Arus Mudik

Antisipasi Mudik 19 April 2023, Perusahaan Diminta Majukan Cuti Bersama dan Beri THR Lebih Awal

Perusahaan diminta memberi waktu cuti bersama dan tunjangan hari raya (THR) lebih awal, agar karyawan yang mudik bisa berangkat sebelum 19 April 2023.

Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Acara Focus Group Discussion (FGD) Mudik Aman Berkesan yang diselenggarakan oleh Kompas, di Hotel Santika, Tamansari, Jakarta Barat, Kamis (6/4/2023). Perusahaan diminta beri cuti bersama dan tunjangan hari raya (THR) lebih awal, agar karyawan yang mudik bisa berangkat sebelum 19 April 2023. 

WARTAKOTALIVE.COM, TAMANSARI - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan imbauan agar perusahaan memberi waktu cuti bersama dan tunjangan hari raya (THR) lebih awal, agar karyawan yang mudik bisa berangkat sebelum 19 April 2023.

Menurutnya, itu merupakan strategi yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan pemudik pada musim lebaran 2023 nanti.

Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan Budi saat ditemui usai menghadiri acara Focus Group Discussion (FGD) Mudik Aman Berkesan yang diselenggarakan oleh Kompas, di Hotel Santika, Tamansari, Jakarta Barat, Kamis (6/4/2023). 

"Kemarin pada saat ratas (rapat atasan), saya mengusulkan satu hari (cuti dimajukan), Pak Kapolri minta dua. Jadi menjadi empat hari, Alhamdulillah. Tetapi empat hari pun tidak cukup," ujar Budi.

Baca juga: Antisipasi Kemacetan Parah saat Mudik Lebaran, Kemenhub dan Polri Bersinergi Siapkan Skenario

Oleh karenanya, Budi kembali menggodok rencana tersebut bersama pimpinan agar memajukan lagi jadwal cuti bersama.

Namun menurutnya, hal itu tidak akan terlaksana jika tidak ada insentif yang diberikan. 

"Orang belum tentu mau maju kalau enggak ada ada insentif. Maka insentif itu kami buka untuk operator melakukan diskon," jelas Budi.

Ia menyebut, beberapa operator sudah melakukan diskon. Termasuk Jasa Marga yang memberi 20 persen.

Baca juga: Budi Karya Ungkap Ada Sembilan Titik Mudik Ekstrem yang Operasionalnya Tidak Mudah, Ini Daftarnya

"Satu airlines sudah setuju. Sebenarnya logis dia melakukan diskon karena okupansi pada saat sebelum tanggal 19 (April 2023) tidak tinggi," kata dia.

Menurutnya, hal tersebut menjadi satu strategi untuk mengatur perjalanan mudik. 

Sehingga, ia menyarankan agar masyarakat bisa mudik sebelum tanggal 19 April 2023 dan kembali ke kediaman pada hari pertama lebaran. 

"Bahwa mudik suatu tradisi yang kita tahu. Tapi kan bisa juga diatur. Berangkat lebih awal, pulang hari pertama, begitu salaman langsung (pulang)," ujar Budi.

"Jadi kalau bisa mengatur waktu (sebelum) tanggal 19 (April 2023) InsyaAllah tidak macet," lanjutnya.

Menurut Budi, strategi memajukan cuti bersama memang banyak dilemanya. Namun, hal tersebut juga merupakan suatu solusi yang bisa dilakulan untuk menghindari desakan parah saat angkutan lebaran nanti.

"Himbauan itu sebenarnya timbul dari kami memajukan, di antaranya kami sampaikan cuti lebih awal, bayarnya THR lebih awal, itu paket," ucap Budi.

"Memajukan otomatis swasta melakukan. Memang ada dilema yang berkaitan dengan tenaga kerja dan lain sebagainya. Tetapi kita lebih senang mana, membuat karyawan kami berdesak-desakan mudik harus 12 jam atau dengan solusi memberikan libur lebih awal, THR lebih awal?," imbuh Budi di akhir kalimatnya. (m40)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved