Berita Nasional

Capaian Realisasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2022, Airlangga Hartarto: Tumbuh 5,31 Persen

Airlangga Hartarto akui realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 sebesar 5,31 persen tertinggi sepanjang masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Editor: PanjiBaskhara
Thinkstock via Kompas.com
Airlangga Hartarto akui realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 sebesar 5,31 persen tertinggi sepanjang masa pemerintahan Presiden Jokowi. Foto Ilustrasi: pertumbuhan ekonomi. 

WARTAKOTALIVE.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap capaian realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022.

Airlangga Hartarto mengatakan, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 yang sebesar 5,31 persen merupakan tertinggi sepanjang masa pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 merupakan angka tertinggi dalam 8 tahun terakhir atau sejak 2013, yang kala itu tercatat tumbuh sebesar 5,56 persen.

"Secara kumulatif di tahun 2022 ekonomi mampu tumbuh di angka 5,31 persen, dan ini merupakan angka yang tertinggi sejak masa pemerintahan Bapak Presiden Joko Widodo," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Cak Imin Bakal Temui Airlangga Hartarto, Partai Golkar akan Gabung ke KIR? Ketua DPP PKB: Bisa Saja

Baca juga: Rencana Pertemuan antara Muhaimin Iskandar dan Airlangga Hartarto, PKB Bakal Bergabung ke KIB?

Baca juga: Surya Paloh Temui Airlangga Hartarto di Tengah Isu Reshuffle Kabinet, Jokowi: Ah, Itu Urusan Partai

Sebagai informasi, Jokowi diketahui mulai menjabat sebagai Presiden RI pada Oktober 2014.

Adapun secara rinci pertumbuhan ekonomi di era Jokowi yakni tahun 2014 sebesar 5,01 persen, 2015 sebesar 4,88 persen, 2016 sebesar 5,03 persen, 2017 sebesar 5,07 persen, 2018 sebesar 5,17 persen, 2019 sebesar 5,02 persen, 2022 sebesar -2,07 persen, dan 2021 sebesar 3,70 persen.

Selain itu, lanjut Airlangga Hartarto, kinerja ekonomi tahun lalu juga sudah melampaui level sebelum pandemi Covid-19.

Pada tahun 2019, tercatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,02 persen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Dewan Nasional KEK saat Sidang Dewan Nasional KEK pada Rabu (11/01/2023).(Dok. Kemenko Bidang Perekonomian)

 

Menurut data BPS, secara nominal produk domestik bruto (PDB) di 2022, baik atas dasar harga berlaku (ADHB) maupun atas dasar harga konstan (ADHK), telah melampaui level sebelum pandemi.

Pada 2022, PDB berdasarkan ADHB tercatat sebesar Rp 19.588,4 triliun, lebih tinggi dari ADHB tahun 2019 yang sebesar Rp 11.710 triliun.

Sementara PDB berdasarkan ADHK tercatat sebesar Rp 11.710,4 triliun di 2022, lebih tinggi dari ADHK di 2019 yang sebesar Rp 10.950 triliun.

"Pertumbuhan ini (di 2022) juga jauh lebih tinggi dari angka pre-covid yaitu yang rata-rata sebesar 5 persen sebelum pandemi," kata Airlangga Hartarto.

Dia mengatakan, laju ekonomi 2022 didorong kinerja konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,93 persen, investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh 3,87 persen, ekspor tumbuh 16,28 persen, dan impor tumbuh 14,75 persen.

Lalu konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) yang tumbuh 5,64 persen.

Sementara konsumsi pemerintah terkontraksi sebesar 4,51 persen di tahun lalu.

Sementara dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi 2022 utamanya ditopang pertumbuhan sektor industri sebesar 4,89 persen yang kontribusinya 18,34 persen terhadap PDB nasional.

Meski demikian, transportasi dan pergudangan serta akomodasi dan makan minum jadi sektor lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi dengan masing-masing sebesar 19,87 persen dan 11,97 persen.

"Tentunya ini diakibatkan dari mobilitas masyarakat, peningkatan kunjungan baik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara," ucapnya.

Airlangga Hartartp pun berharap, berbagai indikator pertumbuhan ekonomi yang positif di sepanjang tahun lalu itu bisa jadi modal untuk mendorong perekonomian 2023 di tengah risiko pelemahan ekonomi global.

"Beberapa leading indikator itu menunjukkan prospek cerah dari pertumbuhan ekonomi yang diharapkan menjadi penopang di tahun 2023," pungkas Airlangga Hartarto.

Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi 2023 Diperkirakan Cuma 2,2 Persen

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali mengatakan dunia kini penuh ketidakpastian.

Pertumbuhan ekonomi yang dahulu mudah diprediksi, kini justru sebaliknya.

"Dari yang dulunya mudah diprediksi, mudah dihitung, mudah dikalkulasi, menjadi dunia yang sulit dihitung, sulit diprediksi, sulit dikalkulasi."

Presiden Jokowi mengaku mendapatkan bocoran dari Presiden Korea Selatan kenapa negara itu bisa maju dengan cepat. Kuncinya satu, jangan mau hanya mengikuti barat. Bocoran kunci kemajuan negara Korea Selatan itu disampaikan Jokowi saat beri sambutan Kompas100 CEO Forum Tahun 2022 pada Jumat (2/12/2022).
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat beri sambutan Kompas100 CEO Forum Tahun 2022 pada Jumat (2/12/2022). (Tangkapan video youtube sekretariat presiden)

 

"Penuh dengan ketidakpastian yang tinggi, dan penuh dengan volatilitas yang sangat tinggi,” kata Jokowi dalam acara Investor Daily Summit 2022, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Hal itu, kata Jokowi, membuat pengelolaan moneter dan fiskal menjadi tidak mudah.

Kondisi semakin sulit dengan adanya perang antara Rusia dengan Ukraina.

"Kita mengetahui pertumbuhan ekonomi pada 2023 yang sebelumnya diperkirakan 3 persen, terakhir sudah diperkirakan jatuh di angka 2,2 persen" ungkapnya.

Meskipun kondisi penuh ketidakpastian, Jokowi mengatakan rasa optimisme harus terus dikedepankan, dengan tetap waspada dan hati-hati.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II tahun 2022 termasuk yang terbaik di dunia dengan 5,44 persen.

Selain itu, inflasi di Indonesia masih terkendali dengan angka 5,9 persen.

"Ini juga kita tetap syukuri, karena kalau kita bandingkan dengan negara-negara lain, sekarang ini di Argentina sudah 83,5 persen, dengan kenaikan suku bunga sudah 3.700 basis poin."

"Kita inflasi 5,9 (persen) dengan perubahan suku bunga di 75 basis poin" bebernya.

(Kompas.com/Yohana Artha Uly/Tribunnews.com/Taufik Ismail)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved