DAFTAR Bakal Calon Ketua Umum dan Waketum PSSI, Ada Nama Menpora Zainudin Amali

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Komite Pemilihan (KP) mengumumkan nama-nama yang masuk dalam daftar bakal calon ketua umum, wakil ketua umum, dan komite eksekutif (Exco) PSSI.

Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Ketua KP Amir Burhanuddin, 2,5 jam setelah penutupan pada pukul 18.00 WIB.

Amir mengatakan, setidaknya ada lima nama Balon Ketum, 17 Balon Waketum, dan 78 Anggota Komite Eksekutif (Exco).

Dalam 17 daftar nama Balon Waketum, nama Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menjadi yang paling terakhir disebut oleh Amir.

"Kami KP hari ini pukul 18.00 (WIB) menyatakan tutup dari tahapan penyampaian dukungan dan kesediaan para calon."

"Dari data yang masuk ke kami, masih data mentah."

Baca juga: Erick Thohir Sudah Minta Izin kepada Jokowi Maju Sebagai Calon Ketua Umum PSSI

"Artinya kemungkinan ada nama-nama ganda dan sebagainya."

"Kami belum buka berkas satu per satu saat buka berkas, itu tahapan verifikasi."

"Dari data yang kami terima, baik dukungan para anggota maupun kesediaan masing-masing calon, terdapat lima calon ketua umum, semuanya laki-laki," tutur Amir kepada awak media di GBK Arena, Senayan, Jakarta (16/1/2023).

Baca juga: Jaksa Tuntut Ricky Rizal Dihukum Delapan Tahun Penjara di Kasus Pembunuhan Brigadir Yosua

Untuk balon anggota Exco PSSI, Amir mengatakan ada satu nama yang tidak dimasukkan ke dalam bakal calon, karena yang bersangkutan terlambat menyerahkan berkas persyaratan.

"Selanjutnya dari data yang kami terima juga, terdapat 78 calon anggota exco yang terdri sembilan perempuan, 69 laki-laki."

"Kemudian ada nama yang didrop karena lebih dari jam 18.00. masuk 19.17. Saya enggak bisa sebutkan namanya," sambungnya.

Baca juga: Jaksa Simpulkan Putri Candrawathi dan Brigadir Yosua Selingkuh di Magelang, Ini Alasannya

Data-data yang sudah masuk ini tak semata-mata langsung bertarung pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada 16 Februari mendatang.

Setelah ini, Komite Pemilihan akan melakukan verifikasi berkas untuk memastikan apakah para bakal calon itu layak dicalonkan.