Eksklusif Warta Kota

Eksklusif Ketua DPW :NasDem DKI Jakarta Bidik Pemilih Milenial dan Generasi Z

Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta Nurcahyo Anggoro Jati membeberkan sejumlah rencana partainya untuk merebut kepercayaan pemilih muda

Wartakotalive/Yulianto
Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta Nurcahyo Anggoro Jati sewaktu diwawancarai secara eksklusif oleh manajer online Warta Kota Dr Suprapto di menara NasDem kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/2) lalu.  

WARTAKOTALIVE.COM MENTENG -- Pemilih muda menjadi incaran partai politik atau parpol di Pemilu 2024 mendatang termasuk partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta Nurcahyo Anggoro Jati membeberkan sejumlah rencana partainya untuk merebut kepercayaan pemilih muda termasuk dengan "mengandalkan" eks gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.  

Bagaimana cara yang akan dilakukan NasDem DKI Jakarta? Berikut lanjutan wawancara eksklusif Warta Kota bersama Ketua DPW NasDem DKI Jakarta Nurcahyo Anggoro Jati.

Yoyok, sapaan akrab Nurcahyo, menerima kunjungan Warta Kota Network di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/2) lalu:

Pemilih generasi Z pada Pemilu 2024 mendatang jumlahnya tergolong tinggi. Bagaimana Partai NasDem melihat atau menentukan calon-calon anggota legislatifnya yang kira-kira berpikiran tak jauh berbeda dengan generasi tersebut? 

Kebetulan upaya kami untuk anak muda tidak terlalu sulit. Pertama kami menyosialisasikan dengan baik pendaftaran bacaleg (bakal calon legislatif) melalui media sosial.

Kemudian ada penelitian dari lembaga yang menyebut kami sebagai partai yang dekat dengan anak muda.

Mereka merasa dirinya sebagai bagian atau minimal bisa diwakilkan lewat Partai NasDem. Kami pun sebetulnya tidak menempatkan usia sebagai parameter.

Yang kami tempatkan bagaimana soal keterkenalan caleg itu di tengah masyarakatnya. Kemudian aktivitas mengenalkan partai baik dari figur, logo partai, kemudian calon presiden dan lain-lain.

Jadi siapa pun bisa masuk ke sana karena kami ada prinsip egaliter (bersifat sederajat). Kami tidak membedakan, mata kami terbuka terhadap laki-laki atau perempuan muda dan tua.

Yang kami lihat adalah prestasinya dan itu menjadi parameter yang kami pakai.

Usia hanya sekadar angka karena banyak juga anak muda yang masih memakai pola pikir lama.

Baca juga: Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta Beberkan Strategi Peningkatan Kursi Pileg di Pemilu 2024

Untuk merebut suara dari pemilih pemula ini, apa dan yang sudah dilakukan partai? 

Kami mungkin tidak bisa masuk ke SMA langsung karena aktivitas parpol dibatasi. Tapi ada anggota-anggota dewan kami yang turun langsung untuk bertemu namun tak mewakili NasDem.

Kalau cara parpol ya lewat sayap yang kami namakan Liga Mahasiswa NasDem atau Garda Pemuda.

Baru-baru ini teman-teman dari Liga Mahasiswa ternyata sudah di-briefing oleh ketua fraksi kami, Kakak Wibi Andrino di DPRD DKI Jakarta.

Mereka diberikan tata cara pemenangan dan strateginya. Yang jelas, pemilu ini akan memunculkan beda pendapat, beda program dan sebagainya.

Tapi kita harus satu dan damai. Makanya saya berkali-kali memberitahukan teman-teman dan mengoreksi ke diri sendiri saat memilih kata-kata, diksi.

Pada 2024 mendatang, selain gelaran pemilu memilih presiden, wakil presiden, wakil DPR dan DPD, juga ada pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada November 2024. Kira-kira pada Pilkada 2024, apakah NasDem sudah punya jagoan, seperti apa kriterianya? 

Kalau jagoan belum ada karena kami menunggu 2024 Pemilu legislatif.

Kenapa? Dari situ akan kelihatan tiketnya, apakah kami bisa mengusung sendiri atau tidak.

Kalau tidak berarti kan harus berkoalisi, nah koalisinya dengan siapa kami akan melihat lagi karena suasananya bisa sangat cair.

Tapi kalau berbicara calon tentunya kami ada calon-calon di DKI, jadi ada dua calon katakan calon internal kemudian calon eksternal.

Calon internal juga banyak kader-kader, ada kakak Ahmad Sahroni, kakak Wibi, dan lain-lain.

Kemudian dari anggota dewan kami, artinya insyaAllah dan Alhamdulillah kami tidak kekurangan kader.

Tinggal kami lihat ikhtiar sebelum Pilkada dilaksanakan. 

Bicara Anda pribadi. Selain Ketua DPW NasDem DKI, Anda putra mantan Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo juga keponakan Pak Susilo Bambang Yudhoyono atau sepupunya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti. Bagaimana Anda menyikapi gesekan yang akan muncul ke depan? 

Memang ada yang melihat saya dibesarkan di partai lainnya (Demokrat) tetapi itu kan sudah menjadi masa lalu dan saya bersepakat waktu itu dengan pak Surya Paloh (Ketua Umum Partai NasDem), saya tidak ingin ada kata-kata yang buruk terhadap masa lalu saya

. Biar bagaimana pun, itu kan yang membentuk saya sekarang ini. Tetapi saya berterima kasih tentunya ke pak Surya Paloh memberikan amanah saya menjadi ketua (DPW NasDem) di DKI Jakarta.

Padahal saya bukan siapa-siapa, saya memulai di NasDem itu dari tim di Jawa Tengah kemudian ditarik ke Jaktim (Jakarta Timur) dan sekarang jadi Ketua NasDem DKI Jakarta.

Pak Surya Paloh benar-benar tidak melihat senior junior melainkan kemampuan.

Asyiknya berpolitik, kami tidak terjebak dalam suatu nostalgia yang jelek.

Baru-baru ini kami bangun kebersamaan yang baru dengan Partai Demokrat sebagai salah satu partai yang ada di Koalisi Perubahan.

Bukan hanya dengan Demokrat juga dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Saya akan berupaya agar Partai NasDem dan seluruh pihak yang ada di dalamnya tetap menjaga hubungan baik dengan teman-teman parpol lainnya.

Baca juga: Diundang ke Rakernas, Anies Baswedan Berpotensi Didukung Partai Ummat, Begini Respons NasDem

Seberapa besar dampak pencalonan pak Anies ini terhadap Partai NasDem khususnya di DKI Jakarta? 

Dampaknya besar. Masalahnya adalah survei yang tinggi antara pak Anies Baswedan dengan partai NasDem itu belum begitu sejalan.

Kami inginnya lebih melesat tapi rupa-rupanya ada partai di luar sana yang tidak mencalonkan pak Anies juga ikut bertumbuh (popularitasnya).

Kami sedang menyosialisasikan kepada masyarakat untuk memilih pak Anies itu diperlukan parlemen yang kuat.

Maka dari itu jangan memilih partai yang tidak mendukung dari pak Anies Baswedan.

Artinya kalau memilih presidennya pak Anies ibaratnya ya partainya NasDem, partainya partai koalisi salah satunya NasDem. 

Terakhir pesan-pesan untuk pemirsa dan pembaca Warta Kota?

Sebagai Ketua DPW NasDem DKI Jakarta, yang pertama adalah bagaimana caranya kami menghadapi Pemilu 2024 nanti dengan damai dengan kepala dingin.

Kawan-kawan, kakak-kakak di luar sana akan banyak menemui halangan atau cobaan terkait Pemilu tetapi jangan bawa ke hati.

Saya berharap seluruh pihak bisa menjaga DKI Jakarta tetap kondusif. Kalau untuk internal NasDem, saya berpesan perjuangan untuk menaikkan atau mendukung pak Anies (Baswedan) menjadi presiden dan tentunya (target) Partai NasDem, bukan perjuangan yang mudah.

Jangan terlena terhadap survei yang bagus tapi juga lihat ke sekeliling apakah benar kita sudah dicintai masyarakat?

Maka bersiap lah menghadapi langkah-langkah politik yang mungkin agak tidak ringan tetapi tetaplah pada jalurnya.

InsyaAllah kami meraih kemenangan di Pemilu 2024 di DKI Jakarta. (m27/eko)

 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved