Berita Karawang

Viral, Ibunya Leyeh-leyeh di Warung Kopi, Anaknya Disuruh Mengemis di Alun-alun Karawang

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Karawang, Ridwan Salam, membenarkan kejadian tersebut.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Feryanto Hadi
Ist
Sebuah video seorang anak diduga dipaksa mengemis oleh Ibu kandungnya sendiri di alun-alun Karawang viral media sosial. 

WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG----- Sebuah video seorang anak diduga dipaksa mengemis oleh Ibu kandungnya sendiri di alun-alun Karawang viral media sosial.

Video itu beredar luas di media sosial dan sudah ditonton oleh ribuan warganet.

Salah satunya diunggah akun instagram karawanginfo_official.

Dalam tayangannya, seorang ibu yang tengah mengenakan pakaian berwarna coklat ditegur oleh salah satu warga.

Ibu berpakaian rapi itu menunggu anaknya yang sedang mengemis di alun-alun Karawang.

Baca juga: Sosok AKBP Wirdhanto Hadicaksono Lulusan Akpol Terbaik, Awalnya Ingin Dokter Tak Niat Jadi Polisi

"Lamun arek maneh nu usaha, lain budak (kalo mau kamu yang bekerja, bukan anak)," ucap salah satu warga dalam rekaman video tersebut.

Seorang ibu itu beralasan karena kondisi ekonomi yang mempengaruhinya.

Ditambahnya ia telah ditinggal oleh suami dan anaknya menjadi anak yatim.

"Yeuh urang mah teu boga salaki. Anak yatim. Budakna embung ditinggalkeun, mun daek ditinggalkeun mah urang daek usaha (Saya gak punya suami. Anak yatim, anaknya tidak mau ditinggalkan. Kalo mau, ya saya pasti bekerja)," katanya.

Baca juga: Mencekam, Puluhan Tentara Geruduk Mapolsek Bontomarannu Cari Pembacok Temannya, Pelaku Dievakuasi

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Karawang, Ridwan Salam, membenarkan kejadian tersebut.

"Sudah kami tindaklanjuti dugaan kasus eksploitasi anak tersebut," ucapnya.

Ia menjelaskan, timnya juga sudah mendatangi rumah ibu tersebut di Kelurahan Tunggakjati, Kecamatan Karawang Barat.

"Namanya ibu Kesih, kita sudah minta surat pernyataan disaksikan RT RW untuk tidak melakukan hal tersebut lagi, tandasnya. 

Bangun rumah singgah

Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat membangun Rumah Singgah Dinas Sosial dengan anggaran Rp 1,4 miliar lebih.

Pembangunan rumah singgah pertama itu diharapkan mampu mengatasi permasalahan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan pengemis jalanan.

Kepala Dinas PUPR Karawang, Dedi Ahdiyat mengatakan, pembangunan rumah singgah ini dibangun dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) II atau APBD Perubahan 2022 sebesar Rp Rp 1.447.440.000.

"Dibangun dari APBD II 2022, dibangun 105 hari kerja," kata Dedi, pada Senin (20/2/2023).

Dedi menerangkan, rumah singgah menampung 30 orang, dengan sejumlah kamar dan ruangan. Ada juga ruang khusus berupa sel untuk ODGJ yang beresiko.

"Bangunan ini juga diserahterimakan ke Dinas Sosial Karawang," ujarnya.

Baca juga: Tinggalkan Uang Rp100 Juta, ODGJ di Depok Meninggal di SPBU, Minah: Saya Habis Beri Makan Sebaskom

Kepala Dinas Sosial, Ridwan Salam mengatakan rumah singgah ini menjadi tempat penampungan sementara dari hasil razia penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), seperti gelandangan, pengemis, anak jalanan dan orang terlantar dan ODGJ.

Di lokasi ini juga disediakan layanan tempat singgah, seperti tempat tidur, makan, pakaian hingga pendampingan psikologi.

"Jadi ini hanya tempat asesmen saja, hanya waktu 3-7 hari di sini untuk dipulangkan ke daerah asal nanti kami koordinasi dengan dinsos daerah lain. Maupun untuk ODGJ diarahkan ke RSJ Bandung, di Purwasari dan Batujaya," katanya.

Baca juga: Kepergok Netizen Mengendarai Mobil, Pengemis Ini Ngamuk

Sedangkan untuk warga Karawang, kata Ridwan Salam, akan dilakukan pembinaan dan pelatihan dalam program Loka Bina Karya.

"Jadi lanjutan dari sini terkait masyarakat Karawang kemudian usianya produktif kita coba bisa disalurkan Loka Bina Karya pelatihan seperti jahit dan lainnya. Tapi tentunya dipilah ya, kalau permasalahan dalam ya dikirimkan ke balai milik provinsi atau kementerian," katanya.

Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana melakukan serah terima dan peresmian Rumah Singgah Dinas Sosial di Jalan Cakradireja, Karawang Barat, pada Kamis (16/2/2023).

Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat membangun Rumah Singgah Dinas Sosial dengan anggaran Rp 1,4 miliar lebih.
Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat membangun Rumah Singgah Dinas Sosial dengan anggaran Rp 1,4 miliar lebih. (warta kota/muh azzam)

Rumah Singgah itu dihadirkan sebagai upaya dalam menangani orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan Gepeng (gelandangan pengemis) atau juga penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

"Ini cita-cita kita memiliki rumah singgah, karena etiap daerah memiliki masalah sosial yang wajib dicarikan solusi yang tepat," kata Cellica.

Dijelaskan Cellica, hadirnya Rumah Singgah Dinas Sosial ini dengan tujuan dalam upaya penanganan ODGJ dan PMKS atau Gepeng yang berada di jalanan Karawang.

Mereka semua nanti akan dibawa ke rumah singgah ini untuk dilakukan pembinaan khusus warga Karawang dan juga akan dipulangkan ke asal daerahnya bagi warga luar Karawang.

"Memang saudara-suadara kita ODGJ, yang terlantar atau mungkin diterlantarkan. Termasuk juga para pengamen-pengamen jalanan dan para pengemis ini menjadi persoalan menahun yang harus dicarikan solusinya dan diselesaikan," terang Cellica.

Bupati dua periode itu juga mengungkapkan, sejauh ini terdapat kendala ketika pihak Satpol PP melakukan razia para PMKS. Karena setelah dirazia bingung akan ditempatkan sementara dimana.

"Maka keberadaan rumah singgah yang akan dikelola oleh Dinas Sosial ini akan menjadi tempat transit bagi anak jalanan, ODGJ, pengemis hingga tunawisma yang telah diamankan oleh Satpol PP," beber dia.

Cellica melanjutkan, mereka yang terjaring akan ditampung di rumah singgah ini. Di lokasi ini disiapkan perawatan, pakaian, makanan, bimbingan mental spiritual dan dokter kejiwaan bagi yang ODGJ.

Akan tetapi, di lokasi rumah singgah ini hanya maksimal selama 7 hari. Mereka akan didata untuk kemudian dilakukan reunifikasi atau disatukan kembali dengan keluarganya atau dipulangkan ke daerah asalnya bagi warga luar Karawang.

Adapun warga Karawang yang terlantar akan diberikan pelatihan dalam program Dinas Sosial yakni Loka Bina Karya sebagai wadah pemberdayaan bagi para anak jalanan, pengemis dan tunawisma dengan pelatihan berbagai macam keahlian.

"Jadi diharapkan mereka yang dijalanan setelah diberikan pelatihan dan ahlian tidak kembali ke jalanan lagi. Tapi jika warga luar Karawang kami kembalikan," beber dia.

Sementara untuk ODGJ, kata Cellica, setelah dilakukan penanganan awal akan diserahkan ke yayasan atau lembaga yang biasa merawat ODGJ dan sudah bekerjasama dengan pemerintah daerah. Yakni di Purwasari, Batujaya, dan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

"Mudah-mudahan keberadaan rumah singgah di Karawang ini membawa manfaat dan kebaikan bagi kita semua," tandasnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved