Lifestyle

Sejauh Mata Memandang Luncurkan Koleksi “Kudapan”, Inspirasi Karya Busana dari Jajanan Nusantara

Label fesyen lokal Sejauh Mata Memandang luncurkan koleksi busana bertajuk “Kudapan”. Terinspirasi dari sajian kue tradisonal.

dok. Sejauh Mata Memandang
Koleksi terbaru bertajuk “Kudapan” yang diluncurkan label fesyen lokal Sejauh Mata Memandang (SMM). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Label fesyen lokal Sejauh Mata Memandang (SMM) yang berbasis wastra nusantara atau kain tradisional meluncurkan koleksi terbaru bertajuk “Kudapan”.

Pada koleksi ini, Sejauh Mata Memandang menghadirkan deretan pakaian seperti atasan berupa kebaya panjang, kebaya pendek, baju panjang, outer, bawahan berupa rok lilit dan sarung serta berbagai item fesyen lainnya.

Koleksi pakaian “Kudapan” dihiasi warna pastel dan berbagai corak khas Sejauh Mata Memandang.  Terinspirasi dari sajian kue tradisional yakni onde-onde dan kue lapis, Sejauh Mata Memandang menyajikannya melalui motif bulat-bulat dan motif garis berlapis dengan nuansa warna seperti hijau botol serta biru muda dan salem yang manis.

Koleksi terbaru Sejauh Mata Memandang bertajuk “Kudapan”
Koleksi terbaru bertajuk “Kudapan” yang diluncurkan label fesyen lokal Sejauh Mata Memandang (SMM).

"Bagi masyarakat Indonesia, dimana onde-onde melambangkan keberuntungan dan harapan akan kehidupan yang lebih baik. Sementara kue lapis memiliki filosofi harmoni kesatuan," ungkap Pendiri dan Direktur Kreatif dari Sejauh Mata Memandang Chitra Subyakto dalam keterangan resmi, Rabu (8/3/2023).

Untuk proses pewarnaan kain, lanjut Chitra, menggunakan pewarna buatan bersertifikat OEKO-TEX STANDARD 100. "Sehingga aman saat dipakai dan tidak menyebabkan polusi air saat proses pewarnaan," sebut Chitra.

Selain menghadirkan kain bercorak, Sejauh Mata Memandang juga turut menghadirkan pakaian berbahan kain tenun putih  dengan motif samar-samar maskot ayam khas Sejauh Mata Memandang yakni white on white.

Koleksi terbaru Sejauh Mata Memandang bertajuk “Kudapan” (1)
Koleksi terbaru bertajuk “Kudapan” yang diluncurkan label fesyen lokal Sejauh Mata Memandang (SMM).

Kain tenun tersebut dibuat di kecamatan Kedungwuni, Pekalongan dan bekerja sama dengan UMKM yang dinaungi arahan Mugi, salah satu mitra yang telah berkolaborasi dengan Sejauh Mata Memandang sedari awal berdiri.

Filosofi bermakna

Selain melalui motif yang khas, Sejauh Mata Memandang juga menyelipkan filosofi bermakna yang menyertai terpilihnya kudapan tradisional sebagai inspirasi utama dari rancangan koleksi yang diluncurkan.

“Kita semua mengenal kudapan-kudapan manis ini sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan bermasyarakat kita sebagai orang Indonesia. Termasuk saya pribadi yang merupakan penggemar jajanan pasar. Melalui desain yang kami hadirkan pada koleksi ini, kami juga berharap untuk bisa memberikan makna yang berkesan," ujar Chitra.

Proses bertanggung jawab

Menurut Chitra, Sejauh Mata Memandang menciptakan koleksi “Kudapan” melalui proses yang bertanggung jawab mulai dari pemilihan bahan, proses pewarnaan yang lebih ramah kepada lingkungan, hingga melibatkan pengrajin lokal yang memiliki keterampilan teknik batik cap dan cetak saring.

Berbagai upaya ini sejalan dengan komitmen Sejauh Mata Memandang untuk secara konsisten berkarya dengan lebih bertanggung jawab dan lebih sirkular serta menjalin kolaborasi dengan para mitra dari berbagai tempat di Indonesia.

Pendiri dan Direktur Kreatif dari Sejauh Mata Memandang Chitra Subyakto
Pendiri dan Direktur Kreatif dari Sejauh Mata Memandang Chitra Subyakto.

“Koleksi kali ini diproses dengan dua teknik. Pertama, menggunakan teknik batik cap dan dibuat di desa Watukebo, Banyuwangi. Kedua, kami menggunakan teknik cetak saring tangan bekerja sama dengan UMKM asal Bali di desa Duri Puri Kauh," jelas Chitra.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved