguasa, Pejabat di negeri ini terutama orang-orang MUI tanpa memberi tahu terlebih dahulu/meminta izin untuk kedua kalinya kepada penegak hukum/kepolisian karena saya sudah lelah berjuang untuk mendapatkan hak saya, yaitu keadilan.
25 Juli 2022
Hormat saya,
Mustofa NR
Baca juga: Hotman Paris Turun Tangan, 6 Perusahaan Pengelola Bandara Kualanamu Kena Somasi, Salah Satunya AP II
Baca juga: ABG di Bogor Salah Pergaulan, Kenalan Teman di Facebook-Dibawa ke Vila, Dijual Rp 250.000 per Tamu
Teror Penembakan Kantor MUI, Ketua MUI Ungkap Fakta, Mulai dari Identitas M hingga Surat Ancaman
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Asrorun Ni’am Sholeh mengungkapkan sejumlah fakta terkait teror penembakan yang terjadi di gedung MUI di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (2/5/2023) siang.
Dirinya menyatakan tidak ada satupun pimpinan maupun staf MUI yang mengenali pelaku penembakan.
Hal tersebut disampaikan Asrorun saat ditemui awak media di gedung MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
Dijelaskannya, pelaku berinisial M (60) diketahui mendatangi kantor MUI secara tiba-tiba.
Pelaku pun katanya tidak membuat janji maupun memenuhi undangan.
Adapun sebelum mengumbar tembakan, pelaku katanya mengaku ingin menemui pimpinan MUI.
Namun, sesuai dengan prosedur, tamu yang hendak menemui pimpinan MUI dan belum membuat janji harus mendaftar di resepsionis terlebih dahulu.
Baca juga: Hotman Paris Turun Tangan, 6 Perusahaan Pengelola Bandara Kualanamu Kena Somasi, Salah Satunya AP II
Baca juga: Kejar-kejaran Setelah Umbar Tembakan di MUI, Pelaku Awalnya Dikira Pura-pura Pingsan-Ternyata Tewas
“Tidak ada satu pun di antara kami baik pimpinan atau staf yang mengenali yang bersangkutan (pelaku),” kata Asrorun dikutip dari Kompas.com.
Prosedur tersebut katanya telah dilakukan pelaku.
M diungkapkan Asrorun mendatangi meja resepsionis, namun tak berselang lama terjadi peristiwa penembakan yang berlangsung begitu cepat.
“Yang bersangkutan mengeluarkan senjata, kemudian menembakkan sebanyak tiga kali tembakan,” tuturnya.
Setelah melepaskan tembakan dari airsoft gun, pelaku kemudian keluar dari gedung MUI sebelum akhirnya dibekuk oleh petugas keamanan di lokasi.
Mengenai surat ancaman, kata Asrorun, saat ini masih diverifikasi.
Menurutnya, informasi mengenai ancaman itu sejauh ini belum cukup terverifikasi.
“Jangankan surat, orangnya saja tidak terkenali. Kami belum mengenali dan dari hasil diskusi internal dan belum ada satupun yang mengenali,” kata dia.

Pelaku Awalnya Dikira Pura-pura Pingsan-Ternyata Tewas
Diberitakan sebelumnya, M terlibat kejar-kejaran dengan satpam dan staf kantor MUI.
M yang terjatuh kemudian diamankan.
Lansia yang semula dikira pura-pura pingsan itu kemudian dibawa ke Mapolsek Menteng.
Namun, setelah diperiksa dan tak kunjung sadarkan diri, M kemudian dilarikan ke Puskesmas Menteng.
Setelah diperiksa pihak puskesmas, M dinyatakan sudah meninggal dunia.
Kendati begitu belum diketahui penyebab meninggalnya pelaku penembakan.
Hal tersebut diungkapkan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto usai mengecek tempat kejadian perkara (TKP), di Kantor MUI, Jalan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
"Saat ini kondisinya sudah meninggal dunia. Dan pelaku ini ber-KTP, domisili di lampung. Kami akan autopsi juga apa sebab-sebab yang bersangkutan ini apa punya penyakit dan lain-lain, masih belum bisa disimpulkan," ujar Karyoto.
Baca juga: Pelaku Penembakan di Kantor MUI Berasal dari Lampung, Dirinya Berdakwah Mengaku Nabi
Karyoto berujar, kejadian tersebut bermula sekira pukul 11.24 WIB, di mana Kantor MUI didatangi oleh laki-laki yang tidak dikenal.
Kemudian, Pamdal yang berjaga di pintu masuk gedung tidak mengizinkan orang tersebut masuk sebab tak memiliki tujuan yang jelas.
Namun, pelaku justru mengeluarkan senjata dan melepaskan tembakan hingga membuat pintu kaca MUI pecah.
Kendati demikian, Karyoto memastikan jika senjata yang dikeluarkan pelaku bukanlah senjata api, melainkan air softgun.
Baca juga: Dua Orang Terluka Akibat Penembakan di Kantor MUI, Ada yang Terkena Serpihan Kaca hingga Peluru
"Ada butiran-butiran isi peluru, ada tabung gas kecil juga yang disebut air softgun, bukan senjata api. Untuk detail, kami akan minta ke labfor (labolatorium forensik)," ujar Karyoto.
Akibat insiden tersebut, kata Karyoto, satu orang staf menjadi korban lantaran tertembak di punggung.
Sementara, pelaku keluar gedung. Terjadilah aksi kejar-kejaran antara pamdal, karyawan, dan pelaku.
"Kemudian diamankan, beberapa saat pelaku ini pingsan. Dibawa ke Polsek, dan saat ini di Puskesmas Menteng," kata Karyoto.
Namun, nyawa pelaku tidak terselamatkan. Ia pun meninggal dunia saat ditangani di Puskesmas Menteng.
"Luka penembakan harus kami periksa, terhadap latar belakang, surat-surat yang menyangkut yang diinginkan oleh tersangka ini," jelas dia.
Karyoto menegasan, pihaknya akan terus menyelidiki apakah pelaku tersebut masuk dalam jaringan tertentu atau tidak.
"Yang jelas, yang bersangkutan menembakan dengan senjata tadi, dan ada korban," tandasnya.
Identitas Pelaku Terkuak
Pelaku penembakkan Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) rupanya seorang laki-laki paruh baya asal Lampung, berinisial M (60).
Saat melakukan penembakkan itu, pelaku mengenakan kemeja merah kotak-kotak.
Hal itu diungkap Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin usai mengecek lokasi kejadian, di Kantor MUI, Jalan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
"Identitas pelaku sudah ada, inisialnya M, sekitar 60-an, KTP Lampung," ujar Komarudin.
Dia berujar, pihaknya kini tengah dalam proses pengambilan CCTV.
Sehingga, belum bisa dipastikan apakah pelaku masuk ke dalam jaringan tertentu atau tidak.
Baca juga: Momen Menegangkan Pengejaran Pelaku Penembakan di MUI, Sempat Pingsan sebelum Tewas di Puskesmas
"Pasti dicek (CCTV), pasti nyala sedang dicek sedang diproses," kata Komarudin.
Pasalnya, saat ditangkap, pelaku sudah dalam kondisi pingsan.
Kemudian, meninggal dunia saat dilarikan ke Puskesmas Menteng untuk mendapatkan penanganan.
Sehingga, polisi tidak bisa menanyakan motif pelaku melakukan penembakan tersebut.
"Sejak diamankan dari TKP, sudah dalam kondisi tidak sadar, kemudian sempat dibawa ke Polsek, namun di Polsek juga sempat tidak sadar," jelas Komarudin.
"Akhirnya kami bawa ke Puskesmas Menteng, dokter Puskesmas Menteng menyatakan bahwa pelaku sudah dalam keadaan meninggal," ujar dia.
Belum diketahui penyebab pasti meninggalnya pelaku.
Namun atas insiden tersebut, dua orang staf MUI mengalami luka-luka.
"Saat ini sedang mau diautopsi nanti dari sanalah baru diketahui penyebab meninggalnya kenapa, karena ditemukan juga dalam tasnya barang-barang seperti obat-obatan, buku rekening dan beberapa lembar surat-surat," jelas Komarudin.

Pelaku sempat dikejar
Pelaku penembakan terjadi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (2/5/2023) dinyatakan tewas.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan, pelaku meninggal di Puskesmas Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.
Irjen Karyoto menuturkan, pelaku sebelumnya sempat dikejar dan diamankan sebelum kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Pelaku, kata Karyoto, kabur setelah melakukan penembakan pada salah seorang pegawai MUI.
"Setelah yang bersangkutan melakukan penembakan salah seorang di sini, korbannya satu orang tertembak di punggung," kata Karyoto dalam Breaking News Kompas TV.
Pelaku kemudian dikejar oleh karyawan dan petugas keamanan setelah melakukan penembakan tersebut.
Baca juga: Dua Orang Terluka Akibat Penembakan di Kantor MUI, Ada yang Terkena Serpihan Kaca hingga Peluru
"Yang bersangkutan kemudian keluar dan oleh karyawan maupun pengamanan dikejar dan diamankan," kata Karyoto.
Karyoto mengatakan, pelaku kemudian diamankan di Polsek setempat.
Saat diamankan pelaku sempat mengalami pingsan dan kemudian dibawa ke Puskesmas Menteng.
Namun, saat akan dilakukan pemeriksaan, kata Karyoto, pelaku telah dinyatakan meninggal dunia.
"Pada saat proses diamankan beberapa saat tersangka ini pingsan dibawa ke Polsek, kemudian dibawa ke rumah sakit di Puskesmas Menteng."
"Dan saat diperiksa, oleh dokter Puskesmas yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia," ujar Karyoto.
Baca juga: Wiranto Ungkap Alasan Cabut dari Partai Hanura, Ratusan Kader Potensial Ikut Diajak Hengkang
Penjelasan MUI
Dikutip dari Tribunnews.com Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Ikhsan Abdullah sebut pelaku berpura-pura pingsan saat diamankan Polisi.
Sebelum penembakan terjadi, pelaku mengamuk di Kantor MUI dan mengaku diri sendiri sebagai Tuhan.
"Sudah diamankan. Dan itu pura-pura pingsan itu. Jadi nanti pura-pura gila," kata Ikhsan.
Akibat insiden tersebut tiga pegawai MUI terluka. Korban yang terluka yakni 1 petugas security, 1 orang petugas front office, dan 1 orang staf.
Namun menurut keterangan Kapolrestro Jakarta Pusat Kombes Komarudin pelaku penembakan Kantor MUI meninggal dunia.
"Benar (penembakan). Pelaku meninggal dunia," kata Kombes Komarudin saat dihubungi, Selasa (2/5/2023) siang.
Kapolres Komarudin mengaku masih berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) di Jala Proklamasi, Jakarta Pusat.
Hasil penyelidikan polisi, kata Komarudin, tersangka penembakan kantor MUI diperkirakan hanya satu orang.
"Masih kita dalami sebentar ya. Iya saat ini sedang kita olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi dan sebagainya," katanya.
Pengamatan di lapangan, terlihat pintu kaca kantor MUI yang pecah dan serpihan kaca pun berserakan.
Kronologi penembakan
Diketahui, awalnya pelaku dipersilakan petugas menunggu di bawah, saat mendatangi Kantor MUI.
Pasalnya, Ketua MUI Miftachul Akhyar sedang mengikuti rapat di lantai 4 Kantor MUI.
Namun tak lama berselang, pelaku langsung melakukan aksi penembakan.
Disebutkan, pelaku melepaskan dua kali tembakan dalam aksinya tersebut.
"Mungkin dia engak sabaran langsung dia nembak," ungkap Anwar.
"Mungkin dia menganggap akan dihalangi barangkali. Kemudian dia langsung menembak," sambungnya.
Dalam peristiwa penembakan di Kantor MUI, terdapat korban luka.
Korban mengalami luka akibat terkena pecahan kaca usai pelaku melepaskan tembakan.
"Kacanya pecah sehingga ada seorang karyawan yang tangannya terluka oleh pecahan kaca," ungkap Anwar.
Kapolres Jakarta Pusat Beri Penjelasan
Sebelumnya, Kapolrestro Jakarta Pusat Kombes Komarudin membenarkan adanya penembakan kantor MUI pusat tersebut.
"Benar (penembakan). Pelaku meninggal dunia," kata Kombes Komarudin saat dihubungi, Selasa (2/5/2023) siang.
Kapolres Komarudin mengaku masih berada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) di Jala Proklamasi, Jakarta Pusat.
Hasil penyelidikan polisi, kata Komarudin, tersangka penembakan kantor MUI diperkirakan hanya satu orang.
"Masih kita dalami sebentar ya. Iya saat ini sedang kita olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi dan sebagainya," katanya.
Pengamatan di lapangan, terlihat pintu kaca kantor MUI yang pecah dan serpihan kaca pun berserakan.
Dua Orang Staf MUI Tertembak
Penembakan terjadi di Kantor MUI Pusat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/20230 siang ini.
Sedikitnya dua orang staf MUI terluka.
Waketum MUI, Anwar Abbas membenarkan peristiwa itu dan mengatakan ada 2 orang yang terluka yakni seorang resepsionis dan staf rumah tangga MUI.
"Kami sedang rapat di lantai 4. Lalu kami diinformasikan ada penembakan di bawah," kata Anwar dalam tayangan Kompas TV, Selasa.
"Dan ini yang ketiga. Ia mendesak ingin ketemu ketua. Informasinya senjatanya Airsoft Gun, atau peluru karet."
"Tapi ada selongsongnya. Kami serahkan ini ke pihak kepolisian," katanya.
Menurut Anwar, pelaku penembakan adalah seorang pria berbadan tegap yang mengaku berasal dari Lampung dan juga mengaku nabi.
"Ia ingin bertemu dengan ketua, tapi ketua yang mana kan tidak jelas. Sehingga penerima tamu akan mengonfirmasi. Namnun saat masuk lift, terjadilah penembakan di lantai bawah kantor," kata Anwar.
Anwar menduga karena pelaku mengaku nabi, ia sepertinya ingin bertemu dengan pimpinan MUI agar kenabiannya diakui.
"Atau mungkin ingin mendakwahi MUI bahwa ia nabi. Tapi nanti biar polisi yang menjelaskan. Pelaku sudah ditangkap."
"Informasinya saat diamankan, pelaku pingsan atau tak sadarkan diri," ujar Anwar.
"Ada karyawan yang luka di punggungnya. Kaca di lobi belakang kantor pecah," ujarnya.
Belum diketahui motif pelaku. Anwar memastikan tidak ada korban tewas dalam kejadian ini.
Namun dari tayangan Kompas TV, terlihat pecahan kaca di pintu depan kantor MUI.
Seseorang berbaju kotak-kotak yang ditengarai pelaku juga berhasil dibekuk.
Saat ini polisi sudah berada di lokasi kejadian dan memasang garis polisi.
Sementara pelaku dan barang bukti berupa senjata airsoft gun juga diamankan.
Terpasang Garis Polisi Hingga TNI-Polri dan Brimob Berseliweran
Setelah insiden penembakan di Kantor MUI Jakarta Pusat itu berakhir, sejumlah aparat Brimob, TNI, dan Polri melakukan penjagaan ketat.
Penjagaan ketat itu berlangsung di halaman Kantor MUI Jakarta Pusat.
Pantauan Wartakotalive.com di lokasi sekira pukul 13.25 WIB, garis polisi terbentang di depan pintu masuk Kantor MUI Jakarta Pusat.
Diketahui, pintu kaca Kantor MUI Jakarta Pusat tersebut merupakan pintu utama gedung MUI yang pecah akibat ditembak.
Selain itu, garis polisi juga terpasang di gerbang keluar MUI.
Sementara pada pintu masuk MUI, aparat Brimob berseragam hitam lengkap berjumlah lima orang berjaga dengan membawa senjata laras panjang.
Nampak dalam penjagaan tersebut, sejumlah aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri bersiaga di halaman MUI.
Beberapa mobil Brimob serta aparat penagamanan pun hilir mudik di sekitar Kantor MUI.
Sehingga mengundang atensi pengendara yang melintas di sepanjang Jalan Pegangsaan, Menteng.
Adapun suasana lalu lintas terpantau lancar sekitar lokasi kejadian.
2 Pemuda yang Hendak Tawuran di Depok Ditembak, Polisi: 2 Anggota Diperiksa Propam Polda Metro Jaya |
![]() |
---|
Bule di Bali Tewas Diberondong Tembakan, Pelaku Diduga sesama WNA, Polisi Kantongi Ciri-cirinya |
![]() |
---|
Polda Metro Turun Tangan Selidiki Penembakan Komplotan Curanmor Berjaket Ojol di Tebet Jaksel |
![]() |
---|
Warga di Tebet Ditembak Saat Berusaha Gagalkan Pencurian Motor Miliknya |
![]() |
---|
Istri Polisi yang Tewas Ditembak TNI Dicegat Pas ke Jakarta Gara-gara Kapolri, Rumah Dijaga Ketat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.