Berita Video
Kisah Cinta Iyus, Penyandang Hemofilia Bisa Rebut Hati Istri Dalam 15 Hari
Pasalnya, dia mengidap hemofilia, yaitu kelainan pembekuan darah yang diturunkan ibu kepada anak laki-lakinya.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Ahmad Sabran
WARTAKOTALIVE.COM SENEN -- Hemofilia atau kelainan pembekuan darah memang tidak bisa disembuhkan. Namun, dengan pengobatan dan perawatan yang tepat, mereka juga bisa hidup normal.
Setiap menyukai seorang perempuan, Yusnidar Patah (46) sudah bersiap dengan penolakan.
Meski begitu, kali ini dia memantapkan hati pada sosok perempuan pujaannya yakni Tetty Puspita Sari (50).
Dara dengan senyum manis ini memang menyambut cinta pria yang karib disapa Iyus itu. Hati Iyus boleh lega.
Meski demikian, masih ada pihak keluarga Tetty yang harus dia kantongi pula restunya. Dengan kondisi kesehatan yang dialami, wajar saja jika Iyus merasa waswas.
Pasalnya, dia mengidap hemofilia, yaitu kelainan pembekuan darah yang diturunkan ibu kepada anak laki-lakinya.
Akibatnya, darah sulit membeku dan perdarahan akan berlangsung lebih lama dibanding orang normal.
Pria dengan hemofilia akan menurunkan gen ini kepada seluruh anak perempuannya.
Pada tahun 1982, saat duduk di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Galunggung Tasikmalaya, Jawa Barat itu sang ibunda, Hindana (84) selalu berpesan bahwa Iyus harus terbuka terhadap hemofilia. Termasuk dengan pasangannya.
"Itu yang membuat saya percaya diri ke yang lain karena ketika saya sudah bersahabat dengan hemofilia, segala sesuatunya terbuka dengan sendirinya. Saya bisa menemukan jodoh saya," ucap Iyus dalam program "Cerita Hati" saat ditemui Warta Kota di PMI DKI Jakarta, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2022).
Pertemuan Awal
Tepatnya, 5 Desember 2007 Iyus bertemu dengan sang pujaan hati.
Momen usai mengikuti pengajian di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat merupakan pertemuan pertamanya.
Kala itu, jantungnya berdegup lebih cepat dan ia merasa sempat gugup melihat perempuan kelahiran Tasikmalaya itu.
"Saya nggak kenal dia (Tetty) sebelumnya, pas bubar (pengajian) terus karena lapar akhirnya mampir beli nasi goreng. Kenalan lah di sana," ucapnya.
"Dari pertemuan itu, kami dekat selama 15 hari saja dan memutuskan untuk hubungan yang lebih serius," imbuhnya.
Namun, perjalanan 15 hari itu tak mudah. Iyus harus mengantongi restu terutama dari ayahnya Tetty.
"Saya perkenalkan hemofilia saya ke ayahnya, saya beri buku tentang hemofilia secara lengkap. Saya bilang tolong dipelajari dengan orangtua kamu hingga sampai soal pembiayaannya dan lain-lain," jelas Iyus.
"Alhasil ayahnya, baca dua hari saja dan saya boleh main ke rumahnya," tambahnya.
Sejak saat itu, Iyus memberanikan diri untuk menyatakan keseriusannya bahwa ia ingin membangun rumah tangga.
"Saya ajak Taaruf di IGD RSCM, saat itu pas ada acara komunitas hemofilia. Saya ajak dia biar mengetahui hemofilia detailnya seperti apa," jelasnya.
Sejak tahun 2001, Iyus memang sudah aktif bergabung di Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI).
Keliling beberapa negara di dunia seperti Bangkok, Kanada, dan lain-lain untuk bertemu dengan komunitas hemofilia lainnya menjadikan pengalaman berharga bagi Iyus.
Berkeluarga
Hingga akhirnya, 20 Desember 2007 Iyus resmi meminang Tetty untuk menjadi teman hidupnya.
Membidik rumah tangga selama 15 tahun, Iyus masih terus berjuang untuk mendapatkan buah hati.
Namun, hal tersebut tak mengurangi rasa syukurnya karena sang istri selalu menemani di saat duka maupun suka.
Terlebih, saat dirinya mengalami pendarahan hebat pada tahun 2014.
"Saya mengalami pendarahan di lutut sebelah kiri sampai harus pakai kursi roda karena telat suntik faktor 9 (IX)," jelasnya.
"Saat itu lah, istri menemani saya ke kantor yang berada di kawasan Senen, Jakarta Pusat sampai 8 bulan. Saya bekerja masih memakai kursi roda. Pokoknya kalau saya butuh bantuan misalnya untuk ke toilet dia langsung sigap," ungkapnya.
Iyus mengaku bersyukur dan bahagia, menurutnya hemofilia merupakan anugerah terindah yang diberikan Sang Khalik kepadanya.
Berkat hemofilia, Iyus dikelilingi orang-orang yang memang tulus menerima kehadiran dirinya.
Berangkat dari cerita Iyus, Kabid Pelayanan Darah UDD PMI Prov DKI Jakarta, dr. Pierlita Rini, M.Biomed buka suara soal kelainan pendarahan hemofilia.
Menurutnya, Hemofilia dibawa sejak lahir dan bukan penyakit menular.
Hemofilia dapat diturunkan atau diwariskan melalui gen orang tua. Gen adalah pembawa informasi yang menentukan cara kerja tiap sel dalam tubuh.
"Memang penyakit hemofilia ini adalah penyakit dari genetika juga karena turunan. Jadi makanya nggak boleh ada pembawa sifat gen hemofilia menikah dengan pembawa gen sifat hemofilia juga karena akan menghasilkan gen anak yang hemofilia," ucapnya saat dikonfirmasi.
Pierlita menuturkan, Iyus bisa bertahan hidup dengan hemofilia sampai dengan usia 40 ke atas karena dirinya menjaga dan melakukan perawatan dengan baik.
"Diusahakan pasien-pasien pengidap hemofilia jangan sampai dia terluka atau jatuh sedikit karena dia akan memar. Kalau sudah sampai luka akan lebih parah lagi jadinya bisa sampai transfusi darah," jelasnya.
Ia berpesan, jika masyarakat memiliki gejala seperti anemia (darah rendah), mengalami luka yang pulihnya lama segera datangi rumah sakit.
"Misalnya luka sembuhnya lama itu tolong benar-benar diperhatikan dan berobat konsul ke dokter permasalahannya apa saja. Jangan sembuh sebentar lupa, tetapi kalau sudah sembuh besoknya kumat tolong diperhatikan lebih baik lagi pokoknya dituntaskan sampai kita mengetahui diagnosa penyakit kita itu seperti apa," tutup dia. (m27)
VIDEO Masih Buron, Ini Tampang Ketua PP Tangsel dalam Kasus Kekerasan di RSU |
![]() |
---|
VIDEO Zulhas Sampaikan Duka Cita Meninggalnya Ibrahim Suami Najwa Shihab |
![]() |
---|
VIDEO Sikap Romantis Ibrahim Sjarief yang Buat Najwa Shihab Bucin |
![]() |
---|
VIDEO Ibrahim Sjarief Assegaf, Sosok Pendamping Setia Najwa Shihab dalam Hidup dan Karier |
![]() |
---|
VIDEO Anies dan Ahok Melayat ke Rumah Duka Ibrahim Suami Najwa Shihab |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.