Ramadan
5 Tahun Jadi Masinis, Oka Galih Saputra Tak Pernah Rayakan Lebaran Bersama Keluarga - 2
Oka Galih Saputra (30) tak pernah sekalipun merasakan lebaran bersama keluarga di kampung halamannya, Rancaekek, Bandung, Jawa Barat.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, SENEN — Berprofesi sebagai seorang masinis sejak lima tahun lalu, Oka Galih Saputra (30) tak pernah sekalipun merasakan lebaran bersama keluarga di kampung halamannya, Rancaekek, Bandung, Jawa Barat.
Bahkan tahun ini, saat pemerintah resmi mencabut aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat Covid-19, Oka justru mendapat tugas untuk mengemudi kereta Taksaka pagi dan mengantarkan penumpang dari Stasiun Pasar Senen menuju Yogyakarta.
"Alhamdulillah untuk lebaran tahun ini, seperti biasa bertugas. Jadi saya tidak mudik," ujar Oka saat ditemui Wartakotalive.com di Stasiun Pasar Senen, Jakata Pusat, Selasa (18/4/2023).
"Selama di PT Kereta Api Indonesia 10 tahun dan lima tahunnya jadi masinis, alhamdulillah saya belum pernah ngerasain lebaran di rumah," imbuh dia.
Baca juga: Masinis Oka Galih Saputra : Sejak Kecil Lihat Kereta di Pinggir Rel, Kini Mimpinya Jadi Kenyataan -1
Kendati begitu, tak ada raut penyesalan di wajah pria berbadan tegap itu.
Garis-garis wajahnya justru tertarik naik sebab senyuman tulus nan merekah yang dilepaskannya.
Pasalnya, kata Oka, ada perasaan bahagia dan bangga tersendiri yang dirasakannya kala bisa mengantar penumpang pulang kampung halamannya masing-masing.
"Kalau dikatakan sedih, ya jelas sedih ya karena momen lebaran buat kami orang Indonesia, khususnya muslim itu mungkin momen yang ditunggu-tunggu, kumpul dengan keluarga," kata Oka.
"Dengan kami berada di jalan enggak kumpul, itu jelas sedih. Tetapi ada rasa bangga tersendiri buat kami para masinis karena kami bisa mengantarkan orang yang ingin bertemu keluarganya. Jadi campur aduk ya antara sedih dan senang," lanjutnya.
Baca juga: Erick Thohir Sebut Mudik Pakai Kendaraan Pribadi Banyak Ruginya, Imbau Gunakan Kereta Api-Pesawat
Meski hanya bisa mendengar kumandang takbir dari balik lokomotifnya, namun Oka tetap bersemangat menjalani profesi mulianya itu.
Sebab, momen tersebut bukanlah kali pertama dirasakan olehnya. Saat libur Natal dan Tahun Baru pun, Oka terpaksa tak bisa pulang dan menikmati libur panjang bersama anak istri, sebab harus mengantar penumpang sampai tujuan.
"Ada suka dukanya. Kalau dukanya itu di hari raya kami harus menjalankan tugas, tidak bisa kumpul dengan keluarga, sanak saudara. Baik di lebaran atau Natal dan tahun baru," jelas Oka.
Menurutnya, jadwal tersebut sudah diterimanya dari jauh-jauh hari. Sehingga, ia tak kaget jika tahun ini menjadi kali kesekiannya tak pulang kampung.
Beruntung, Oka memiliki istri serta keluarga yang mendukung profesinya penuh.
"Jadi selama sebulan itu kami sudah di plot, masuknya hari ini, tanggal sekian, dinasnya apa-apa saja. Jadi kami tinggal mengikuti, sudah tahu bakal diplot pas lebaran," ungkap Oka.
| Tidak Laris, Jamal Sampai Banting Harga Agar Amplop Lebarannya Diburu Pembeli |
|
|---|
| Tebar Kebaikan di Bulan Ramadan, Wartawan Jakarta Selatan Menggelar Aksi Berbagi |
|
|---|
| Puasa di Murmansk Rusia Hanya Satu Jam, Ini Penyebab Durasi Ramadan Tiap Negara Berbeda? |
|
|---|
| Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadan untuk Wilayah Jakarta pada Minggu 9 Maret 2025 |
|
|---|
| Menteri Agama Sebut Agung Sedayu Akan Bangun Islamic Center di PIK |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.