Formula E
Tolak Rencana Formula E 2024 Digelar di Sudirman-Thamrin, PSI: JIEC Ancol Jadinya Diapain Dong?
Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta menolak adanya rencana Formula E 2024 dilakukan di kawasan Sudirman-Thamrin karena dianggap sebagai pemborosan anggaran.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta menolak rencana turnamen Formula E 2024 digelar di kawasan Sudirman-Thamrin.
Partai yang baru pertama kali duduk di Parlemen Kebon Sirih, Jakarta Pusat itu mengingatkan bahwa pemerintah daerah telah membangun Jakarta International E-prix Circuit (JIEC) Ancol, Jakarta Utara sebagai arena balap.
Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anthony Winza Prabowo menilai, rencana pemindahan arena balap Formula E merupakan suatu pemborosan anggaran.
Pasalnya, perseroan daerah PT Jakarta Propertindo (Jakpro) telah membangun JIEC.
Baca juga: Cuma Untung Rp 5 miliar, PSI Sindir Formula E Butuh Waktu 100 Tahun untuk Balik Modal
“Kalau di Sudirman (arena balap) mesti dihitung lagilah yang sudah dibangun. Di Ancol jadinya diapain dong? Kan udah dibangun di Ancol sudah keluar uang,” kata Anthony pada Kamis (16/3/2023).
Bahkan, kata dia, JIEC baru dipakai satu kali untuk turnamen pada 4 Juni 2022 lalu. Sementara di sisi lain, pihak panitia justru berencana mengubah arena balap di kawasan Sudirman-Thamrin.
“Nah di Sudirman ini kita tahu pusat ekonomi, kalau jadwalnya apalagi bentrok dengan jadwal bisnis sehari-hari jadi timbul kemacetan,” ujar anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini.
Menurut dia, pihak panitia harus mengkaji dan mempertimbangkan kemungkinan yang ada jika venue dipindah ke kawasan Sudirman-Thamrin.
Baca juga: Usung Konsep Street Sirkuit, Formula E 2024 Tidak akan Digelar di Sirkuit Warisan Anies Baswedan
Jika aktivitas perekonomian masyarakat di Sudirman-Thamrin terhenti, tentu Anthony menolak rencana tersebut.
“Jadi saya nggak menyarankan atau melihat di Sudirman itu jadi tempat yang cocok untuk Formula E, kecuali kalau sudah ada kajian ekonominya bahwa dilakukannya juga di jam atau di hari libur, car free day (CFD) dan sebagainya,” ucap Anthony.
“Itu mungkin saja masih make sense, tapi sekali lagi harus ada kajian dan Ancol yang dibuat itu bagaimana? Karena kan treknya pasti kan seperti lekukannya beda, masak mau di bongkar, dibikin custom lagi, diimpor lagi yang baru,” sambungnya. (faf)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Jelang Balap Mobil Formula E, Panitia Jual Tiket hingga Rp 10 Juta, Pramono Yakin Dongkrak Ekonomi |
![]() |
---|
Bamsoet Apresiasi Pramono Dukung Ajang Balap Mobil Listrik Formula E-Jakarta 2025 |
![]() |
---|
Jakarta Kembali Gelar Balap Mobil Formula E, Pramono Anung Minta Nilai Kontrak Diturunkan |
![]() |
---|
Pramono Anung Minta Jakpro Turunkan Harga Kontrak Formula E |
![]() |
---|
Jakarta Dicoret dari Kalender Formula E 2024, Ketua DPRD DKI: Pemilu Lebih Penting |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.