Pembunuhan

Identitas 6 dari 12 Korban Tewas Dukung Pengganda Uang Mbah Slamet Terungkap, Ini Daftarnya

Sebanyak 6 dari 12 korban pembunuhan berantai Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah terungkap setelah ada laporan kehilangan.

Dok. kompas.com Fadlan Mukhtar Zain/Dok. Polda Jateng
Mbah Slamet (45) dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, yang membunuh korbannya dengan cara diracun (kiri). Lokasi Mbah Slamet menguburkan korbannya di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara (kanan). 

Sebelumnya, dua korban yang telah teridentifikasi merupakan pasangan suami istri asal Lampung.

Sedangkan kedua korban lain yang sudah teridentifikasi berinisial PO dan M.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Muhammad Iqbal Alqudusy menjelaskan, identitas pasutri asal Lampung diketahui karena ada KTP di tubuh korban.

Kedua korban asal Kabupaten Pesawaran, Lampung berinisial I (44) dan WTN (41).

"Kami sudah hubungi Polda Lampung untuk mencocokkan data antemortem keluarga korban," ujarnya, Rabu (5/4/2023).

Kakak WTN, Helmi menjelaskan, pasangan suami istri tersebut izin pergi dari Lampung untuk bekerja di Jawa pada tahun 2021.

Proses evakuasi korban-korban pembunuhan yang dilakukan seorang 'dukun' pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023). Dalam evakuasi terdapat 10 kantung jenazah korban dan proses penyelidikan masih dilakukan terkait adanya potensi penambahan korban lain. (TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati)
Proses evakuasi korban-korban pembunuhan yang dilakukan seorang 'dukun' pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023). Dalam evakuasi terdapat 10 kantung jenazah korban dan proses penyelidikan masih dilakukan terkait adanya potensi penambahan korban lain. (TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati) (TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati)

Dia pamit kalau kerja di sana mengajar membuat bordir dengan upah per jam,” lanjutnya.

Setelah keduanya merantau, pihak keluarga tidak pernah berkomunikasi lagi hampir setahun.

I dan WTN memiliki dua orang anak yang ditinggal di Lampung dan diasuh oleh keluarga.

“Untuk komunikasi ke saya juga enggak dan anaknya juga enggak,” imbuhnya.

Ia mengaku mendapat kabar pasutri tersebut menjadi korban pembunuhan dari berita.

“Pas saya subuh buka berita di Google terkait kabar beritanya,” jelasnya, dikutip dari TribunLampung.com.

Kini pihak keluarga masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian tentang kebenaran identitas kedua korban.

Pasutri asal Lampung Hilang Kontak Sejak 2021

Korban pembunuhan berantai yang identitasnya terungkap bertambah 2 orang.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved