Peristiwa

Seorang Bayi Ditemukan di Tengah Hutan Kota Kendari, Ternyata Korban Penculikan

Seorang bayi ditemukan di sebuah hutan di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Bayi yang ditemukan di tengah hutan itu ternyata korban penculikan

Penulis: Desy Selviany | Editor: Desy Selviany

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Seorang bayi ditemukan di sebuah hutan di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Bayi yang ditemukan polisi di tengah hutan itu ternyata korban penculikan.

Bayi 9 bulan yang diculik tersebut ditemukan petugas kepolisian dengan posisi tengkurap di dalam hutan di kawasan Boulevard, Lepo-lepo, Kecamatan Baruga, pada Kamis (5/1/2022) malam.

Dikutip dari Tribunnews Sultra, awalnya Polisi mengira bayi sudah meninggal dunia saat ditemukan di hutan.

“Tengkurap. Tadi keterangan dari anggota kami dipikir sudah meninggal dunia. Tapi ketika diangkat masih bergerak,” kata Kapolresta Kendari Kombes Pol M Eka Faturrahman.

“Lokasinya disekitar Jalan Boulevard, seputaran kampus di dalam hutan di sana,” jelasnya usai menyerahkan korban kepada kedua orangtuanya di Rumah Sakit atau RS Bhayangkara, Jl Gunung Meluhu, Kecamatan Mandonga.

Perwira menengah berpangkat tiga melati itu menjelaskan kronologi kasus penculikan anak di Kendari tersebut didampingi orang tua bayi Askah, pasangan Muhammad Aldi Al Maidi dan Mardiana.

Sang ibu terlihat menggendong dan mendekap erat anaknya yang sempat diculik orang tidak dikenal (OTK) itu sembari menangis.

Terkait pelaku yang menculik bayi bernama lengkap Muhammad Askah Al Ramadan itu, kata Kombes Eka, sejauh ini masih dalam pengejaran petugas.

Baca juga: Dinas Perlindungan Anak Jenguk Malika Korban Penculikan Beri Pendampingan dan Bantuan Sosial

“Untuk pelakunya masih dalam buruan kami, masih dilakukan pengejaran. Tapi kita utamakan anaknya ditemukan dulu,” jelasnya.

Menurut Kombes Eka, pelaku penculikan anak tersebut langsung meninggalkan bayi Askah sendirian di dalam hutan.

Penculik tersebut diduga langsung lari ke dalam hutan begitu tahu ada petugas datang.

“Ketika tahu ada petugas datang ditinggalkan, ini kami masih kerjar karena itu di daerah sawah, gunung-gunung sana. Kawasan Nanga-nanga,” ujarnya.

Kombes Eka pun meminta doa masyarakat agar pelaku bisa segera ditemukan petugas untuk mengungkap penculikan anak tersebut.

“Kami mohon doanya supaya kami dapat pelakunya, supaya kita bisa tahu motif pelaku ini mengambil dan merampas bayi milik bapak Ali dan ibu Mardiana,” katanya menambahkan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved