Hari Pers Nasional

Hari Pers Nasional, Jokowi Ungkap Blusukan ke Kampung dan Pasar Bareng Pers Hingga Jadi Presiden

Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa dia bersahabat dengan insan pers sejak awal berkarir sebagai kepala daerah, hingga bisa menjadi presiden

Penulis: Lucky Oktaviano | Editor: Lucky Oktaviano
Istimewa
Presiden Joko Widodo mencoba menggunakan mesin tik merek Hammond (buatan tahun 1880) di panggung acara puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Sumatra Utara, Kamis (9/2/2023). Dalam kesempatan itu Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pers kita sedang tidak baik-baik saja. 

WARTAKOTALIVE.COM, MEDANPresiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa dia bersahabat dengan insan pers sejak awal berkarir sebagai kepala daerah, hingga akhirnya bisa menjadi presiden.

Hal itu diungkapkannya saat datang dan menghadiri puncak acara peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Gedung Serba Guna Pemprov Sumut, Deli Serdang, Sumatra Utara, Kamis (9/2/2023).

Presiden mengucapkan terima kasih kepada pers nasional atas kontribusinya kepada bangsa dan negara.

Sejak awal, awak media berkontribusi besar dalam menyuarakan ajakan perjuangan kemerdekaan, menyuarakan inovasi-inovasi pembangunan dan menjadi penopang utama demokratisasi.

“Saya punya pengalaman pribadi yang dalam dan bersahabat dengan insan pers sejak menjadi wali kota, menjadi gubernur, dan menjadi presiden," ujarnya disambut tepuk tangan meriah hadirin dan tamu undangan.

Baca juga: Di Hari Pers Nasional, Jokowi Bilang Data Adalah Minyak Baru yang Harganya Tak Terhingga

Dia menambahkan, "Saya ke sana-kemari, ngruntang-runtung, saya jalan bareng ke kampung, ke pasar, ke desa, ke nelayan dengan rekan-rekan wartawan dan terbukti insan pers telah membuka harapan orang biasa seperti saya bisa menjadi presiden.”

Selanjutnya, dalam pidatonya, Jokowi mengingatkan bahwa dunia pers saat ini menghadapi sejumlah masalah dan tantangan berat.

“Pada hari peringatan Hari Pers Nasional sekarang ini, saya ingin mengatakan bahwa dunia pers tidak sedang baik-baik saja. Saya ulang, dunia pers tidak sedang baik-baik saja,” kata Jokowi tegas.

Menurut presiden, dahulu isu utama dunia pers adalah kebebasan pers.

“Selalu itu yang kita suarakan. Tapi sekarang apakah itu utamanya tetap sama? Menurut saya sudah bergeser, karena kurang bebas apa lagi kita sekarang ini?” ujarnya.

Pers sekarang ini mencakup seluruh media informasi yang bisa tampil dalam bentuk digital.

Hingga akhirnya semua orang bebas membuat berita dan sebebas-bebasnya.

Sekarang ini masalah yang utama menurut Jokowi adalah membuat pemberitaan yang bertanggung jawab karena masyarakat kebanjiran berita dari media sosial dan media digital lainnya, termasuk platform-platform asing dan umumnya tidak beredaksi atau dikendalikan oleh artificial intelligent (AI).

“Algoritma raksasa digital cenderung mementingkan sisi komersial saja dan hanya akan mendorong konten-konten recehan yang sensasional,” ucap Jokowi.

Sekarang ini banyak sekali media mengorbankan kualitas isi dan jurnalisme otentik.

“Ini yang kita akan semakin kehilangan. Hal semacam ini tidak boleh mendominasi kehidupan masyarakat kita. Media konvensional yang beredaksi semakin terdesak dalam peta pemberitaan,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved