Internasional

Suasana Pemakaman Paus Benedictus XVI Yang Dilakukan Sederhana Namun Dalam Sentuhan Kemegahan

Suasana Pemakaman Paus Emeritus Benedictus XVI Yang Dilakukan Sederhana Namun Dalam Sentuhan Kemegahan

Penulis: Joanita Ary | Editor: Joanita Ary
DOK instagram @ewtnvatican
Suasana Pemakaman Paus Emeritus Benedictus XVI Yang Dilakukan Sederhana Namun Dalam Sentuhan Kemegahan 

WARTAKOTALIVECOM, JAKARTA – Ribuan Orang datang bergegas mendatangi lapangan Basilika, Santo Petrus, Vatikan.

Mereka datang untuk menghadiri prosesi pemakaman Paus Benediktus XVI pada Kamis (5/1).

Para peziarah memadati lapangan Basilica St. Petrus, meskipun saat itu Vatikan diselimuti kabut tebal.

Ditambah hawa dingin yang menggigit namun  tidak menyurutkan para peziarah dari berbagai negara dan juga para rohaniwan-rohaniwati Katolik yang datang dari berbagai kota di Italia untuk mengikuti prosesi pemakaman Paus Benediktus.

Paus Emeritus Benediktus XVI berusia 95 tahun,  meninggal dunia di penghujung tahun 2022, tepatnya pada tanggal 31 Desember 2022 ini jenazahnya sempat disemayamkan selama tiga hari di dalam Gereja Basilika Santo Petrus Vatikan.

Prosesi pemakaman Paus Benediktus XVI ini dipimpin langsung oleh Paus Fransiscus tepat pada pukul 09.30 waktu setempat.

Prosesi pemakaman Paus Benediktus yang berasal dari Jerman ini dimulai dengan tanda suara bel yang dibunyikan.

Prosesi pemakaman Benediktus akan sama seperti pemakaman Paus lainnya, namun akan ada beberapa penyesuaian.

Kemudian sekitar pukul 08.45 waktu setempat, peti mati Benediktus dibawa keluar dari Basilika Santo Petrus.

Peti jenazah akan dibawa melewati Basilika dan ke ruang bawah tanah Vatikan untuk dimakamkan.

Umat Katolik yang hadir langsung tampak bertepuk tangan saat peti mati berisi jenazah Benediktus dibawa keluar dari Basilika Santo Petrus yang diselimuti kabut dan disemayamkan di depan altar.

Seorang rohaniwan berjubah merah tampak mengawasi prosesi itu.

Dia adalah sekretaris Benediktus sejak lama, Uskup Agung Georg Gaenswein, yang membungkuk dan mencium sebuah kitab Injil yang dibiarkan terbuka di atas peti mati.

Ruang bawah tanah Vatikan itu merupakan makam pertama untuk mendiang Yohanes Paulus II. Makam itu kosong setelah jenazah Yohanes Paulus II dipindahkan ke sebuah kapel di dalam Basilika setelah beliau ditetapkan sebagai Santo.

Nantinya, peti mati Benediktus akan ditempatkan di dalam sebuah peti mati seng yang kemudian disolder dan disegel, dan selanjutnya ditempatkan di dalam sebuah peti kayu yang akan dikuburkan ke tanah.

Benediktus akan diangkat menjadi Paus Emeritus dalam prosesi pemakaman ini, dan bahasa sejumlah doa yang diucapkan akan berbeda karena ia bukanlah Paus yang masih aktif saat  ia meninggal.

Seperti dilansir CNN dan Associated Press, Kamis (5/1/2023), prosesi pemakaman Benediktus ini tergolong langka di mana pemakaman seorang Paus yang meninggal dipimpin oleh seorang Paus yang masih hidup.

Karena seorang Paus yang memimpin Gereja Katolik sedunia biasanya bertugas hingga akhir hayat.

Namun Benediktus yang terpilih menjadi Paus sejak tahun 2005 setelah Paus Yohanes Paulus II meninggal, mengumumkan pengunduran dirinya secara mengejutkan tahun 2013 lalu.

Ia pun menjadi Paus pertama yang mengundurkan diri dalam enam abad terakhir.

Prosesi pemakaman berakhir sekitar pukul 11.15 waktu setempat.

Sesuai dengan keinginan mendiang Benediktus, seperti disampaikan direktur kantor pers Takhta Suci Matteo Bruni, pemakaman ini akan berlangsung 'sederhana'.

Dan akan menjadi kesempatan pertama dalam era modern ketika seorang Paus yang masih aktif memimpin pemakaman pendahulunya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved