Sejarah Jakarta
Sejarah Jakarta, Dikelilingi Rumah Pejabat Ini Jejak Taman Suropati yang Sudah Berusia 1 Abad
Warga Menteng mana yang tidak tahu Taman Suropati. Meski tidak luas, Taman Suropati yang sudah berusia 1 abad lebih memiliki banyak sejarah Jakarta.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Desy Selviany
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Warga Menteng mana yang tidak tahu Taman Suropati. Meski tidak luas, Taman Suropati yang sudah berusia 1 abad lebih memiliki banyak sejarah Jakarta.
Taman Suropati sendiri terletak di pusat Menteng, Jakarta Pusat tepatnya di tiga jalan utama yaitu Menteng Boulevard (Jalan Teuku Umar), Orange Boulevard (Jalan Diponegoro), dan Nassau Boulevard (Jalan Imam Bonjol).
Pada sejarah Taman Suropati, taman tersebut kini dikelilingi oleh rumah dinas para pejabat. Misalnya saja persis dekat Taman Suropati ada rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Kantor Duta Besar Amerika Serikat, hingga rumah dinas Wakil Presiden RI.
Ternyata sejak berdiri, dalam sejarah Taman Suropati memang sudah menjadi lokasi penting di kawasan Menteng.
Bahkan, Taman Suropati sempat disebut-sebut sebagai titik nol Republik Indonesia.
Taman Suropati sendiri awalnya bernama Burgemeester Bisschopplein. Nama tersebut diberikan oleh kompeni sebagai penghargaan kepada orang yang menduduki jabatan sebagai Burgemeester atau Wali Kota Batavia pertama pada 1916, Mr. G. J. Bisschop.
Kiprahnya sebagai Wali Kota yang memimpin Batavia dari tahun 1916 sampai 1920 ini patut diacungi jempol.
Dikutip dari Zeffri Alkatiri, penulis buku Jakarta Punya Cara (2012), Mr. Bisschop saat itu telah banyak mempelopori pembangunan, terutama sarana pelayanan bagi masyarakat Kota Batavia.
Awalnya Taman Suropati merupakan sebuah lapangan. Wilayah tersebut adalah wilayah tanah partikelir Gondangdia dan Menteng.
Lapangan yang dirancang oleh Moojen ini menjadi pusat dimana titik temu jalan-jalan utama.
Namun pada tahun 1918 rencana Moojen diubah. Pemerintah Batavia saat itu menugaskan F.J. Kubatz dan F.J.L Ghijsels sebagai arsitek untuk menyempurnakan lapangan itu.
Sebab lapangan berbentuk bundar dianggap menimbulkan kemacetan lalu lintas di Menteng yang saat itu sudah menjadi salah satu pusat Batavia.
Pada mulanya Taman Suropati berbentuk bukit, kemudian dipangkas dan sebagain tanahnya dibuang ke Jl Besuki. Kemudian lapangan itu mulai ditanami pepohonan dan bunga-bunga sejak 1920.
Setelah Indonesia merdeka dan terlepas dari para penjajah, taman ini dinamakan Taman Suropati.
Nama Suropati diambil dari salah satu pahlawan nasional yang berjasa mengusir penjajah dari tanah air, yaitu Untung Suropati.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.