Kebakaran di Depo Pertamina
Korban Tewas Ledakan Depo Plumpang Diidentifikasi Polisi, Korban Luka Dirawat Gratis
Ledakan dahsyat Depo Plumpang yang terjadi pada malam hari menimbulkan kebakaran hebat yang memakan korban jiwa dan luka-luka.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Akibat ledakan Depo Pertamina Plumpang, menimbulkan kebakaran hebat yang membuat korban masyarakat bertambah.
Ledakan besar terjadi di pipa BBM di Depo Pertamina Plumpang, Jalan Tanah Merah Bawah, Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023).
Ledakan dahsyat yang terjadi pada malam hari itu menimbulkan kebakaran hebat yang memakan korban jiwa dan luka-luka.
Berdasarkan data sementara dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta hingga Sabtu (4/3/2023) pukul 00.15 WIB, puluhan warga mengalami luka bakar.
Baca juga: Ratusan Petugas Damkar Berjibaku Enam Jam, Sukses Padamkan Si Jago Merah di Depo Pertamina Plumpang
Korban tewas maupun luka-luka dilarikan ke beberapa rumah sakit terdekat.
Berikut jumlah korban tewas dan luka-luka dalam tragedi kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Korban meninggal dunia Korban meninggal dunia sampai Jumat tengah malam, tercatat ada 16 orang.
Rinciannya, 14 korban tewas merupakan orang dewasa, sedangkan dua korban lainnya adalah anak-anak.

Jumlah itu berdasarkan data sementara yang dicatatkan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta hingga Sabtu (4/3/2023) pukul 00.15 WIB.
"Korban meninggal total 16 orang," ujar Humas Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Mulat Wijayanto dalam keterangannya kepada Kompas.com, Sabtu (4/3/2023).
Jenazah korban tewas itu dibawa ke RS Polri, Kramatjati, untuk keperluan identifikasi.
Hal itu diungkapkan Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran setelah meninjau Posko Taktis Penyelamatan Kebakaran di Markas Koramil Koja, pada Jumat (3/3/2023).
"Sekarang sedang berlangsung di RS Polri, Kramatjati karena ini segera diperlukan supaya bisa segera dikembalikan ke keluarganya," kata Fadil.
Fadil mengatakan, proses identifikasi dilakukan dengan mencocokkan sampel data ante morfem dari pihak keluarga dengan post morfem jasad korban.