Imlek

Asal Usul Perayaan Tahun Baru Imlek, Mulai dari Arti Warna Merah hingga Pemberian Angpau

Tahun Baru Imlek 2023 akan dirayakan umat Tionghoa pada Minggu 22 Januari. Lalu apa makna perayaan ini? 

chinahighlights
Ilustrasi - Asal usul perayaan Tahun Baru Imlek 

Ketika penduduk desa kembali, mereka terkejut saat mengetahui bahwa desa tersebut belum dihancurkan.

Setelah itu, setiap Malam Tahun Baru, orang-orang melakukan apa yang diperintahkan lelaki tua itu dan monster Nian tidak pernah muncul lagi.

Tradisi ini terus berlanjut hingga saat ini dan menjadi cara penting untuk merayakan datangnya tahun baru.

Alasan Amplop Merah Diberikan

Mengapa warna angpou berwarna merah diberikan pada Tahun Baru Imlek?
Mengapa warna angpou berwarna merah diberikan pada Tahun Baru Imlek? (Grid)

Selama periode Tahun Baru Imlek, orang yang sudah menikah atau orang tua memberikan amplop merah kepada anak-anak atau junior yang belum menikah.

Amplop merah juga disebut yasui qian ("menekan uang Sui").

Menurut legenda, pada Malam Tahun Baru, selain monster Nian, ada iblis bernama Sui yang keluar untuk menakuti anak-anak saat mereka sedang tidur.

Dikatakan bahwa anak-anak yang disentuh setan akan terlalu takut untuk berteriak keras, mengalami demam yang parah, dan bahkan menjadi tidak stabil secara mental.

Baca juga: 15 Benda Dilarang Dijadikan Hadiah Saat Perayaan Imlek, Dipercaya akan Bawa Sial

Untuk menjaga agar anak-anak tidak disakiti oleh Sui, orang tua akan menyalakan lilin dan begadang sepanjang malam.

Pada suatu Malam Tahun Baru, di rumah tangga keluarga pejabat, orang tua memberi anak mereka delapan koin untuk dimainkan agar dia tetap terjaga, agar dia tidak disakiti oleh setan.

Anak itu membungkus koin-koin itu dengan kertas merah, membuka bungkusan itu, membungkusnya kembali, dan membukanya kembali hingga dia terlalu lelah untuk tertidur.

Kemudian orang tuanya meletakkan bungkusan berisi delapan koin di bawah bantalnya.

Ketika Sui mencoba menyentuh kepalanya, delapan koin itu memancarkan cahaya yang kuat dan menakuti iblis itu.

Delapan koin itu ternyata adalah delapan peri.

Sejak saat itu, pemberian amplop merah menjadi cara untuk menjaga keamanan anak dan membawa keberuntungan. (*)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

 

Sumber: Chinahighlights.com

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved