Konser Dewa 19

PDIP Minta PT Jakpro Tunda Acara Besar di JIS Sebelum Evaluasi dari Konser Dewa 19

Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta meminta PT Jakarta Propertindo (Jakrpo) untuk menunda acara besar di Jakarta International Stadium (JIS).

warta kota/m rifqi ibnu masy
Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta meminta PT Jakarta Propertindo (Jakrpo) untuk menunda acara besar di Jakarta International Stadium (JIS). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta meminta PT Jakarta Propertindo (Jakrpo) untuk menunda acara besar di Jakarta International Stadium (JIS), Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Hal ini dilakukan sebelum Jakpro mengevaluasi pelaksanaan dari konser Band Dewa 19 pada Sabtu (4/2/2023) lalu yang dikeluhkan masyarakat karena persoalan akses.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan, keluhan penonton Band Dewa 19 harus menjadi pelajaran berharga bagi Jakpro untuk melakukan evaluasi.

Apalagi saat itu, kata dia, tidak ada korban jiwa dan luka dari penumpukan penonton tersebut.

Baca juga: Kesimpulan Polda Metro usai Pertemukan Bripka Madih dengan Penyidik TG: Tak Ada Pemerasan

“Ini justru pengalaman, kan kondisi normal kemarin ya tentu Jakpro harus melakukan evaluasi menyeluruh. Acaranya tunda dulu, sambil menuju perbaikan-perbaikan yang dituju untuk menjawab persoalan yang dihadapi masyarakat,” kata Gembong Warsono pada Selasa (7/2/2023).

Gembong lalu mempertanyakan klaim sepihak dari Jakpro soal JIS sebagai fasilitas berskala internasional.

Faktanya penonton banyak yang kesulitan mengakses JIS dari lokasi parkir kendaraan di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat hingga memakan waktu dua jam.

“Kalau kelas internasional tentunya aspek (akses) seperti itu harus jadi skala prioritas, artinya itu dalam kondisi normal, apalagi dalam kondisi darurat. Saya kira jadi ruang kita untuk perbaiki, jadi menegaskan yang dikatakan kelas internasional yah nggak juga,” ucapnya.

Baca juga: Empat Catatan untuk Jakpro Buntut Keluhan Minimnya Akses di JIS Saat Konser Dewa 19

“Padahal acaranya kelas nasional dan normal, artinya normal itu kondisinya nggak terjadi apa-apa, ternyata terjadi penumpukan. Nggak ada kedaruratan, sehingga itu perlu jadi evaluasi bagi Jakpro untuk menata ulang agar ke depan akses yang sekarang jadi persoalan dicarikan jalan keluar,” jelasnya.

Sepengetahuan dia, JIS awalnya dibangun menyerupai Stadion Gelora Bung Karno (SGBK) Senayan, Jakarta Pusat yang dikelola pemerintah pusat.

Lahan di sana cukup luas dan ditunjang oleh parkir kendaraan bermotor, termasuk banyak fasilitas olahraga di sana.

Baca juga: Dinas Bina Marga DKI Jakarta Benahi Warisan Anies Baswedan, Jalan Depan JIS Diperlebar

“Stadion kelas internasional bukan hanya sebatas fasilitas di dalam, tapi ruang pendukung untuk menunjukkan kelas internasionalnya. Jadi kalau ruang pendukung tidak menunjukkan itu, berarti kelasnya abal-abal,” imbuhnya.

Gembong menilai, rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan Ancol dengan JIS cukup baik. Dia berharap, itu bukan sekadar keinginan tapi bisa dieksekusi oleh Pemerintah DKI Jakarta.

“Harus melalui kajian yang baik sehingga ketika itu dilakukan pembangunan koneksi maka koneksinya betul-betul manfaatnya maksimal untuk warga Jakarta,” imbuh anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta ini. (faf)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved