Ramadan
Tips Sehat Puasa Ramadan Bagi Pekerja Kuli, Hindari Makanan Berlebihan Santan dan Gula
Seringkali penyakit asam lambung muncul saat sedang menjalankan ibadah puasa ramadan, berikut ini penjelasannya
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Saat Bulan Ramadan ini, tantangan dialami oleh para pekerja berat seperti kuli bangunan, porter dan sebagainya.
Menanggapi hal tersebut, Dokter Klinik PT Duta Trans Cikarang MM2100, dr Mochammad Syafiie mengatakan bahwa pada dasarnya orang Indonesia memang agak susah diatur pola makannya.
"Jadi kayak mengedepankan nafsunya doang. Saya laper, jadi saya makan banyak. Padahal sebenarnya itu enggak boleh begitu," ujar Affi saat dihubungi Warta Kota, Rabu (29/3/2023).
Affi menjelaskan masing-masing orang berbeda kondisi tubuhnya.
Apabila ditambah dengan gaya hidup yang tidak sehat bagus, maka akan bermunculan penyakit.
Contoh gaya hidup yang tidak sehat seperti jarang olahraga, sering begadang, tidak tidur pada saat mau sahur, suka merokok dan minum kopi.
Baca juga: Tips Sehat Buka Puasa Ramadan Ala dr Tirta dan dr Zaidul Akbar, Bonusnya Langsing
"Kalau orang puasa itu biasanya tantangan mereka di dunia kedokteran kebanyakan berobatnya asam lambung karena perut sakit akibat salah makan," ucap Affi.
"Sudah puasanya lama, pas buka puasa malah makan makanan yang mengandung santan dan sebagainya," imbuhnya.
Affi menyampaikan makanan seperti itu bukan membuat kenyang untuk lebih produktif, tapi malah menjadikan gampang sakit dan capek.
Lalu kata Affi, nutrisi saat buka puasa juga harus disesuaikan dengan kondisi badan masing-masing.
"Contoh nih kalau berat badan. Orang yang berat badannya di bawah 50 sama yang di atas 60 (kilogram) kan pasti berbeda," jelas Affi.
Baca juga: Jalani Puasa Lebih Nyaman, Bebas Panas Dalam dan Sariawan, Simak Tips Menjaga Kebugaran Selama Puasa
Affi membeberkan bahwa orang yang berat badannya di atas 60 kilogram harus minum air mineral minimal dua liter.
Kemudian apabila ada penyakit tertentu, Affi juga mengimbau agar masyarakat mengenali dan paham akan tubuhnya masing-masing.
"Semisal di usia 30 tahun ke atas itu sudah banyak keluhan, rata-rata ya asam lambung, darah tinggi, dan kolesterol," tandas Affi.
Affi menjelaskan apabila memiliki penyakit darah tinggi, maka harus dikurangi makanan yang mengandung santan, lemak, dan jangan terlalu asin.
Kemudian semisal punya penyakit diabetes, maka Affi mengimbau jangan makan dan minum yang terlalu manis.
"Kalau diabet itu kan juga konsumsi gulanya ada gula khusus. Enggak gula yang biasanya," kata Affi.
Baca juga: Laura Anna Meninggal Setelah Diduga Idap Asam Lambung Akut hingga Stres Setelah Gugat Gaga Muhammad
Pada intinya yang dianjurkan ketika buka puasa pertama kali harus minum air mineral terlebih dahulu, bukan sesuatu yang manis-manis.
Affi membeberkan bahwa kandungan air mineral membantu agar metabolisme dalam tubuh dapat mengolah aliran di pembuluh darah dengan baik.
"Lalu kalau dibilang boleh enggak makan nasi langsung? Justru enggak boleh. Karena akan memancing asam lambungnya semakin kerja berat," ujar Affi.
Adapun kandungan yang seharusnya ada dalam makanan saat buka puasa, yang terpenting terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak.
Untuk protein, Affi mencontohkan dapat mengonsumsi daging, ikan, tahu, tempe, dan lain sebagainya.
"Olahannya itu bebas ya. Tapi kalau punya kolesterol tinggi ya dianjurkan untuk direbus atau dikukus saja," ucap Affi.
"Tapi kalau enggak ada kecurigaan kolesterol tinggi ya bebas saja mau diolah apa saja," imbuhnya.
Kemudian untuk yang dihindari, menurut Affi adalah makanan yang membuat perut jadi cepat kenyang.
Contohnya seperti roti. Ia menjelaskan alasannya karena roti mengandung ragi yang membuat cepat kenyang tapi tidak ada nutrisi apapun.
Lebih lanjut, Affi mengimbau bagi para pekerja berat untuk dapat menyegerakan berbuka apabila mengalami gejala penyakit berat.
"Misalnya sudah ada gejala sakit kepala atau pusing, migrain, vertigo, sempoyongan, itu sudah tanda-tanda otaknya butuh nutrisi atau energi gitu," kata Affi.
Selain itu, apabila mengalami keluhan sakit hebat di perut, Affi juga mengimbau agar dapat menyegerakan untuk buka puasa.
"Atau parahnya kalau sudah muncul ketidakseimbangan semisal mau pingsan, pandangan sudah kabur, kesadaran sudah terganggu, pucat, nah itu sudah harus segera berbuka," pungkas Affi. (m36)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
| Tidak Laris, Jamal Sampai Banting Harga Agar Amplop Lebarannya Diburu Pembeli |
|
|---|
| Tebar Kebaikan di Bulan Ramadan, Wartawan Jakarta Selatan Menggelar Aksi Berbagi |
|
|---|
| Puasa di Murmansk Rusia Hanya Satu Jam, Ini Penyebab Durasi Ramadan Tiap Negara Berbeda? |
|
|---|
| Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadan untuk Wilayah Jakarta pada Minggu 9 Maret 2025 |
|
|---|
| Menteri Agama Sebut Agung Sedayu Akan Bangun Islamic Center di PIK |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Dokter-Klinik-PT-Duta-Trans-Cikarang-MM21004.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.