Berita Video

VIDEO Mahasiswa UI Tewas Tergilas Mobil Pensiunan Aparat Meruntuhkan Asa Orangtua

Mahasiswa Universitas Indonesia 2022 itu, tewas setelah terlindas mobil yang diduga dikendarai oleh seorang pensiunan aparat penegak hukum

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Fredderix Luttex

WARTAKOTALIVE.COM, SENEN — Raut wajah Dwi Syafiera atau yang karib disapa Ira menyendu saat memegang dan memandangi foto anaknya, Mohammad Hasya Athallah Saputra dalam sebuah pigura.

Putra sulungnya yang tengah memakai seragam taekwondo diciuminya tanpa henti. Bahkan, sabuk hitam yang berhasil disabet sang putra sebelum ia meninggal dunia digenggamnya seerat mungkin.

Pasalnya, mahasiswa Universitas Indonesia (UI) 2022 itu, tewas setelah terlindas mobil yang diduga dikendarai oleh seorang pensiunan aparat penegak hukum, di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022) lalu.

Dengan berlinang air mata, Ira bercerita bagaimana pertama kali dirinya mendapat kabar jika putranya berpulang ke pangkuan yang Mahakuasa.

Saat itu, kata Ira, suara teriakan dirinya dan anak bungsunya memanggil sang suami yang sudah bersiap di dalam mobil.

Pasalnya sebelum itu, dirinya mendapat kabar pertama jika sang putra mengalami kecelakaan. Jadilah, sang suami bersiap untuk menengok sang putra.

Rupanya, Ira saat itu mendapat telepon kedua dari pihak Rumah Sakit (RS) Andhika yang menyebut jika putranya meninggal dalam kecelakaan tersebut.

Baca juga: VIDEO Lama Menghilang, Intan AFI Ternyata Jadi Staf Ahli DPR RI dan Jualan Sepatu

"Saat menerima telepon pun, sebenarnya kami bukan enggak menerima, tapi kami masih menganggap kalau berita itu hoax atau betul, kami masih bilang gitu kepada ayah dan adiknya," ujar Ira saat ditemui di Rektorat UI Salemba, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (27/1/2023).

"Namun, saat itu saya berdua sama adiknya almarhum, sudah mau keluar pintu, telepon bunyi, saya bilang, 'dari siapa ini?' mereka mengaku dari RS Andhika. Mereka mengabarkan bahwa anak kami meninggal dunia," imbuhnya dengan sedikit terisak.

Suami Ira, Adi yang saat itu terperanjak tatkala mendengar teriakan isteri dan anaknya langsung menghampiri keduanya dan bertanya baik-baik.

Baca juga: VIDEO Tim SAR Lakukan Pencarian Korban Tenggelam KM Rukun Jaya di Laut Jawa

Namun rupanya, tubuh Adi yang tinggi semampai itu tak sekekar kelihatannya. Ia ambruk dan menangis sejadi-jadinya sebab putra sulung kebanggaannya itu sudah tidak ada.

Bahkan menurut Ira, momen itu merupakan kali pertamanya ia melihat sang suami nangis sepanjang 26 tahun dia mengenalnya.

"Saya lima tahun pacaran dengan suami saya, tahun ini kami menginjak rumah tangga 21 tahun, saya belum pernah melihat suami saya seputus asa itu, menangis hampir kehilangan kendali," kata Ira dengar air muka sendu.

"Tapi saya harus menenangkan diri juga, karena adiknya pun menangis, shock sekali," imbuh Ira.

Baca juga: VIDEO Tim Kecil Koalisi Perubahan Adakan Pertemuan di Rumah Anies Baswedan

Dengan tubuh yang bergetar dan sisa tenaga yang dimilikinya, Ira meratap kepada suami dan anaknya yang terlihat hancur.

Ia bahkan bingung, kepada bahu mana dirinya harus bersandar.

"Ya Allah, dari empat orang, satu meninggal, satu yang menurut saya bisa jadi tempat bersandar, tapi dia juga sudah kehilangan kendali, adiknya juga syok berat," jelas Ira.

"Saya bilang, siapa yang akan mengurus anak saya yang meninggal ini kalau bukan saya?" lanjutnya.

Akhirnya, dengan situasi yang mulai pecah dan tak terkendali, mereka lantas menaiki mobil.

Baca juga: VIDEO Heru Budi Hartono Bicara Mengenai Rencana Penerapan ERP di DKI Jakarta

Ira berupaya sekuat mungkin menenangkan sang suami dan adiknya yang putus harapan.

Namun, lanjut Ira, di tengah perjalanannya itu, hatinya tertusuk lantaran ucapan putus asa sang suami yang mengatakan ingin pergi bersama sang putra, meninggalkan ia dan putri bungsunya.

"Satu yang saya tidak bisa terima dari suami saya, 'Mi, besok kalau memakamkan kakak dua lubang ya', saya tanya 'Buat siapa?', dia jawab 'Buat ayah'," ujar Ira menahan tangisnya.

"'Yakin ayah mau ninggalin mommy?', dia jawab 'Kakak udah pergi, ayah juga mau ninggalin mommy sama adek', hancur hati saya," ujar Ira.

Kendati begitu, mobil tetap dilajukannya meskipun dalam kondisi sadar tak sadar. Semuanya kosong dan tak penuh pengharapan.

Tiba di rumah sakit, kata Ira, dirinya langsung diberitahu kalau Hasya sudah berada ruang isolasi.

Ia pun berjalan dengan langkah yang berat, membuka bilik tempat sang anak dibaringkan dengan luka yang masih menempel disekujur tubuhnya.

Baca juga: Band GIGI Merasa Istimewa Diajak Manggung di Pesta Ulang Tahun ke-49 Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta

Dengan bergetar, Ira menyapu pelan wajah sang anak yang sudah kaku. Ia pun mendekatkan mulutnya ke arah telinga Hasya seraya menitipkan satu pertanyaan yang tak akan pernah lagi dijawab Hasya.

"Kami melihat tanda-tanda di (tubuh) anak kami, kami yakin itu Hasya," jelas Ira.

"Saya bilang ke anak saya, 'Kakak yakin mau ninggalin mommy?'," lirih Ira saat mengingat momen tersebut.

Usai kalimat terakhirnya itu, tubuh Ira pun seakan terhuyung oleh angin, ia pun ambruk seketika.

"Setelah siuman, saya bilang ke suster-suster di situ, bantu saya mengurusi anak saya sampai pulang," tandas Ira. (m40)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved