Berita Nasional

Anwar Usman Kembali Terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi Periode 2023-2028

Hakim Anwar Usman kembali terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2023-2028

Editor: Feryanto Hadi
TribunSolo.com/Agil Tri
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman dan adik kandung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Idayati m 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Hakim konstitusi Anwar Usman kembali terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).

Anwar Usman menjadi Ketua MK masa jabatan 2023-2028 didampingi hakim konstitusi Saldi Isra sebagai Wakil Ketua MK masa jabatan 2023-2028

Anwar Usman menang lima suara melawan Arief Hidayat yang memperoleh empat suara.

Sebelumnya, Anwar dan Arief harus melalui dua putaran dengan perolehan suara seri.

Masing-masing memperoleh empat suara sedangkan satu surat suara dianggap tidak sah karena melingkari dua nama calon Ketua MK.

"Yang Mulia Hakim Konstitusi Anwar Usman terpilih sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi masa jabatan 2023-2028," kata Anwar disusul ketukan palu, Rabu (15/3/2023).

Baca juga: Teddy Ajak Linda Sambangi Pabrik Sabu di Taiwan, Minta Fee Rp 100 M Kawal Penyelundupan Sabu

Sebelumnya dalam proses pemungutan suara wakil Ketua MK, Saldi Isra menang lima suara.

Mengalahkan Daniel Yusmic Foekh yang memperoleh tiga suara. Sementara ada satu suara yang abstain.

Proses pemungutan suara dalam Rapat Pleno Hakim terbuka ini dilakukan sebab sebelumnya hakim konstitusi belum menemukan calon Ketua dan Wakil ketua dalam proses Rapat Pleno Hakim tertutup.

Berikut profil Ketua Mahkamah Konstitusi, Anwar Usman:

Prof. Dr. Anwar Usman, S.H., M.H., merupakan pria kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat, 31 Desember 1956.

Ia dibesarkan di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Bima, Nusa Tenggara Barat.

Anwar Usman merupakan lulusan Sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) pada 1975.

Setelah lulus dari PGAN, ia mengawali karir sebagai guru honorer di SD Kalibaru.

Lalu ketika menjadi guru, Anwar Usman melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1 di Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta sampai lulus pada 1984, dikutip dari situs mkri.id.

 Selama menjadi mahasiswa ia aktif pada kegiatan teater di bawah asuhan Ismail Soebarjo dan anggota Sanggar Aksara.

Pada 1980, ia juga sempat beradu akting dengan Nungki Kusumastuti, Frans Tumbuan, dan Rini S Bono.

Namun keterlibatan Anwar Usman pada dunia teater mendapatkan kritik dari orang tuanya.

Pada 1985 Anwar Usman lulus tes dan diangkat menjadi Calon Hakim Pengadilan Negeri Bogor.

Dalam perjalanan karirnya, ia pernah bertugas di Pengadilan Negeri Atambua, Nusa Tenggara Timur dan pengadilan Negeri Lumajang, Jawa Timur.

Dalam karirnya di Mahkamah Agung, Anwar Usman pernah menjabat sebagai Asisten Hakim Agung pada 1997-2003.

Pada 2003-2006, ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Biro Kepegawaian Mahkamah Agung.

Anwar Usman kemudian diangkat menjadi Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta pada 2005, namun tetap dipekerjakan sebagai Kepala Biro Kepegawaian.

Ia terpilih menjadi Ketua MK pada 2 April 2018- 2 Oktober 2020.

Terpilih menjadi Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Periode Pertama (14 Januari 2015 – 11 April 2016).

Terpilih kembali menjadi Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Periode Kedua (11 April 2016 s/d 2 April 2018).

Anwar Usman menjadi Hakim Konstitusi Periode Pertama pada 6 April 2011-6 April 2016.

Pada Periode Kedua mulai 6 April 2016 s/d 6 April 2026

Bantah Lakukan Pernikahan Politik

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman mengaku awalnya tak tahu Idayati adalah adik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya cerita sedikit, perkenalan ini sangat singkat, Oktober 2021, lamaran Bulan Maret."

"Jadi saya enggak nyangka beliau ini adiknya seorang Presiden," ungkap Anwar Usman dalam kuliah umum di Universitas Kupang, yang disiarkan di kanal YouTube MK, Kamis (2/6/2022).

Dalam kesempatan itu, Anwar Usman membantah pernikahannya dengan Idayati sebagai pernikahan politik.

"Wah, apakah saya tahu, bahwa almarhum istri saya akan meninggal dan saya tidak kenal kok (dengan Idayati). Demi Allah."

"Misalnya ada yang menuding, ini perkawinan politik."

"Lah, saya bukan partai politik."

"Apa yang saya cari? Lah untuk apa? Pak Jokowi juga tidak bisa lagi ikut Pilpres 2024, sudah dua periode," tutur Anwar Usman.

Ia pun menyebut okowi pada akhirnya menyetujui pernikahannya dengan Idayati.

Anwar Usman meyakini peristiwa yang terjadi padanya bukanlah sebuah kebetulan.

"Setelah Pak Jokowi menyetujui saya dengan adiknya untuk dinikahkan, lagi-lagi saya enggak tahu, secara kebetulan atau bagaimana."

"Tapi yang pasti tidak ada yang kebetulan menurut Tuhan, menurut Allah, menurut Agama Islam, saya yakin semua agama begitu," ujarnya.

Anwar Usman kemudian mengenang kariernya yang merangkak dari nol, hingga akhirnya bisa menjadi Ketua MK, bahkan bisa menikahi adik Jokowi.

Baca juga: Kuncoro Wibowo Tersangka Dugaan Korupsi Bansos terkait Penyaluran Beras ke 4,9 Juta Penerima PKH

"Semakin banyak caci-maki, semakin banyak pahala untuk saya."

"Alhamdulilah dinaikkan derajatnya menjadi Ketua MK, malah dapet putri Solo terakhir," ucap Anwar Usman yang disambut tepuk tangan peserta kuliah umum.

Anwar Usman lantas menyatakan berbagai rumor itu adalah risiko jabatan hakim.

Sebab, menurutnya pengadilan adalah dunia yang penuh dengan fitnah dan caci maki.

"Dunia peradilan penuh dengan fitnah, penuh caci-maki," beber Anwar Usman.

Anwar Usman menikahi Idayati di Solo pada 26 Mei lalu.

Sejumlah pejabat negara hadir, termasuk Presiden Jokowi.

Pernikahan mereka menjadi sorotan, lantaran Anwar Usman masih menjabat sebagai Ketua MK

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved