Pemilu 2024
Museum Adam Malik Disulap Jadi Kantor DPP Partai Perindo
Museum Adam Malik dijual sejak 2000-an, dan dibeli Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo pada 2012
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Rendy Renuki
WARTAKOTALIVE.COM MENTENG - Museum Adam Malik yang berlokasi di Jalan Diponegoro 29, Menteng, Jakarta Pusat, disulap menjadi kantor DPP Partai Perindo.
Museum yang berisi ribuan koleksi mantan Wakil Presiden RI periode 1978-1983 tersebut dijual sejak tahun 2000-an, dan dibeli Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo pada 2012.
Kala itu, usai hengkang dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) bos MNC Grup tersebut mendirikan ormas Persatuan Indonesia (Perindo).
Sehingga menjadikan bekas Museum Adam Malik ini menjadi markas ormas Perindo yang kini menjadi Kantor DPP Partai Perindo.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perindo DKI Jakarta Effendi Syahputra menyebut bangunan yang ditetapkan sebagai cagar budaya ini tak boleh diubah bentuknya.
Namun, diperkenankan untuk merenovasi bagian-bagian yang mulai tak terawat.
"Sudah jadi kantor Partai Perindo dari tahun 2012 kala itu masih jadi Ormas Persatuan Indonesia sudah direnovasi sebagian, ada penambahan ini tidak bisa dirobohkan karena termasuk bangunan cagar budaya, namun masih bisa direnovasi di dalamnya sehingga sekarang ini menjadi kantor yang sangat representatif," ucap Effendi saat ditemui Wartakotalive.com di kantor DPP Perindo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2023).

Effendi menjelaskan fasilitas-fasilitas yang ada di salah satu markas partai besutan Hary Tanoesoedibjo itu.
"Jadi pada lantai satu itu ada ruangan rapat kecil ruang kaca, terus ada ruangan-ruangan pengurus partai, ada aula yang dapat menampung 300-400 orang. Sedangkan di lantai 2 terdapat ruangan Ketua Umum Perindo pak Hary Tanoesoedibjo dan fungsionaris DPP lainnya," jelas dia.
Pria yang juga turut menjabat sebagai Ketua Umum Pemuda Perindo ini juga menuturkan bahwa koleksi-koleksi peninggalan Adam Malik kini berada di Museum Nasional.
"Beliau salah satu tokoh penggerak kemerdekaan kita, tokoh jurnalis tentu semangat Adam Malik dengan kita mendiami rumahnya semoga arah kami ke depan menjadi pemimpin nasional bisa menginspirasi semua," jelasnya.
Wartakotalive.com berkesempatan untuk melihat langsung bangunan bernuansa putih dan abu-abu tersebut.
Kemegahan dan keunikan model rumah peninggalan Belanda itu masih dapat terlihat jelas.
Bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 4.000 meter persegi itu berbentuk bundar. Dindingnya dipenuhi jendela dan kaca, khas bangunan tempo dulu.
Perkarangan halaman depan dan belakang kantor DPP Perindo ini cukup luas. Di mana halaman depan digunakan untuk parkiran kendaraan bermobil, sedangkan di halaman belakang digunakan untuk parkir kendaraan bermotor dan gerobak UMKM Partai Perindo.
Baca juga: Hasil Survei Populi Center: Elektabilitas PDIP 24,5 Persen, Perindo Kalahkan PAN
Marmer dan tangga untuk menuju ke lantai 2 masih tetap dipertahankan keasliannya. Model gagang pintu setiap ruangan juga masih sama seperti dahulu.
Di seberang kanan bangun tersebut, terdapat satu rumah yang belum direnovasi. Di mana nantinya akan dibuat kantor Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Perindo.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News