Prestasi UI

Kado Manis Dies Natalis Ke-73 FKUI, RSCM dan RSUI Masuk World’s Top Academic Health Centres 2023

RSCM dan RSUI Masuk World’s Top Academic Health Centres 2023. Hal ini kado manis Dies Natalis ke-73 FKUI.

Penulis: Dodi Hasanuddin | Editor: Dodi Hasanuddin
Istimewa
Kado Manis Dies Natalis Ke-73 FKUI, RSCM dan RSUI Masuk World’s Top Academic Health Centres 2023 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kado Manis Dies Natalis Ke-73 FKUI, RSCM dan RSUI Masuk World’s Top Academic Health Centres 2023

Depok, 11 Februari 2023. Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB., Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengawali pidato sambutannya pada Sarasehan Dies Natalis ke-73 FKUI.

Dies Natalis itu bertema “Bersatu Berkarya untuk Indonesia Sehat” dengan kabar baik atas pencapaian Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI). yang merupakan RS pendidikan bagi FKUI.

Baca juga: Dies Natalis Ke-73 Universitas Indonesia Masuk 10 Perguruan Tinggi Terbaik di Asia Tenggara 2023

Kedua rumah sakit tersebut masuk dalam World’s Top Academic Health Centres (AMC) versi Brand Finance tahun 2023,  pada Kamis (9/2/2023) di FKUI, Salemba.

Capaian tersebut, katanya, membuktikan bahwa FKUI telah diapresiasi dunia dan juga berkat dukungan serta kerja sama ILUNI antar-angkatan. 

“ILUNI FKUI saling berkejaran untuk saling mendukung agar rekan-rekannya bisa menjadi guru besar. Luarannya adalah Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu riset, inovasi, publikasi akan naik, yang mengangkat FKUI dan UI untuk bisa bersaing di tingkat global,” ujarnya.  

Menurut Prof. Ari Fahrial Syam, FKUI konsisten melaksanakan kegiatan Tri Dharma dalam rangka mewujudkan UI sebagai Entreprenurial University.

“Tahun 2022, Glaucoma Impant hasil inovasi tim FKUI yang diketuai oleh Dr. Virna Dwi Oktariana Asrory, Sp.M., produk inovasi yang sudah dihilirisasi bekerja sama dengan PT Rohto, pencapaiannya di Indonesia luar biasa, dan tahun 2023 akan go international,” ujarnya. 

Ihwal tersebut senada dengan yang disampaikan oleh Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., bahwa FKUI dalam kesehatan kemakmuran bangsa, mewakili lingkungan entitas mikro yang berdampak pada makro ekonomi.

“Jadi, negara kita memiliki tugas meningkatkan kesejahteraan yang efeknya pada inovasi. Inovasi itu yang menyebabkan ada peningkatan kesejahteraan,” ujar Rektor UI. 

Baca juga: Reza Rahadian Mengajar di Universitas Indonesia, Senang Berbagi Ilmu dan Pengalaman ke Mahasiswa

Ia mengatakan, pada tahun 1961 Robert Merton Solow seorang ekonom Amerika Serikat, meraih Nobel dalam bidang ekonomi dengan model seperti ini.

“Kemudian, ada pengamatan dari negara-negara Asia Timur seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan sekarang China bisa mendekati Amerika Serikat pendapatan perkapitanya. Hal tersebut tidak bisa dijelaskan dengan akumulasi modal fisik," tutur Prof. Ari Kuncoro

"Sehingga apa yang dilakukan oleh pemenang nobel berikutnya bernama Paul M. Romer, dia melihat human capital dan di dalamnya ada pendidikan (education), kesehatan, research, dan development yang menjadi sumber inovasi,” tambahnya. 

Rektor UI ini menjelaskan, dalam bidang kesehatan ada istilah kesehatan inklusif dimana kesehatan adalah ekosistem, mulai dari reseacrh dan development bagaimana mendidik menjadi seorang dokter, adanya pelayanan, dan kesehatan mulai sejak kandungan hingga alat kesehatan.

“Kalau ada terobosan, misalnya transformasi kesehatan dengan ada kebijakan baru dari Kementerian Kesehatan, terjadi pergeseran kurva (transformasi). Inilah yang kami harapkan dari Dies Natalis FKUI, mengingatkan FKUI mempunyai obligasi untuk membuat kontribusi. Karena modal dasarnya sudah tinggi. Berikutnya harus ada perbaikan terus menerus dan umpan balik sehingga kita harus memberikan sinyal bahwa kita makin baik,” ujar Rektor UI yang merupakan pakar Ekonomi Makro dan Mikro. 

Baca juga: Mahasiswa Baru Universitas Indonesia Dibekali Imunitas Terhadap Ancaman Kelompok Radikal

Di akhir pidatonya, Rektor UI menyatakan bahwa capaian yang diraih FKUI, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, dan RSUI juga harus melakukan signaling.

Menurutnya, melihat dari daftar ranking internasional, Rumah Sakit di urutan atas pada daftar tersebut, berpotensi menjadi mitra kolaborasi internasional.

Di negara lain, itu sudah menjadi sumber devisa dengan adanya pasien dari luar negeri yang tertarik untuk melakukan wisata medik, peneliti dan residensinya bisa dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo ke luar negeri atau sebaliknya.

"Tema Dies Natalis FKUI tahun ini sangat tepat karena Bersatu Berkarya untuk Indonesia Sehat merupakan pekerjaan mikro namun berdampak makro," paparnya.

Strategi Kegawatdaruratan

Sebagai pembicara kunci pada sarasehan Dies Natalis ke-73 FKUI adalah Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D.

Prof. Dante Saksono membahas kegawatan kesehatan global yang merupakan masalah penting karena dunia telah menghadapi lebih dari delapan kegawatdaruratan kesehatan dunia.

Kedelapan  kegawatdaruratan tersebut termasuk pandemi Covid-19. Adanya situasi kegawatdaruratan diikuti berkembangnya respon terhadap kegawatdaruratan mulai dari isolasi, pencegahan (sanitasi/kebersihan), obat, hingga vaksin.  

“Di masa depan, ancaman kegawatdaruratan kesehatan global akan semakin kompleks dan multifaktorial, bukan hanya berasal dari manusia saja namun dapat berasal dari hewan, tumbuhan, bahkan faktor perubahan global. Saat ini WHO telah menyusun standar global untuk merespon kegawatdaruratan dan Indonesia merupakan salah satu negara yang telah mengikuti standar global tersebut,” ujarnya. 

Baca juga: Dukung Literasi Digital, EVOS Esports Jalin Kerja Sama dengan Fakultas MIPA Universitas Indonesia

Setelah pandemi Covid-19, Indonesia memiliki kesiapan yang lebih baik dalam empat pilar strategi, yaitu aspek surveilans, terapeutik, vaksinasi, dan protokol kesehatan sebagai strategi penanganan pandemi dengan konsistensi terhadap empat pilar utama tersebut.

Lebih lanjut Prof. Dante menyebutkan bahwa setelah terjadinya pandemi, strategi dalam menghadapi kegawatdaruratan berikutnya yang perlu terus dikuatkan sebagai sistem ketahanan kesehatan Indonesia sesuai pilar Transformasi Sistem Kesehatan, yaitu 1) perluasan jejaring laboratorium kesehatan masyarakat, 2) produksi obat, alkes, dan vaksin dalam negeri, dan 3) tenaga cadangan kesehatan.  

Pada perayaan Dies Natalis ke-73 FKUI dilakukan serangkaian kegiatan yang telah berlangsung sejak tahun 2022.

Rangkaian Dies Natalis FKUI tersebut diantaranya webinar & talkshow, Instagram Live Ngobrol Bareng Landakers, khitanan massal, pelatihan simulasi penanggulangan bencana fase tanggap darurat, dan acara puncak sarasehan serta Fit&Fun Day 2023, berbagai lomba, bakti sosial, dan penulisan buku.  

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved