Berita Jakarta

Melalui MoU, IFRA, DAI dan AFFI Menjalin Kemitraan untuk Pengembangan Sumber Daya Nilam di Indonesia

IFRA, DAI dan AFFI jalin kemitraan untuk mengembangkan dan mendokumentasikan studi kasus praktik untuk sumber daya nilam di Indonesia.

Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
International Fragrance Association (IFRA) yang berbasis di Swiss, bersama dengan Dewan Atsiri Indonesia (DAI) dan Asosiasi Flavor dan Fragran Indonesia (AFFI) sepakat menjalin kemitraan untuk mengembangkan dan mendokumentasikan studi kasus praktik untuk sumber daya nilam yang berkelanjutan di Indonesia, melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Sustainable Patchouli, di Jakarta, pada Selasa (7/3/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM - International Fragrance Association (IFRA) yang berbasis di Swiss, bersama dengan Dewan Atsiri Indonesia (DAI) dan Asosiasi Flavor dan Fragran Indonesia (AFFI) sepakat menjalin kemitraan.

Kemitraan yang dijalin tersebut untuk mengembangkan dan mendokumentasikan studi kasus praktik untuk sumber daya nilam yang berkelanjutan di Indonesia.

"Proyek kolaboratif ini bertujuan untuk mengatasi masalah keberlanjutan di seluruh rantai nilai fragran melalui kerjasama dengan industri minyak atsiri, dan dengan fokus khusus pada nilam dan produk turunannya."

"Proyek ini akan melibatkan pelaku industri, lembaga akademik dan penelitian, komunitas lokal, serta petani dari berbagai daerah di Indonesia,"

"Guna memastikan keberhasilan dalam implementasinya" papar Irdika Mansur, Ketua Dewan Atsiri Indonesia saat penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Sustainable Patchouli, di Jakarta, Selasa (7/3/2023).

Sebagai tanda dimulainya kemitraan, para wakil ketiga pihak telah menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) Sustainable Patchouli, yaitu Ketua Dewan Atsiri Indonesia Irdika Mansur, Presiden IFRA, Martina Bianchini, dan Presiden AFFI Hanny Wijaya,.

Presiden IFRA Martina Bianchini mengatakan: Sebagai organisasi global, IFRA miliki komitmen jangka panjang terhadap penggunaan wewangian yang aman dalam kehidupan sehari-hari.

IFRA, bersama dengan Organisasi Industri Flavour Internasional (IOFI), sudah meluncurkan Sustainability Charter yang menetapkan kerangka kerja kolektif untuk mengatasi masalah dan peluang keberlanjutan di sepanjang rantai nilai industri flavor dan fragran.

"Memasuki ulang tahun ke-50, kami berusaha untuk menjadi model kolaborasi global dalam penggunaan wewangian yang aman, mulai dari sumber yang bertanggung jawab hingga barang jadi."

"IFRA akan terus mendukung perkembangan industri wewangian di seluruh dunia melalui penggunaan wewangian yang aman dan berkelanjutan.

Bianchini menyatakan IFRA dukung peningkatan kapasitas untuk praktik- praktik berkelanjutan dalam mencari dan memanfaatkan sumber bahan wewangian.

Tujuan kemitraan ini adalah untuk meningkatkan pembelajaran, pendidikan dan kesejahteraan melalui penelitian, serta bertindak secara bertanggung jawab untuk melindungi konsumen dan lingkungan.

Sebagai bagian dari upaya ini, IFRA akan mendanai studi kasus tanaman nilam di Indonesia hingga akhir tahun 2024.

Ketua Dewan Atsiri Indonesia, Irdika Mansur juga akui, kerja sama multipihak ini merupakan langkah strategis DAI dalam memajukan industri minyak atsiri sebagai penyedia bahan baku utama untuk perisa dan wewangian di Indonesia.

"Proyek nilam ini akan menguntungkan semua pemangku kepentingan di industri minyak atsiri," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved