Kesehatan

Penderita Miopi Melonjak Drastis selama Pandemi, Simak Tips Mengatasi Mata Minus pada Anak

Penggunaan gawai yang tinggi terutama pada anak-anak ketika pandemi berpengaruh buruk pada kesehatan mata anak-anak.

Editor: Feryanto Hadi
ist
Proses pengobatan mata minus di VIO Optical Clinic 

Pemeriksaan mata rutin 

Salah satu cara terbaik untuk mencegah mata minus bahkan menjaga kesehatan mata secara keseluruhan adalah dengan melakukan pemeriksaan mata rutin.

Dengan pemeriksaan mata rutin yang dilakukan secara komprehensif oleh Eyecare Professional atau Dokter Mata bisa membantu mendeteksi gangguan penglihatan sejak dini, seperti mata minus atau kondisi mata lainnya.

Pendeteksian dini dari pemeriksaan mata tersebut bisa membantu para ahli kesehatan mata untuk memberikan penanganan lebih awal agar tidak semakin parah dikemudian hari.

“Pemeriksaan rutin pada anak wajib dilakukan minimal 6 s/d 12 bulan sekali, terutama anak-anak yang memiliki riwayat mata minus dari orang tuanya dan aktivitasnya sering menggunakan gawai. Dengan begitu, kita bisa mengontrol kondisi kesehatan mata anak agar jika terdeteksi kondisi tertentu bisa ditangani sejak dini," kata Andri Agus Syah, OD, FPCO, FAAO selaku Dokter Optometri dan spesialis Terapi Ortho K di VIO Optical Clinic melalui keterangan tertulisnya, Selasa (10/1).

Menggunakan alat bantu kacamata 

Kacamata adalah alat bantu penglihatan yang baik ketika pasien mengalami gangguan refraktif seperti mata minus, plus, dan silinder. Anak-anak yang bermata minus bisa menggunakan alat bantu ini agar penglihatan mereka yang buram bisa terkoreksi dan pandangan tetap optimal dikala beraktivitas. Penggunaan kacamata membantu agar kondisi mata minus yang dialami anak tidak semakin buruk. Ahli kesehatan mata merekomendasikan agar selalu mengontrol kondisi kesehatan mata anak dan kacamatanya secara berkala.

Memperbanyak aktivitas di luar ruangan 

Kesehatan mata pada anak bisa semakin memburuk jika terus menatap layar monitor gawai atau smartphone dalam periode waktu yang lama. Dilansir dari National Library of Medicine, aktivitas di luar ruangan terbukti bisa menghambat laju pertumbuhan mata minus yang dialami oleh anak.

Oleh sebab itu sangat disarankan untuk orang tua agar sering mengajaknya beraktivitas di luar rumah seperti bersepeda, berenang, ketika istirahat di sekolah berada di luar kelas, berolahraga, dan lain sebagainya.

Mengurangi aktivitas di depan gawai atau smartphone 

Kita tidak memungkiri seiring berkembangnya zaman, anak-anak juga membutuhkan gawai atau smartphone untuk bisa membantuk mereka dalam belajar dan beraktivitas. Andri Agus Syah, OD, FPCO, FAAO selaku Dokter Optometri di VIO Optical Clinic menyarankan sebisa mungkin monitornya diletakkan jangan terlalu dekat, jika memungkinkan belajarnya menggunakan komputer saja dibandingkan handphone.

Serta, mengikuti 20-20-20 rule yang artinya mengistirahatkan mata setiap 20 menit, alihkan pandangan dari layar melihat objek sejauh 20 feet (6 meter) selama 20 detik.

Menggunakan Terapi Ortho K 

Andri Agus Syah, OD, FPCO, FAAO memaparkan bahwa Terapi Ortho K ini sangat direkomendasikan oleh ahli kesehatan mata dunia bagi anak-anak yang mata minusnya naik secara progresif.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved