Isak Tangis  Warga Desa Citaman Karawang Sedih Saat Rumahnya Dihancurkan Untuk Proyek Tol Japek 2

WARTAKOTALIVECOM, JAKARTA – Tangis warga mewarnai Kampung Citaman, Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang pecah, saat lahan dan rumah mereka dieksekusi petugas karena tergusur proyek pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) 2 atau Japek Selatan.

Warga hanya bisa pasrah saat melihat rumahnya diratakan oleh kendaraan berat jenis beko  oleh ratusan tim gabungan dari Pengadilan Negeri Karawang, Pemerintah Kabupaten Karawang, BPN Karawang dan Kepolisian.

"Kita juga enggak mau melawan pemerintah. Kita enggak mau melawan pemerintah," kata salah satu warga sambil menangis.

Para warga tersebut hanya meminta keadilan atas dampak pembangunan tol tersebut.

Selama dua tahun warga kampung Citaman ini menolak rumah mereka digusur karena alasan nilai ganti rugi yang tidak  sesuai keinginan warga.

Sementara, koordinator warga Kampung Citaman, Didin Muhidin, mengatakan warga menolak untuk digusur sejak dua tahun lalu.

Bahkan penolakan muncul dari awal ketika nilai ganti ruginya tidak sesuai.

"Kami sudah beberapa kali  melakukan unjuk rasa dan sudah berusaha maksimal. Tapi sekarang lihat kami dikepung begini tidak berdaya melawan pemerintah," katanya.

Apalagi saat penggusuran, sejumlah polisi dari unsur Brimob sudah berdatangan ke lokasi penggusuran satu hari sebelum proses eksekusi berlangsung.

Polisi sudah datang sejak kemarin sekitar 300 personel, belum petugas yang lain.

Sehingga warga tidak berani melawan. Kami pasrah saja ketika rumah kami dirobohkan menggunakan beko," kata Didin.

Didin menjelaskan, rumah warga yang dirobohkan sebanyak 24 rumah dengan jumlah KK sebanyak 46 KK.

Sebelumnya jumlah KK mencapai ratusan. Namun sebagian besar warga memutuskan menerima uang ganti rugi yang dititipkan ke Pengadilan Negeri (PN) Karawang.

"Yang tersisa sebanyak 46 KK yang menolak pindah karena uang ganti ruginya tidak sesuai. Uang yang dititip di pengadilan tidak kami ambil, karena kami mencoba bertahan. Namun sekarang sudah terjadi penggusuran," beber dia.