Kesehatan

Perjalanan Mudik Rawan Macet, Jangan Sampai Terkena Penyakit Urologi Karena Menahan Buang Air Kecil

Pakar urologi dan konsultan Urologi Fungsional, Perempuan dan Neurourologi Prof. Dr. Harrina E. Rahardjo, Sp.U (K), Ph.D. beri tips berikut

dok. Humas Jabar
Ilustrasi kondisi Gerbang Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat. Kondisi jalan di wilayah Jawa Barat tetap terpelihara sebelum, saat, maupun setelah mudik dan arus balik Lebaran 2022. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menjelang libur Lebaran tentunya banyak yang melakukan perjalanan mudik, baik menggunakan transportasi darat, laut, maupun udara.

Sering kali juga tidak sedikit di antara kita yang suka untuk menahan buang air kecil selama di perjalanan.

Waspadai hal demikian karena tanpa kita sadari menahan buang air kecil dapat menyebabkan risiko infeksi saluran kemih (penyakit urologi yang sering dialami perempuan), nyeri pada kandung kemih, atau batu saluran kemih bahkan sampai penurunan fungsi ginjal.

Pakar urologi dan konsultan Urologi Fungsional, Perempuan dan Neurourologi (Functional, Female and Neurourology) Prof. Dr. Harrina E. Rahardjo, Sp.U (K), Ph.D. dari Siloam Hospitals ASRI, menganjurkan, untuk mengurangi risiko terkena penyakit urologi khususnya pada perempuan, Prof. Harrina juga memberikan tips sederhana yang dapat dengan mudah dilakukan, antara lain cukupi cairan dalam tubuh dengan minum air putih serta kurangi minuman yang mengandung kafein, teh, minuman kemasan, dan soda.

Prof. Dr. Harrina E. Rahardjo, Sp.U (K), Ph.D. alhi urologi dari Siloam Hospitals ASRI
Prof. Dr. Harrina E. Rahardjo, Sp.U (K), Ph.D. ahli urologi dari Siloam Hospitals ASRI (HO)

Minum dengan jumlah yang cukup, tidak kurang dan tidak juga berlebihan dengan jenis minuman yang tepat.

Selain minuman, tentunya makanan yang dikonsumsi pun perlu untuk dijaga. Profesor yang pernah meraih penghargaan dalam ajang “European Association of Urology Annual Meeting” di Barcelona ini menyebutkan agar kondisi tubuh selalu dijaga dengan memilih makanan yang tidak terlalu pedas atau terlalu asam karena bisa memicu beser.

Untuk mencegah infeksi saluran kemih yang sering pada perempuan, Prof. Harrina juga menganjurkan agar tidak sering menahan kencing, menjaga kebersihan saluran kemih, dan segera berkonsultasi ke dokter apabila dijumpai gejala-gejala infeksi.

Simak Video Mahasiswa UI Maurice Efroza Olah Sampah Jadi Baterai Listrik :

Prof. Dr. Harrina E. Rahardjo, Sp.U (K), Ph.D memberikan definisi ilmu urologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang saluran kemih laki-laki dan perempuan serta alat kelamin laki-laki. Salah satu cabang dari ilmu urologi adalah Urologi Fungsional, Perempuan dan Neurourologi (FFN) yang merupakan ilmu yang mempelajari kelainan fungsional saluran kemih, kelainan-kelainan urologi yang sering terjadi pada perempuan, dan kelainan saluran kemih yang berhubungan dengan gangguan saraf seseorang.

Suatu kondisi yang sering ditemui dalam bidang FFN adalah gangguan saluran kemih bagian bawah yang menimbulkan gejala (Lower Urinary Tract Symptoms atau LUTS). LUTS terdiri dari berbagai gejala seperti sering buang air kecil (BAK) di siang dan/atau malam hari, sulit menahan BAK, mengompol, BAK sulit, aliran kencing terputus-putus, serta BAK mengedan dan tidak tuntas setelah BAK. Salah satu kondisi LUTS yang sering dikeluhkan perempuan adalah overactive bladder (OAB) atau beser yang merupakan kumpulan gejala sulit menahan BAK, sering BAK di siang dan/atau malam hari, sampai mengompol. Sebaliknya, seseorang juga bisa mengalami underactive bladder (UAB) saat berkemih yang mengakibatkan seseorang tidak bisa secara tuntas BAK atau terputus-putus saat BAK karena sulitnya mengosongkan kandung kemih. Mengapa demikian?

OAB atau beser dibagi menjadi dua bagian besar yaitu OAB idiopatik, yang belum diketahui penyebabnya dan OAB neurogenik yang disebabkan karena kelainan saraf seperti stroke, penyakit Parkinson, dan kelainan tulang belakang. Beberapa teori penyebab OAB atau beser dihubungkan juga dengan proses penuaan, genetik, menopause, stres psikologis, peradangan saluran cerna, kondisi mikrobiota dalam saluran kemih, dan sumbatan saluran kemih bagian bawah seperti prolaps organ panggul pada perempuan.

Baca juga: Kapolda Sebut Festival Ramadan Polres Ngawi Majukan Perekonomian Masyarakat

Baca juga: VIDEO : Presiden Jokowi Bagikan Sembako Di Dua Lokasi di Kota Bogor

OAB dapat disertai dengan gejala mengompol. Selain itu, terdapat jenis mengompol lain yang sering pada perempuan yaitu mengompol atau inkontinensia urine jenis tekanan (stresincontinence) yaitu mengompol yang timbul saat pasien batuk, bersin, tertawa, atau aktivitas fisik lainnya.

Faktor risiko lain yang dapat menyebabkan hal ini terjadi yaitu usia, menopause, riwayat persalinan normal dengan berat badan bayi lahir besar, pengangakatan rahim, dan sering mengangkat barang berat.

Kondisi LUTS di atas tidak mengancam jiwa tetapi sangat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Aspek pekerjaan, sosial, seksual, dan kualitas tidur dapat terganggu apabila sesorang mengalami LUTS.

Penyakit urologi yang sering diderita oleh wanita

"Dari beberapa jenis penyakit urologi yang ada, infeksi saluran kemih merupakan salah satu penyakit yang sering dialami oleh perempuan. Sebanyak 30 persen wanita pernah mengalami setidaknya sekali infeksi saluran kemih dan secara global kasus infeksi saluran kemih hampir sebanyak 150 juta per tahun,” ujar Prof. Harrina.

Dalam siaran pers yang diterima Wartakotalive.com, dokter yang juga menjadi Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut menyebutkan, “Beberapa gejala yang perlu diwaspadai untuk infeksi saluran kemih adalah BAK nyeri, anyang-anyangan (merasa sering ingin BAK, tetapi yang dikeluarkan hanya sedikit-sedikit), warna urine keruh, dan berbau. Jika kondisi ini terus berlanjut, bisa jadi saat kencing akan mengeluarkan darah dan pasien mengeluhkan demam dan nyeri pinggang. Segera konsultasikan hal demikian ke dokter.”

Baca juga: Tiga Ribu Penumpang Diprediksi Padati Terminal Poris Plawad saat Puncak Arus Mudik

Dampak jangka panjang penyakit urologi

Perlu diketahui, segala macam penyakit jika tidak segera dilakukan pengobatan tentunya akan berdampak buruk dan menimbulkan komplikasi yang memperparah kondisi tubuh, tak terkecuali kondisi LUTS sebagai penyakit di bidang urologi.

Segeralah berkonsultasi ke dokter apabila mulai muncul gejala LUTS seperti di atas, agar dokter dapat memeriksa dan menentukan penyebab dari gejala tersebut, mencegah komplikasi lebih lanjut dan memperbaiki kualitas hidup.

“Saat seorang pasien berkonsultasi nantinya akan dilakukan beberapa langkah pemeriksaan agar tatalaksana dapat dilakukan secara tepat. Langkah pertama yang dilakukan tentunya wawancara (anamnesis) dan observasi terkait dengan gejala yang dialami pasien. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan tambahan seperti uji laboratorium dan pemeriksaan pencitraan (imaging),” sebut Prof. Harrina.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved