Gempa Bumi
BMKG Tanggapi Prediksi Gempa Indonesia yang Diramalkan Peneliti Belanda SSGEOS
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menanggapi prediksi SSGEOS terkait gempa besar yang akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Desy Selviany
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menanggapi prediksi SSGEOS terkait gempa besar yang akan terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
Diketahui SSGEOS sebelumnya berhasil memprediksi gempa Turki dengan tepat hanya selang beberapa hari sebelum gempa terjadi.
Namun, bedanya lembaga tersebut meneliti gempa bumi bukan dari kerak atau lempeng bumi namun dari pergerakan antariksa.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono pun menanggapi prediksi gempa yang disampaikan oleh SSGEOS.
Daryono sebagai seismolog, mengaku belum bisa mempercayai prediksi gempa hingga saat ini.
"Saya seismologist, semua landasan berpikir berdasarkan konsep empirik yang jelas, saya tidak termasuk yang mudah percaya prediksi gempa," kata Daryono dikutip Kompas.com Minggu (5/3/2023).
Ia menjelaskan teori atau konsep prediksi gempa ada dan bahkan sangat banyak, namun menurutnya sejauh ini tidak ada yang valid konsisten.
"Teori atau konsep prediksi sangat banyak tapi yang valid konsisten, tepat akurat belum ada," kata dia.
Namun ia mengatakan, sah-sah saja jika ingin menerima prediksi tersebut sebagai pesan kesiagaan. Meski begitu ia masih skeptis dengan teori yang dipakai SSGEOS dalam memprediksi gempa bumi.
"Tapi okelah, ini kita terima sebagai pesan kesiagaan, sah-sah saja. Tapi dalam konteks konsep atau teori saya skeptis," kata dia.
Baca juga: VIDEO Frank Hoogerbeets Tepat Ramal Gempa Turki, Kini Prediksi Indonesia Akan Ditimpa Gempa Dahsyat
Lebih lanjut dirinya mengatakan, terkait dengan kegiatan prediksi gempa menurutnya telah ada upaya dari BMKG yakni dengan melakukan monitoring geomagnet, radon, kajian Vp/Vs, dan total electron content.
Akan tetapi penelitian BMKG soal upaya prediksi gempa semua masih dalam tahap kajian dan belum didalami.
"Belum dioperasionalkan untuk info publik karena masih ada yang belum konsisten," kata dia.
Lebih lanjut Daryono menambahkan, hendaknya prediksi gempa jangan sampai membuat masyarakat khawatir berlebihan hingga ketakutan.
"Jangan sampai kita keluarkan prediksi, kemudian masyarakat resah ketakutan, dan tahunya tidak terjadi," pungkasnya.