news

Warga Mendukung Upaya Penghentian Plat RF

Kerap berangkat dan pulang kerja di jam-jam padat, Aji (25) menyampaikan keresahannya terhadap kendaraan berpelat RF yang kerap mendapatkan keistimewa

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Miftahul Munir
WARTA KOTA
Aji (25) merasa resah dengan kendaraan yang menggunakan plat RF setiap kali berangkat kerja di wilayah Jakarta. 

WARTAKOTALIVE.COM, SENEN —  Aji (25) merasa resah dengan kendaraan yang menggunakan plat RF setiap kali berangkat kerja di wilayah Jakarta.

Hal itu ia sampaikan karena melihat kendaraan berplat RF ini sering mendapat kesitimewaan di jalanan.

Padahal, banyak dari pengendara lain yang juga tengah buru-buru atau dalam keadaan darurat.

"Kebanyakan dia bawa patwal yang mohon maaf agak menganggu, padahal tidak ada urgensinya," ujar Aji saat ditemui Wartakotalive.com, di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (27/1/2023).

"Menurut saya yang ada urgensinya itu orang sakit atau orang-orang yang butuh pertolongan cepat, saat sakit atau kebakaran itu harusnya jadi atensi," imbuhnya.

Aji sangat mendukung aparat kepolisian untuk meghentikan plat RF bagi pejabat ketika berkendara di jalan umum.

Seharusnya sebagai sesama warga Negara tidak ada pembedaan atau diskriminasi, sebab sama-sama membayar pajak kendaraan ke negara.

"Bagus sih kalau mau dihapus terutama untuk pelat RF, karena menurut saya jalanan ini milik hak warga Negara, jadi enggak perlu lah ada kesenjangan antara pelat RF atau masyarakat lain," kata Aji.

Tak sedikit kendaraan berplat RF bersikap arogan dan merasa kebal hukum di mata aparat kepolisian yang memiliki kewenangan untuk menilang.

"Miris (banyak kasus), menurut saya biar apa sih? biar dijadikan hal yang dibanggakan di jalanan? menurut saya ini arogansi," jelas dia.

"Karena banyak yang malah melakukan aksi koboi di jalanan, bawa pistol dan lain sebagainya. Menurut saya itu hal yang tidak perlu, ingin menunjukkan power apa gimana?," lanjutnya.

Ditemui tempat berbeda, seorang kurir pengantar paket menggunakan mobil mengaku resah dengan pengendara berpelat RF di jalan raya.

Menurutnya, hal tersebut menunjukkan perilaku diskriminatif di masyarakat.

"Pengalaman saya yang sering itu saat macet, resah banget. Seharusnya dia ikut ngantri, malah ngehambat jalan kami," ujar Danu saat ditemui di Jalan Paseban Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (27/1/2023).

Sama seperti Aji, Danu meminta agar plat RF segera ditiadakan karena banyak penggunanya bukan pejabat.

Ia juga menilai, pengendara berplat RF sering bersikap arogan dan brandalan karena memotong laju kendaraan lain. m40

Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved