Bantah Ada Hubungan dengan OPM, Lukas Enembe: Kau Catat, NKRI Harga Mati!

Lukas Enembe turut membantah adanya aliran uang terkait kasus suap dan gratifikasi yang tengah menjeratnya, ke OPM.

TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe membantah punya hubungan dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe membantah punya hubungan dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Ia menyebut dirinya tetap setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Tidak ada (hubungan dengan OPM). Kau catat, NKRI harga mati," ucap Lukas Enembe usai diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (10/2/2023).

Lukas Enembe turut membantah adanya aliran uang terkait kasus suap dan gratifikasi yang tengah menjeratnya, ke OPM.

Dia bahkan bertanya-tanya soal adanya tudingan dirinya punya hubungan dengan OPM.

Lukas juga mengaku tak kenal dengan sosok Benny Wenda yang dikenal sebagai pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).

Baca juga: Immanuel Ebenezer: Saya Yakin Ganjar Ingin Jadi Presiden YouTube Indonesia, Bukan Presiden RI

"Tidak ada, tidak kenal (Benny Wenda)," katanya.

KPK sebelumnya menegaskan akan menelusuri dugaan aliran uang suap dan gratifikasi Lukas. Salah satu yang didalami adalah aliran ke OPM.

"Ini tentu akan didalami dalam proses penyidikan berdasarkan alat bukti, keterangan saksi yang lain."

Baca juga: Soal Peluang Koalisi dengan PKB, Ketum Golkar: Dalam Politik Tak Ada yang Tidak Bisa Dibicarakan

"Apakah ada keterkaitan yang bersangkutan dengan kelompok yang selama ini berseberangan dengan pemerintah dan seterusnya."

"Pasti akan didalami," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata saat jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (17/1/2023).

Alex, sapaan akrabnya, mengatakan, kasus korupsi yang menjerat Lukas diduga cukup besar, tidak sebatas pada dugaan penerimaan suap Rp1 miliar. Dia menjamin, KPK akan terus melakukan pendalaman.

"Ini menyangkut jumlah uang yang tidak sedikit, ratusan, mungkin bisa jadi sampai Rp1 triliun, tentu kita akan dalami aliran uang-uang itu," tutur Alex. (Ilham Rian Pratama)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved